抖阴社区

BAB 2

4.5K 107 1
                                        

Disinilah Anora, halte bus dekat rumahnya. Karena tidak tau akan pergi kemana, Anora memilih berdiam diri disana. Muak, itu adalah keadaan yang dialami Anora saat ini. Apakah tidak ada hari tenang meskipun sehari saja untuknya?

"Cewek malem-malem sendirian itu ngga baik."

"Berisik Lo."

"Kenapa ngga ke rumah gue aja sih Ra."

"Ga enak gue sama mama Lo, setiap gue nangis gue ke rumah Lo terus Tala."

Ya, Attala lah yang datang. Cowok itu tadi menghubunginya hanya untuk mengobrol, tetapi Anora bercerita tentang kejadian yang baru saja dialaminya. Kebetulan urusan Attala sudah selesai, ia pun segera menghampiri Anora.

"Kita udah temenan berapa taun Ra, Lo masih aja kaya gini." ucap Attala.

"Gue ngga mau ngerepotin orang lain lagi."

Attala pun mendekati sahabat karibnya itu, mencoba melakukan sesuatu agar sahabatnya itu merasa lebih baik. Tentu saja Attala tau apa penyebab Anora berdiam diri disini sendirian.

"Lo ngga pernah buat repot orang Anora." ucap Attala dengan sangat lembut. Sejenak, Anora melihat mata Attala. Teduh, itulah yang ia rasakan, dengan mata yang berkaca-kaca, Anora pun segera menerjang Attala dengan pelukannya.

"Gue bingung, mereka ngga pernah berenti." Ucap Anora. Tala pun membalas pelukan anora dengan lembut dan mengelus surai rambutnya. Berharap mengantarkan tenang untuk Anora.

"Ngga apa-apa, Lo bisa cerita ke gue."

"Kepala gue mau pecah setiap mereka teriak-teriak dan ngebanting barang,"

"Iya Ra, gue ngerti."

"Mau nginep dirumah gue?" Tanya Attala. Bukan suatu keheranan jika Anora menginap dirumah Attala. Mereka berteman sejak kecil, tidak ada lagi rasa sungkan untuk hal itu.

"Boleh?" Tanya Anora masih dengan mata yang sembab.

"Ya boleh lah, Lo kan udah sering nginep dirumah gue, Anora jelek." ucap Attala mendorong dahi Anora pelan dengan tangannya. Anora hanya menunjukan cengirannya.

"Udahlah kita pulang," ucap Attala merangkul Anora.

"Beliin gue ice cream dulu dong Tala, butuh yang manis-manis nihhhh." rayu Anora

"Kan ada gue, kurang manisnya?"

"Gombal! Lo tuh ngga manis, tapi....gantengggg." ucap Anora menepuk kepala Attala lalu berlari menuju kedai ice cream.

"Tuhan, bisa jantungan gue." monolog Attala.

"Pak ice cream nya tiga yah." ucap Anora yang membuat mata Attala membulat dengan sempurna. Tiga ice cream untuk dirinya saja? Itu hal gila bagi Attala.

"Lo makan ice cream kek makan cemilan, pak dua aja ya." ucap Attala.

"Gue butuh ice cream."

"Ya ngga segitunya juga, ntar Lo demam udah nurut aja si." Ucap Attala yang membuat Anora hanya berdecak sebal.

"Ini mba."

"Tala bayar dong hehe, gue kabur ngga bawa dompet nih."

"Lo bawa ngga bawa dompet juga tetep gue yang bayar." ucap Attala menarik pipi Anora.

"Aduhhh sakit."

"Ini pak, makasii ya." ucap Attala.

Mereka pun berjalan menuju rumah attala, karena rumah Attala dan Anora terbilang dekat, itulah pemicu mereka berteman. Bermain setiap hari, terlebih Anora yang selalu mengganggu Attala membuat Attala selalu terbiasa akan hadirnya Anora.

ANORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang