"Jaemin!"Pemuda manis itu menoleh, mendapatkan sang ayah yang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Masuk."
"Tidak mau, ini seru. Ayo bermain hujan bersama Nana." Ucap Jaemin, tubuh mungil itu kemudian berputar di tengah hujan.
Siwon mengepal tangannya, pria itu kemudian masuk ke dalam. Membiarkan Jaemin bermain hujan.
"Tutup semua pintu, jangan biarkan anak itu masuk sebelum saya yang menyuruh." Ucap Siwon pada beberapa bodyguard di depan.
"Baik tuan."
Mereka kemudian menutup pintu meski kasihan melihat Jaemin yang masih tak sadar karena terlalu asik bermain hujan.
Jaemin senang, hujan itu kesukaannya. Selain merendam tangisannya, hujan juga menenangkan.
Masih asik bermain hujan, tanpa sadar jika Siwon menatap Jaemin dari balkon kamar pria itu.
"Keras kepala." Gumam Siwon.
Setelah dirasa puas bermain hujan, pemuda manis itu hendak masuk untuk membersihkan diri. Ia juga merasakan dingin yang nusuk.
"Paman buka pintunya, Nana mau masuk." Ucap Jaemin.
"Maaf tuan, tapi tuan besar tak mengijinkan anda masuk ke dalam."
Jaemin menunduk, pemuda manis itu berbalik menuju pondok kecil yang tak jauh dari sana.
Duduk dengan sedikit bergetar karena dingin, pemuda manis itu memeluk lututnya berusaha menghangatkan tubuh.
Jaemin menunggu pintu di buka, bahkan sampai malam ia tunggu. Ia benar-benar kedinginan dengan bibir pucat, kepalanya pusing. Hingga semua tampak hitam dan Jaemin yang tak sadarkan diri.
"Nana!"
Jaemin membuka matanya, pemuda manis itu menatap Siwon dengan tatapan takut bahkan memundurkan tubuhnya. Hampir terjatuh jika Siwon tak menangkap dirinya.
"Mimpi buruk?" Tanya Siwon, pria itu mengangkat Jaemin ke pangkuannya.
Pemuda manis itu memeluk Siwon, menenggelamkan wajahnya pada dada pria tampan itu. Tak lama isakkan kecil terdengar membuat Siwon terkejut.
"Ada apa?" Tanya Siwon khawatir terlebih saat Jaemin menangis semakin kencang.
Siwon menenangkan, pria itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur untuk membuatkan Jaemin susu.
Mansion tampak sepi karena jam yang menunjukkan pukul 2 dini hari.
Meski sulit namun Siwon berhasil membuatkan Jaemin sebotol susu, pria tampan itu duduk di kursi.
"Berhenti menangis. Minum lebih dulu setelah itu ayah berikan Nana susu."
Jaemin menurut, meminum air sedikit sebelum meminta susu.
Siwon memberikan Jaemin susu, membiarkan ia memegang botol susu sementara Jaemin menatapnya dengan memainkan tangan besar Siwon.
Pria itu kembali berjalan ke arah kamarnya, tidak kembali ke kamar Jaemin. Tangannya menepuk bokong Jaemin pelan, lalu duduk di sofa kecil yang berada di kamarnya.
Membiarkan Jaemin tenang dan tertidur lebih dulu baru ia pindahkan, dan dirinya kembali tertidur.
Mengusap surai Jaemin yang tampak basah akan keringat, kemudian mengecup kening Jaemin cukup lama.
Menatap wajah manis anak bungsunya, anak satu-satunya yang menuruni sikap Heechul.
"Maaf, ayah menyayangi Nana." Ucap Siwon dalam hati, pria itu memeluk Jaemin yang kini terlelap dalam pangkuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Nana [?]
FanfictionHuang Jaemin, pemuda manis yang tak sengaja tertidur setelah pulang sekolah tiba-tiba saja bangun di dalam kamar yang tak Jaemin tau milik siapa. [?? Mengandung unsur bxb/BL]