Total Kata : 2.000 Kata
***
"Tidak mungkin akan semudah itu, Dante," ucap Louisa sambil mengerutkan dahinya.
Karena Louisa tahu, Kakeknya Louisa tidak menyukai Dante dari lama. Dan Kakeknya itu sangat keras kepala, jika sudah memutuskan sesuatu, dia tidak akan menarik ucapannya.
Dante memperhatikan Louisa sejenak, sebelum berkata.
"Katakan padaku, pumpkin. Apa yang membuatmu ragu?" Tanya Dante.
Louisa terdiam, sambil mengigit bibirnya.
Melihat Louisa tidak menjawab, Dante kembali berkata.
"Kejantananku bisa memuaskanmu, dan selama ini kau membayangkanku ketika memakai vibrator. Jadi apa yang membuatmu ragu?" Tanya Dante lagi.
Wajah Louisa memerah mendengar kalimat mesum Dante.
"Kenapa harus bawa-bawa kejantananmu, astaga!" seru Louisa dengan malu.
Dante tersenyum miring nakal. Lalu dia mendekati telinga Louisa.
"Kejantananku bisa membuatmu squirting hebat semalaman, jadi apa yang membuatmu ragu, my little slut?" Bisik Dante di telinga Louisa dengan nada rendah.
Louisa menahan napasnya mendengar itu. Dia langsung merapatkan pahanya.
"Dante..."
"Aku bahkan bisa mewujudkan semua fantasi liarmu," ucap Dante.
Kali ini Dante mengecup leher Louisa, meninggalkan sensasi panas di leher Louisa.
"Apa kau tidak bisa merasakan kalau we're meant for each other, Louisa?" Tanya Dante, mengecup leher Louisa lagi.
Louisa merasa kupu-kupu berterbangan, dia merasa tenggorokannya kering.
Sampai akhirnya wajah Dante sudah di depan Louisa sehingga jarak antara wajah mereka begitu dekat.
"Jadilah kekasihku, Louisa."
Louisa terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bersuara.
"Tapi aku tidak tahu bagaimana perasaanku, Dante. Aku tidak mau menyakitimu," ucap Louisa akhirnya jujur. Sambil menghelakan napasnya.
Salah satu alis Dante terangkat. "Jadi itu yang membuatmu ragu?" Tanya Dante.
Louisa mengangguk pelan.
"Juga aku takut hubungan kita rusak kalau kita berpisah," seru Louisa murung.
Tidak akan, aku tidak akan biarkan itu terjadi. Jawab Dante dalam hati.
"Ada lagi yang kau ragukan?" Tanya Dante.
"Aku takut kita saling menyakiti nanti," seru Louisa.
Dante terkekeh rendah, lalu dia menyibakkan rambutnya.
"Dan kenapa kau berpikir seperti itu?" Tanya Dante lembut.
Louisa cemberut. "Kita sangat berbeda, Dante. Kau sendiri pun sadar akan itu," jawab Louisa.
"Tidak, yang aku lihat kita berdua saling melengkapi, pumpkin," jawab Dante.
Louisa mengerjapkan matanya.
"Berbeda bukan berarti tidak bisa saling melengkapi," tambah Dante.
Dante memeluk pinggang Louisa kali ini.
"Aku ingat Noah pernah berkata, kau sering bercerita tentangku pada Noah, sampai Noah muak," goda Dante, sambil tersenyum miring nakal.
Wajah Louisa memerah padam dengan itu. Kenapa Dante masih ingat saja? Louisa kira dia akan lupa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ?? (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...