Saat ini, Anora sedang berada di halaman belakang rumahnya. Menikmati angin yang menyapa lembut wajahnya, melihat rumput hijau dan beberapa tanaman mamanya disana. Ternyata nikmat yang seperti ini sangat besar dan Anoda sadar sebentar lagi akan kehilangan itu.
"Dek kok ngelamun?" Tanya Emely melihat Anora dihalaman belakang.
"Gapapa kak."
"Mau shopping?" Tanya Emely.
"Boleh?" Tanya Anora.
"Boleh banget." ucap Emely.
"Yuk, Nora juga lagi pengen healing." ucap Anora bangkir dari duduknya. Emely segera tersenyum mendengarnya.
Flashback
"Ada perlu apa la?" Tanya Emely datang.
"Gue boleh minta tolong?"
"Apa?"
"Ajak Anora jalan, dia pengen banget jalan sama Lo." ucap Attala.
"La..." Attala diam menatap Emely.
"Sampe kapan Lo mau kaya gini, Anora cuma butuh Lo ada disamping dia."
"Dia bahagia kak, bahagia meluk kedua orang tuanya." ucap Attala.
"Dia lebih bahagia sama Lo."
"Sama gue banyak lukanya, pokoknya Lo ajak jalan Anora." ucap Attala pergi dari hadapan Emely.
Flashback off
"Ra, gimana sama Attala?" Tanya Emely. Kini, mereka sudah berada di pusat perbelanjaan.
"Putus kak." jawab Anora seadanya.
Emely terkejut mendengarnya, tak habis pikir Attala sampai melakukan ini, ia tau jika Attala akan menjauh, tapi tidak tau jika senekat ini."Dek, jangan sedih ya."
"Anora gak sedih. Anora percaya sama Attala, Anora percaya sama Attala sampe masa Anora habis kak." ucap Anora sendu. Emely tersenyum melihatnya.
"Yaudah, Nora mau beli apa?" Tanya Emely.
"Nora mau beli buku." ucap Anora.
"Untuk?" Tanya Emely.
"Untuk Attala, terakhir." ucap Anora.
Setelah melihat, Anora menemukan sebuah buku pink dan berwarna biru pekat. Ia segera mengambil dan membayarnya. Emely dan Anora menghabiskan banyak waktu, ke salon, karokae, dan banyak lagi."Kak, dada Anora agak sesak." keluh Anora.
"Udah dek, yuk kita pulang." ucap Emely.
"Tapi Anora masih pengen."
"Udah ya, jangan dipaksa." ucap Emely membantu Anora pulang. Sampai dirumah, Achiels panik melihat Emely memapah Anora.
"Kenapa kak?" Tanya Achiels.
"Kecapean." ucap Emely. Achiels segera menggendong Anora ke kamarnya.
"Dek, gapapa?" Tanya Achiels.
"Gapapa kak, maaf ya Nora ngerepotin lagi." ucap Anora.
"Jangan ngomong gitu lagi dek, Nora gak pernah ngerepotin." ucap Achiels. Anora tersenyum dan menutup matanya lelah. Tangannya terasa hangat, sepasang tangan menggenggam tangannya, ini sangat nyaman untuknya. Karena genggaman tangan tersebut, Anora semakin menutup matanya untuk istirahat.
•••••••
"Jangan capek-capek kak, bawa Anoranya." ucap Attala.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANORA
Teen FictionKamu berharga, tapi juga membawa luka. Semoga saat kita masih bisa dipertemukan, aku hanya ingin duduk dan berbincang selama mungkin denganmu sampai waktunya habis.