抖阴社区

#09 || ??????? ?

12.5K 456 116
                                        

Teman-teman? Sebelum itu tolong jangan hanya dibaca tapi divote dan dikomentari, ya! Karena vote dan komentar kalian berpengaruh dalam kenaikan tagar cerita ini.

Jika tidak, terpaksa update akan semakin lama/tertunda...

###

🔞 𝐏𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀𝐍🔞
Bab ini berisi konten yang menyebabkan trauma seperti pemaksaan/pemerkosaan. Tidak di perkenankan untuk pembaca dibawah usia 18 tahun.

 Tidak di perkenankan untuk pembaca dibawah usia 18 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"..."

Kolonel menunduk mengulurkan tangannya menyentuh siku Tizanna, pria itu hendak menarik lengan Tizanna agar berhenti menutupi wajahnya. Akan tetapi, begitu jarak antara wajah mereka semakin mendekat, sebuah gerakan yang begitu tiba-tiba tak dapat diabaikan...

BUGH!!!

Tinjuan keras dari tangan yang ramping mendarat dengan sempurna di permukaan wajah tampan Kolonel, hal itu berhasil membuat kepalanya segera menengok ke arah samping akibat tekanan kuat dari tinjuan itu.

Bekas merah timbul menghiasi wajah pria itu dengan cukup jelas, bahkan bekas yang sama terukir di punggung jari Tizanna, orang yang baru saja memberikan tinju pembalasan terhadap pria itu.

Tak berhenti disana, Tizanna kembali memberikan pukulan yang sama pada dagu Kolonel, di menit selanjutnya wanita itu segera melepaskan diri dari dekapan pria gila yang baru saja memerk*sanya.

Tizzana bangkit dengan susah payah sambil menahan rasa nyeri di kewanitaan dan perutnya, wanita itu berlari dengan tertatih-tatih menuju jendela kaca yang tertutup rapat.

"Ku mohon... aku harus keluar dari sini...!" - batin Tizanna ketakutan setengah mati.

Ketika sampai disana, Tizanna membuka jendela itu dan memanjat keluar dari ruangan dengan susah payah. Begitu Tizanna berhasil keluar, Tizanna menutup kembali jendela tersebut sebelum pria itu dapat mengejarnya.

Karena jendela yang terhubung dengan ruangan lain, Tizanna dapat melihat loker yang tak jauh darinya. Tizzana berlari ke arah loker itu kemudian mendorongnya agar bergeser dan menutupi jendela.

"Ku mohon, cepatlah...!!!"

Dengan rasa takut yang begitu hebat, Tizanna berdoa dalam hati agar dirinya lebih cepat daripada Kolonel gila itu. Entah bagaimana naluri bertahan hidup wanita itu seakan bangkit ditengah keputusasaan, loker yang ia dorong bergerak menutupi jendela yang hampir terbuka namun tidak jadi karena tertutup oleh loker lebih dulu.

Tizanna bisa melihat tatapan mata Kolonel dari dalam sana yang menatapnya tajam seperti hendak membunuh, tatapan yang benar-benar menakutkan dari sepasang mata kuning itu.

Meskipun seharusnya Tizanna bisa menghela napas lega, namun ia tak ingin berlama-lama disana, Tizanna pun segera berbalik dan kembali berlari menjauh meninggalkan Kolonel yang masih menatap kepergiannya tanpa mengucapkan apapun. Kali ini, ia harus lebih cepat lolos sebelum Kolonel gila itu kembali menyusulnya.

KOLONEL K Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang