~ Happy Reading ~
***
Alena mengajak Arsen pergi ke Mall, wanita itu tidak minta apa-apa. Hanya ingin berjalan-jalan sudah lama dia tidak pergi ke tempat seperti itu.
Ketika melihat toko-toko branded berjejer, Alena sama sekali tidak tergiur. Mungkin sejak dari tinggal dengan orang tuanya Alena memang bukan tipe cewek yang suka belanja dan menghambur-hamburkan uang.
Apa lagi yang dia beli tidak berguna, dan hanya akan menjadi penghuni isi lemari.
"Mau makan itu?" Tunjuk Arsen pada restoran siap saji.
Alena berpikir sejenak, lalu mengangguk dengan semangat. "Aku boleh minta es krim?" Izinnya pada sang suami.
"Boleh, asal sewajarnya." Wajah Alena kian berseri, ia bersemangat menarik Arsen menuju restoran itu.
"Kamu tunggu di sini, biar aku yang pesan." Titah Arsen menarikkan kursi untuk Alena.
"Oke, jangan lupa es krimnya ya." Arsen tersenyum seraya mengangguk.
Alena memperhatikan Arsen yang tengah mengantri, ia menopang dagu dengan wajah penuh senyum.
Cowok itu melipat tangannya di dada sambil melihat kearah depan, Arsen tidak tau saja dia menjadi pusat perhatian para remaja yang tidak jauh dia berdiri.
Arsen yang menggunakan kaos putih di lapisi jaket levis hitam, dan rambut sedikit berantakan membuat kaum hawa di sana ingin menjerit, Arsen sangat terlihat tampan dan keren.
Apalagi Arsen sengaja menarik lengan jaketnya hingga otot di punggung tangannya terekspos dengan jelas.
Alena hanya mampu menghela napas beratnya, efek mempunyai suami yang kelewat tampan. Rasanya harus ekstra bersabar.
"Senang ya, jadi tontonan para cewek!" Hardik Alena saat Arsen datang membawa nampan berisi pesanannya.
"Maksudnya?" Tanya Arsen kurang paham.
"Tuh lihat aja." Tunjuk Alena dengan dagunya.
Arsen mengikuti arah pandang istrinya, dan di sana ada beberapa cewek memperhatikannya, bahkan ketika Arsen membalas tatapan mereka, ada yang mengedipkan matanya.
Arsen menatap tajam dan dingin, yang seketika menciutnya nyali mereka.
"Lain kali, kalau keluar lagi jangan pakai baju ini."
"Terus pakai apa?" Tanya Arsen.
"Baju Koko." Jawab Alena santai.
Arsen hampir saja tersedak minumannya yang sudah masuk setengah. "Nggak sekalian aja pakai sarung sama peci. Biar aku di kira anak santri," Ledek Arsen.
"Boleh. Biar mereka nggak jelalatan lagi ke suami orang!"
Arsen tak bisa menahan tawanya, dia terbahak mendengar ucapan sang istri, sungguh Alena menggemaskan jika mode cemburu seperti ini.
"Masa sih? Justru katanya cowok kalau pakai baju Koko di tambah peci, ketampanannya berlipat ganda. Apalagi kalau kena air wudhu, banyak yang bilang wajahnya bersinar," Goda Arsen.
Dan sepertinya berhasil, Alena gelisah ingin menyangkal ucapan suaminya. "Ya.. ka.. kalau gitu kamu nggak boleh pakai baju Koko sama peci, cukup di rumah aja." Ujar Alena tergagap salah tingkah, karena memang dasarnya apa yang di katakan Arsen benar.
Cowok itu semakin terlihat tampan ketika menggunakan sarung, peci dan juga baju Koko, biasanya Alena betah memandangi Arsen ketika cowok itu menggunakannya saat mereka sholat berjamaah.

KAMU SEDANG MEMBACA
??????? 「???? ? ?????? 」 END
Fanfiction??????? ???'? ??? ???? ?? ????? ? ?? ???? ????? ?? Ini sebuah kisah tentang Arsenio Januareza bersama Alena Amirthalina, pertemuan mereka yang tak di sengaja. Membuat keduanya memiliki kisah yang mengharuskannya be...