SHORT STORY

Zahra merasa bahagia hari ini. Pada hari dimana usianya bertambah, ia mendapat kejutan dari teman-teman di tempatnya bekerja berupa kue ulang tahun dengan iringan lagu selamat ulang tahun. Suasana haru sekaligus bahagia menyelimuti kantor tempatnya bekerja pagi tadi.

Ketika baru sampai di rumah selepas bekerja, Zahra kembali mendapat kejutan saat seorang pria dengan jaket salah satu ojek online berhenti di depan rumahnya tepat sebelum gadis itu membuka pintu rumah. Segera Zahra memutar tumitnya untuk menghampiri pria tersebut. Sebuah paper bag berukuran cukup besar diberikan oleh pria tersebut.

“Benar atas nama Mbak Zahra kan ya? Takutnya salah orang, Mbak.” Zahra menerima paper bag tersebut dengan dahi berkerut bingung.

“Benar, Pak. Maaf, kalau boleh tau pengirimnya siapa ya, Pak?”

“Ini tadi pengirimnya cuma bilang kalau yang ngirim itu temannya Mbak Zahra. Kayaknya mau main rahasia orangnya, Mbak. Oh iya, tadi saya juga dapat pesan buat sekalian bilang selamat ulang tahun untuk Mbak Zahra. Selamat ulang tahun ya, Mbak. Semoga sehat selalu dan diberkahi hidupnya.” Zahra mengaminkan ucapan pria di hadapannya.

“Terima kasih banyak, Pak. Siapapun pengirim barang ini, tolong sampaikan ke dia ucapan terima kasih dari saya.” Senyum Zahra mengembang sempurna.

Gadis itu kemudian berbalik setelah si pengantar barang tadi pamit dan pergi meninggalkan rumahnya. Dengan bibir yang masih melengkungkan senyum Zahra berjalan semangat memasuki rumahnya yang kosong. Kedua orang tuanya sedang ada keperluan dan baru akan sampai di rumah malam nanti.

Sampai di dalam kamarnya Zahra langsung mengeluarkan isi dari paper bag yang berukuran besar tersebut. Sebuah buket bunga mawar merah berukuran kecil yang terlihat masih segar berhasil ia keluarkan. Selanjutnya adalah sebuah gift box berwarna hitam yang diikat dengan pita berwarna emas. Selembar kertas kecil ikut keluar ketika Zahra menarik gift box tadi dari dalam paper bag.

Selamat ulang tahun, Zahra. Semoga selalu sehat dan dilancarkan dalam semua kegiatan. Apapun yang kamu jadi masalah kamu sejauh ini, kamu harus yakin kalau kamu bisa melewati itu semua.
I'll always be with you.

:)

Zahra terpaku pada tanda yang tertulis di bagian bawah deretan kalimat itu. Ia ingat jika itu adalah tanda yang sama dengan yang tertulis pada kertas yang ia terima bersama buket bunga saat ia sidang skripsi dan wisuda. Iya, Zahra tidak akan mungkin lupa dengan tanda yang membentuk sebuah senyuman itu. Tidak salah lagi, pengirim dari buket ketika dirinya sidang, wisuda, dan ulang tahun hari ini adalah orang yang sama.

Gadis itu bahkan tidak lagi peduli dengan apa isi dari gift box yang terlihat sangat elegan tadi. Ia masih sibuk menerka siapa orang yang diam-diam mengirimkan hadiah di hari spesialnya. Siapa orang itu hingga mengetahui hari dimana ia sidang skripsi, wisuda, dan bahkan hari ulang tahunnya.

Terlepas dari itu semua, Zahra benar-benar merasa bahagia saat ini. Untuk sejenak semua rasa lelah di tubuhnya tidak terlalu terasa karena yang ia rasakan sekarang adalah bahagia. Lagi pula Zahra terus meyakinkan diri agar terus bisa merasa bahagia sepanjang hari ini. Semoga saja tidak ada hal yang membuat kebahagiaannya lenyap.

***

“Kamu kapan ada rencana mau ngajak pacar kamu ke rumah, Zah?” Zahra yang sedang mengunyah makanan langsung menghentikan gerakan rahangnya.

Kedua matanya menatap sang ayah yang baru saja berkata. Pria itu duduk di hadapannya dengan meja makan yang menjadi penghalang. Zahra mengerjap pelan dengan tatapan masih mengarah pada ayahnya yang justru terlihat santai saja melanjutkan makan malam.