抖阴社区

Weekend

164 24 2
                                        

Setelah malam yang melelahkan berseru ria bersama putra, murid, juga temannya pagi hari ini berganti Jennie harus memanjakan sang suami karena semalam tak sempat ikut bersenang-senang sebab pekerjaan yang menumpuk

"Tidak lelahkan?" tanya Limario memastikan tak ingin memaksa jika memang istrinya lelah sehabis bersenang-senang semalam

Jennie menoleh tersenyum lebar sembari menggeleng kecil sebagai jawaban

"Kau yakin? Al apa mama kemarin begitu aktif?" tanya Limario pada putranya yang berada di sisi kirinya tengah menikmati makanannya dengan acuh tak acuh

Al hanya menggeleng melanjutkan makannya kembali tanpa minat terlalu menanggapi keduanya

"Ishhh aku bukan anak kecil, bagaimana bisa di bilang aktif?!" kesal Jennie

"Woo kau lupa saat di taman bermain?" ucap Limario membungkam Jennie sebab kala itu dia tengah moody merengek tak jelas sampai dia sempat-sempatnya menangis berebut es krim dengan balita

"Kami terpisah, dia dengan teman-teman namjanya, sedangkan aku dengan Irene eonnie juga Nana teman yeoja Al" ucap Jennie mengalihkan

"Benar itu Al? Ck, kenapa kau melepaskan dia? Harusnya kau menjadi pengganti daddy kalau daddy tak bersama mama, mama itu genit" fitnah Limario menggoda membuat Jennie membulat di tempat tak terima di tuduh yang tidak-tidak

"Sudah begitu di nikahi" ketus Al nampak tak bersalah membungkam Limario dan Jennie di tempat mendengar ucapan Al yang secara terang-terangan belum menerima Jennie di antara mereka

Ini memang bukan maunya, tapi tak bisakah dia sedikit saja menghargai? Sedikit menggores tetapi Jennie sebisa mungkin memakluminya, terus berharap semua akan membaik kedepannya




Di kediaman Irene pagi ini berlalu hening sebelum kepala rumah tangga datang dengan konyolnya menggendong Irene begitu saja membuat sang empu terkejut sampai menjatuhkan begitu saja pisau di tangannya

"Aaaaaaa!" kejut Irene memeluk erat leher suaminya ketakutan akan terjatuh dari gendongan suaminya

"Yak papi! Kau bisa melukai mamiku!" tekan So Joon tak terima atas tindakan papinya

"Biarlah! Dia istriku, ingat itu istriku! Aku berhak melakukan apapun itu" acuhnya tak terima miliknya selalu saja di rebut oleh putranya sendiri

"Ck, dia mamiku! Aku berhak memastikan keamanannya!" kesal So Joon

"Sudah! Turunkan aku bear, please" tengah Irene bermanja mengecup rahang suaminya agar tak lagi melanjutkan perebutan mereka

"Papi/So Joon duluan" kompak keduanya

Irene menggeleng lemah, ya seperti ini yang terjadi bila keduanya bersama akan saling berebut mencari pembelaan darinya setiap perdebatan, tak jarang kesabaran Irene sampai terkuras habis hanya untuk dapat melerai keduanya

Keduanya saling mendengus lalu memaling seakan sama-sama merajuk akibat leraian Irene

"Boy, apa ada sesuatu antara Al dan Jennie?" tanya Irene sambil menyiapkan sarapan putranya

So Joon tak langsung menjawab melainkan berterimakasih lebih dahulu karena maminya telah menyiapkan sarapan miliknya lebih dulu daripada papinya

"Babe! Milikku!" kesal suaminya

Irene memutar matanya malas "Ne, ini bear"

"Miss Jennie menurut teman-temanku adalah pedofil, minatnya pada Al membuat Al sangat risih" Irene membulat terkejut

"Benarkah?!" tanya Irene serius setelah menyiapkan minum untuk suaminya Irene segera duduk untuk mendengarkan cerita putranya

"Hmm, awalnya kami tak begitu menanggapi namun setelah seringnya Miss Jennie menanyakan kabar Al, keberadaan Al dan terus memprioritaskan Al kami semakin yakin bila memang Miss Jennie memiliki minat lebih terhadap Al" Irene sedikit tak percaya mendengar cerita putranya, tapi ia semakin tak yakin jika putranya itu berbohong

No SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang