⟡ ------------------------- ⟡
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?⟡ ------------------------- ⟡
"Jadi bu? Ada apa ya?" Tanya Halilintar memulai percakapan.
Bu Zila menghela nafas panjang, ia menatap Blaze sejenak sebelum menoleh ke arah Halilintar. "Begini Hali.. jadi adikmu si Blaze ini. Ia bertengkar dengan kakak kelas yang juga merupakan teman sekelasmu."
Mendengar penuturan dari bu Zila, seketika Halilintar pun mengerutkan keningnya bingung.
'Aneh.. perasaan teman sekelasku gk ada yang berani nyari ribut sama Elemental siblings.. yaa.. kecuali kalo ributnya sama aku..'
"Ah.. begitukah? Kalo boleh tau, memangnya mereka bertengkar karena apa ya, bu?"
"Kalo soal itu silahkan kamu tanyakan sendiri smma orangnya langsung. Daritadi saya tanya gk dijawab-jawab!" Ujar bu Zila sembari melirik Blaze dengan malas. Sementara sang empunya nama pun hanya mendecak kesal.
Sontak, Halilintar pun langsung menoleh ke arah Blaze. "Blaze? Kenapa kau-"
"Argh! Itu bukan urusanmu bodoh!" Teriak Blaze memotong ucapannya Halilintar. Ia pun sontak langsung berdiri dan pergi keluar. Diikuti oleh kelima Elemental siblings lainnya.
Sekarang, di ruangan itu pun hanya tersisa Halilintar dan Bu Zila itu.
Halilintar menghela nafas panjang, sedikit frustasi namun berhasil menyamarkan ekspresinya. Ia menatap Bu Zila dengan wajah bersalah. "Uhm.. bu.. saya mohon maaf atas perilaku mereka ya. Terutama si Blaze, maaf.."
Bu Zila terdiam sejenak, ia melirik ke arah pintu dan kemudian kembali ke arah Halilintar. "Tak apa-apa, Hali.. tapi saya kasih peringatan saja ya. Blaze itu sudah cukup membuat banyak masalah loh disini. Bisa-bisa ia nanti dikeluarkan dari sekolah jika terus seperti ini. Tolong kamu ajari dia untuk berubah ya? Kalo bisa ubah semua sikap negatif miliknya itu."
"Uhm.. baiklah bu.. saya akan mencobanya!"
"Nah bagus.. baiklah sekarang kau sudah boleh pergi."
"Baik bu, terima kasih." Setelah itu Halilintar pun langsung beranjak keluar dan menggerutu dalam hatinya.
'Haish.. Blaze.. kenapa kau tak pernah bisa menjaga sikapmu hah? Meskipun sekarang kita sudah bukan siapa-siapa, tapi setidaknya jangan permalukan aku!'
• 「⟡」 •
Tapp..
Tapp..
Tapp..
Halilintar melangkahkan kakinya keluar dari gerbang. Ia pun bisa melihat mobil milik adik-adiknya baru saja pergi. Haish.. mereka bahkan tak mau mengatakan satu patah kata pun untuknya?
"Huft.. mereka menyebalkan!" Gumam Halilintar kesal.
Brum!
"Eh?"
Sebuah motor sport berwarna hitam tiba-tiba saja berhenti tepat di depan Halilintar. Membuat Halilintar sedikit terkejut karenanya.
'Yaallah.. ni orang kerjaannya ngagetin aja!'

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Independent [Halilintar] || ???? ??
General Fiction? ? ? ?? ??????????? ? ? ? ? ------------------------- ? Halilintar Vral Thunderstorm.. Itulah namaku. Aku adalah seorang anak biasa yang disuruh untuk berdikari. Berdikari, atau kata lainnya adalah mandiri. Sebagai seorang pelajar yang...