"Kamu baik kayak malaikat, aku suka"
Enjoyy ges
Nia dan Zaki telah pulang tadi malam. Padahal Pasha sudah memaksa mereka agar menginap saja, namun mereka berdua menolak dengan alasan mansion yang kosong.
Pasha menata menu sarapan yang baru saja dia masak, tak lama Rian datang dengan wajah kesal nya.
"Papa kemana aja? Kok aku cariin ga ketemu. Daddy juga gitu" gerutu Rian sambil duduk di kursi.
"Ada kok, papa dari tadi di dapur" ucap Pasha sambil tersenyum penuh dusta.
"Terus daddy?"
"Lagi di ruang kerja" balas Pasha.
"Tapi kan-
"Berisik!" sambar Bima yang baru saja tiba di ruang makan masih dengan menggunakan piyama nya.
Pasha menggeleng melihat penampilan Bima masih acak-acakan tidak seperti dia dan Rian yang sudah segar sehabis mandi.
"Kenapa ga mandi dulu?" tanya nya sambil menarik kursi untuk diri nya duduk.
"Hari minggu ngapain mandi" balas Bima membuat Pasha menyeringit heran sedangkan Rian sudah tertawa terbahak-bahak.
Ya sedikit tentang Bima, dia orang yang anti mandi jika hari libur. Jarang mandi tapi cakep, bisa ditoleransi sih.
"Ya udah mau makan apa?" tanya Pasha pada Bima yang saat ini menatap tajam Rian.
"Ceker aja pah banyak-banyak, daddy suka kok" sela Rian.
"Rian...." ucap Pasha menegur anak nya.
"Apa aja, kecuali kaki ayam" ucap Bima sambil memandang geli sepiring besar ceker ayam di atas meja.
"Cemen, ceker aja ga mau" ejek Rian sambil memakan dengan lahap ceker mercon buatan Pasha.
"Kaki ayam yang abis ngorek-ngorek tai di makan, situ sehat?" balas Bima menatap Rian geli.
"Apa?" ini yang ngomong Pasha. Dia baru saja ingin memasukkan ceker kedalam mulut nya jadi urung ketika mendengar perkataan Bima.
"Hah?" seketika kepala Bima jadi ngebug.
"Jadi kamu pikir aku sinting? Karna makan ceker?!" tanya Pasha melotot pada Bima.
"Nah lohhhhh......" kompor Rian.
"Ng..nggak gitu, Sha. Maksud aku itu Rian"
"Oh... berarti kamu ngatain anak aku sinting?!" makin salah paham.
"Iya?!" tambah Pasha lagi.
Emang bener harus nya gue diem dari tadi. Kan sekarang salah ngomong, jadi panjang....* batin Bima tersenyum kecut.
Para pelayan mendengar keributan yang di buat oleh nyonya mereka hanya mampu menahan tawa saat
melihat wajah tuan mereka kini terlihat masam.Bima bungkam seraya memakan sarapan nya, sedangkan Rian terkikik melihat Bima diam tak berkutik.
____________________
"Rian, kamu jaga rumah ya?" ucap Pasha sambil merapihkan kemeja nya.
"Papa mau kemana?" tanya Rian menatap Pasha dari atas sampai bawah yang kini sudah terlihat rapi.
"Mau ngecek restoran, udah lama papa ga mampir" jelas Pasha.
"Sendirian kah?"
"Enggak kok, sama Bima"

KAMU SEDANG MEMBACA
Popcorn Duren [End]
Teen Fiction=Popcorn + Duren =Brondong + Duda Keren =B + D = L.O.V.E ------- Bima Raka Wijayanto seorang remaja 18 tahun yang baru saja lulus sekolah, berteman dengan remaja seumuran nya yang memiliki permasalahan keluarga. Ariano Dermawan teman Bima yang memil...