Hari ini keadaan Lisa sudah membaik, walaupun kepala nya masih terasa sakit namun apa boleh buat, ditambah semalam dia mendengar kabar dari Jisoo jika kembaran nya juga ikut masuk rumah karena pingsan, hal itu membuat Lisa harus cepat cepat untuk sembuh, karena dia tidak mau orang-orang sibuk mengurus mereka berdua, Lisa juga tidak ingin Tae-young mempermasalahkan hal sepele, ayah nya itu pasti akan marah jika Lisa masih terbaring dirumah sakit, lisa tau jika Rose jauh membutuhkan mereka dari pada dirinya.
Petang nanti Lisa sudah diperbolehkan pulang, beruntung masih ada waktu sebelum petang menjelang, ditengah kesibukan yang padat, kedua kakek nenek nya menyempatkan diri untuk menjenguk cucu-cucu kesayangan nya, kedua nya tentu sangat kaget saat mendengar kabar jika lisa mengalami kecelakaan, pikiran mereka langsung kalang kabut dan memutuskan untuk balik ke korea sebentar menjenguk cucu tercinta, kebetulan mereka sedang ada projek diluar negeri namun mendengar kabar buruk ini mereka langsung terbang ke korea menggunakan jet pribadi.
" Sayang kau mau makan apa? " Tanya sang nenek.
" Tidak ada halmeoni, aku hanya ingin seperti ini, aku rindu halmeoni" Jawab Lisa yang tidak bergerak sama sekali dari pelukan park Doo-sim
" Hal__ " Jennie yang tiba-tiba menerobos masuk keruangan Lisa dan ingin memanggil sang nenek mendadak berhenti ketika melihat Lisa yang tengah menikmati pelukan dengan sang nenek.
Semua yang ada diruangan itu pun menoleh kaget saat pintu terbuka kasar.
" Wae Jennie yahh? Kau mengagetkan kami " ucap sang kakek mewakili.
" Ehhh itu, rose mencari kalian , dia sudah bangun dari tidurnya" jelas Jennie yang langsung diangguki oleh keduanya.
" Lisa.... Boleh kami tinggal sebentar" bujuk nenek nya, Lisa pun hanya mengangguk dan tidak banyak drama.
" Kau bisa jaga Lisa, Jennie? " Tanya Doo-sim memastikan.
" Tentu halmeoni " neneknya pun tersenyum dan beralih dari ranjang Lisa.
" Sebentar ya, nanti halmeoni dan haraboji kesini lagi " ucap sang kakek sambil mengacak acak rambut Lisa.
Kedua orang paruh baya itu pun keluar meninggalkan dua gadis park ini, ada rasa canggung yang menyelimuti mereka, terutama jennie yang tidak tau harus apa.
" Tidur lah " suruh nya namun Lisa malah menatap aneh.
" Dari pagi hingga ke siang, aku sudah tertidur 4 kali, haruskah aku tidur lagi? "
" Yeahh, biar kau tidak merepotkan ku " jawab jennie dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Lisa yang mendengar itu pun langsung membalikkan badan nya membelakangi jennie dan mencoba memejamkan mata.
Sedangkan jennie hanya berdiam diri dibalik ambang pintu, gadis itu tidak berniat duduk disamping Lisa, seperti inilah sifat keduanya, akur hanya sesaat, setelah itu kembali lagi seperti orang yang tidak memiliki ikatan darah, padahal kemarin mereka tidur sambil berpelukan, dan lihat sekarang apa yang terjadi !
" Permisi " ucap salah satu suster sembari mengetuk pintu.
" Nde silakan " ujar jennie dengan senyum tipis, Lisa yang tau kehadiran suster pun langsung membalikkan lagi badannya.
" Apa kau masih pusing nona? " Tanya nya dan mendapat anggukan dari gadis berponi itu.
" Nanti saat sudah dirumah jangan lupa untuk minum obat ya, jangan sampai terlewat, obat ini membantu mu meringankan rasa pusing dan nyeri dikepala mu, ada beberapa vitamin juga untuk menguatkan tubuh, jangan sampai lupa, okay " Lisa hanya mengangguk sembari tersenyum, saat suster itu mencoba mengelus lembut rambutnya, ia tidak tau jika ada sosok mata yang menatap kesal kearah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Fanfiction# " Jika ada yang lebih indah dari bunga mawar, mungkin itu senyum bungsu park " ~ Park Chaeyoung " Jangan berbohong hanya karena kau ingin menjaga perasaan ku " ~ Park Lisa # " Dia hidup, tapi perasaan nya sudah mati " ~ Park Jisoo " Kau tau eonni...