Tentang sebuah janji yang mereka buat saat masih kecil dulu. Janji yang terus mengikat mereka sampai sekarang.
"Aku akan selalu mengingatkanmu tentang janji kita waktu itu." - Aninditara -
"Aku akan berusaha menepatinya." - Akara -
Apakah mereka aka...
Hari sudah mulai gelap, Rion membereskan buku-bukunya. Bersiap untuk pulang. Setelah Tara pergi tadi, ia masih melanjutkan mengulang pelajaran yang dirasanya belum paham.
Ia berjalan keluar dari cafe setelah membayar menu yang dipesannya tadi. Saat akan memakai helmnya, tiba-tiba kerah baju belakangnya ditarik oleh seseorang. Menyeretnya menuju ke belakang rumah kosong yang berada di samping cafe. Rion berusaha melepaskan tarikan itu, dia merasa tercekik. Sakit sekali.
Sesampainya di sana orang itu melepas tarikannya dan menghempaskan tubuh Rion ke dinding rumah.
Rion masih mengatur nafasnya, lehernya terasa sakit. Ia mendongak lalu menatap tajam orang itu. "Akara,"desisnya.
Bugh
Satu bogeman hinggap di pipi Rion. "Masalah Lo itu sama gue, gak usah libatin Tara!"tekan Akara.
"Gue gak ada niat buruk, loh. Gue cuma mau dekat aja sama Tara. Keknya dia asik,"ucap Rion. Sudut mulutnya muncul membentuk seringaian kecil.
Kedua tangan Akara mengepal kuat. "Gue seret Lo kesini cuma mau bilang. Jangan pernah libatin Tara dalam masalah kita. Sampai gue tau Lo sakitin dia, gue gak akan lepasin Lo!"tutur Akara lalu pergi dari sana.
Rion menatap benci Akara. "Kita lihat aja nanti. Siapa yang bakal sakitin Tara?!"gumamnya.
~000~
Akara kembali ke tempat ia memarkirkan motornya tadi. Akara celingukan mencari keberadaan motornya. "Perasaan tadi gue parkir disini, dah. Kok kagak ada?!"gumamnya.
Pritt
Pritt
Akara melihat ada tukang parkir di sana. Akhirnya dia memutuskan untuk bertanya pada tukang parkir tersebut. "Bang, lihat motor saya gak?"tanyanya.
"Motor yang mana, Mas?" Tukang parkir itu balik bertanya.
"Motor besar warna item,tadi saya parkirnya di sana,"jawab Akara lalu menunjukkan posisi motornya tadi.
Tukang parkir itu masih kebingungan, pasalnya tempat yang ditunjuk oleh Akara itu bukan area parkir miliknya. "Ya, saya gak tau Mas. Di sana itu bukan area parkir,"jelasnya.
"Tapi Abang pasti lihat motornya, 'kan? Nih fotonya." Akara menunjukan gambar di ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.