抖阴社区

C H A P T E E 9

Mulai dari awal
                                    

Heeseung tanpa sadar tertidur. Mama yang menyadari hal itu segera mematikan televisi dan beranjak pergi setelah memastikan selimut yang dipakai Heeseung terpasang dengan baik. Mama tidak mau mengganggu waktu istirahat Heeseung, jadi dia memilih untuk berkebun ditaman belakang rumah Heuningkai.

Sementara Papa pergi bersama Heuningkai. Ada suatu masalah yang harus mereka urus terlebih dahulu sebelum menemui kedua orang tua Heeseung lusa nanti.

Heuningkai dan Papa kembali ketika hari sudah malam. Keduanya segera membersihkan diri dan masuk kedalam kamar masing-masing. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam ketika Heuningkai baru saja selesai membersihkan diri. Setelah berpakaian dan mengeringkan rambutnya yang basah sejenak, ia naik keatas ranjang dan memeluk Heeseung yang sedang tertidur pulas.

Nampaknya gerakan yang diakibatkan oleh Heuningkai yang naik ke atas ranjang tidak membuatnya terbangun. Tubuh Heeseung yang dipeluk oleh Heuningkai terasa hangat dengan feromon miliknya yang berbau manis. Mata Heuningkai mulai terpejam. Ia menyusul Heeseung yang sudah terlelap ke alam mimpi.

•••

Dokter keluarga datang ke rumah Heuningkai pagi-pagi sekali. Papa memanggil dokter segera setelah melihat calon menantunya pingsan. Heeseung sempat muntah-muntah pagi dini hari. Namun itu hanya sebentar. Sampai ketika pagi datang, Heeseung mengeluhkan perutnya yang sangat sakit dan mual yang semakin menjadi-jadi. Bulir-bulir keringat membasahi tubuhnya kala itu. Sampai tubuh kurus itu kehilangan keseimbangan dan jatuh pingsan.

Beruntung Heuningkai dengan sigap menangkap tubuh Heeseung.

Dokter menghela nafas setelah memeriksa keadaan Heeseung. Ia membalikkan tubuhnya menghadap Heuningkai dan kedua orang tuanya yang sedang berdiri dibelakangnya. Menunggu hasil pemeriksaan dengan cemas.

"Bagaimana? Apakah Heeseung baik-baik saja?" tanya Papa langsung. Dokter terdiam sejenak sebelum menghembuskan nafas panjang.

"Keadaannya melemah. Ini wajar terjadi karena tuan Heeseung adalah seorang alpha dan sedang mengandung. Keadaan tubuhnya tidak siap untuk mengandung sebuah janin karena tubuh seorang alpha berbeda dengan omega. Tubuh seorang omega memang ditakdirkan untuk mengandung dan melahirkan, namun berbeda dengan seorang alpha.

Hal ini membuat keadaan tubuhnya melemah dan itu bisa berbahaya untuk janin yang dikandung dan sang ibu. Saya akan meresepkan vitamin untuk menguatkan, namun itu tidak akan bertahan lama. Kalian harus memilih untuk menggugurkan kandungan itu atau mempertahankannya namun berbahaya untuk tuan Heeseung dan janinnya." penjelasan dokter bagaikan duri yang menusuk jantung Heuningkai dan kedua orang tuanya.

Ini sangat berbahaya bagi Heeseung, dan mereka harus cepat membuat keputusan bersama Heeseung nanti.

Setelah mengantar dokter pergi, ketiganya berkumpul di ruang tamu. Tidak dengan Heeseung yang masih berbaring lemah diatas ranjang dengan infus yang terpasang.

"Bicarakan ini pada Heeseung, Kai. Kita tidak bisa membuat keputusan ini sendiri. Papa akan memberitahu kedua orang tua Heeseung nanti." ujar Papa pada Heuningkai.

"Buat keputusan yang tepat, Kai. Ini menyangkut nyawa Heeseung dan calon anak kalian. Kamu harus memilih antara Heeseung atau anak kalian nanti. Jangan serakah Kai, atau kamu bisa kehilangan keduanya. Mama dan Papa akan menerima keputusan final kalian berdua. Sementara itu, pastikan Heeseung untuk meminum vitamin yang dokter berikan." setelah Mama selesai berbicara, papa dan mama segera pergi meninggalkan Heuningkai.

Wajah Heuningkai terlihat frustasi. Beberapa saat lalu ia sangat bahagia ketika mengetahui bahwa Heeseung mengandung anaknya. Namun kini ia dihadapkan dengan keadaan yang sulit. Nyatanya, tubuh Heeseung terlalu lemah dan belum siap untuk mengandung. Dan ini harus segera ia putuskan dengan cepat. Ia tidak mau kehilangan anaknya, namun ia juga tidak mau kehilangan Heeseung.

Heuningkai mengusap kasar wajahnya. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan naik ke lantai dua untuk menemui Heeseung di kamarnya.

Pintu kamar dibuka pelan oleh Heuningkai. Matanya langsung tertuju pada Heeseung yang sudah sadar dari pingsannya dan tengah menatapnya lemah. Ia segera menutup pintu dan berjalan mendekati ranjang. Kening berkeringat Heeseung di usap oleh Heuningkai.

Heuningkai merasa sangat sakit melihat Heeseung yang sangat lemah sekarang. Ia tidak mau kehilangan Heeseung.

——————————————

sori lama ya hehe, aku ulangan jadi fokus belajar. segini dulu ya, mungkin tinggal 10 atau 15 chapter lagi selesai. happy new year semua, semangat buat kalian yaa. jangan lupa makan, dan istirahat yang cukup. selalu inget buat belajar yang rajin yaa. btw kalo semisal aku aku up cerita baru gimana?

jangan lupa vote, komen dan follow yaa. jangan baca aja di follow dan vote juga biar aku semangat updatenya, atau mau di target setiap aku up? ga sampe target aku unpub. aku juga minta tanggapan buat cover baru yaa, gimana menurut kalian bagus yang ini atau yang lama? atau malah ga dua duanya?

30 - 12 - 2024

ALPHA FOR ENIGMA [KAISEUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang