Gw up popcorn dalam rangka pikiran stressss karna jadi pengangguran!! Mau mencari hiburan, jadi komen yang banyak gess.... komenan kalian obat nya
Maksud gw lebaran pertama gw mau bagi-bagi thr, ehh anjir malah begini cok kocak, dahlah jadi nya curhat kan.
Rian mengadu sambil menangis kepada Arthur lewat sambungan telepon.
"Masa gue di temenin sama dia?!"
"Daddy ga pekaan! Pecat aja jadi daddy! Huaaaa!"
"Ga suka!"
Sedangkan di seberang sana Arthur meringis.
"Pokok nya ga mau tau! Lo harus nginep dirumah gue seminggu! Bila perlu tidur sama gue! hiks" tutur Rian membuat Arthur bimbang di seberang sana. Antara menuruti permintaan Rian atau tidak, bisa saja dia setuju. Tapi dia menolak jika Rian menginginkan mereka tidur berdua.
"Iya gue nginep, tapi apa ga papa gue tidur sama lo?" tanya Arthur ragu.
"Ga papa lah!"
"Ya udah, nanti gue tidur di sofa aja"
"Ihhh kasur gue masih muat dua orang! Ngapain tidur di sofa? Bikin badan pegel aja, mending di kasur, ga pegel. Ya? Ya? Ya?"
"....."
"Kapuurr~" panggil Rian mendayu terselip nada jengkel.
"Ehh iya, kenapa? Bilang apa tadi?" tanya Arthur gelagapan.
"Lo nyuekin gue!"
"Maaf, tadi lagi ngelayanin orang yang pesen minum"
"Lo kerja?"
"Iya"
"Kok ga sekolah?!" teriak Rian membuat Arthur meringis saat telinga nya berdengung, bagaimana tidak, demi kenyamanan bersama dia memakai aerphone jadi tidak menganggu saat ia tengah bekerja.
"Sekolah hari ini libur"
"Bohong!"
"Nggak bohong, seriusan" ujar Arthur seraya tersenyum tipis pada pelanggan.
"Ahh lu bohong, gue ga suka pembohong!"
"Nggak loh.. ada kok bukti chat nya. Ntar gue kirim"
"Awas aja bohong" sungut Rian sambil mengerucutkan bibir nya dibalas gumaman oleh Arthur.
"Pulang jam berapa?" tanya Rian.
"Jam tiga sore"
"Lama banget!" keluh Rian.
Arthur terkekeh diseberang sana membuat beberapa orang yang melihat nya terpesona.
"Nama nya juga kerja." ujar nya seraya menggelengkan kepala.
Tok
Tok
Tok
"Bentar, ada yang ketok pintu"
Rian yang awal nya sedang tiduran di karpet ruang tamu dengan cepat membukakan pintu utama.
Mendongakkan kepala menatap sang tamu, mata nya melotot dengan segera menutup lagi pintu besar itu, namun kalah cepat dengan si pengetuk pintu.
Sebuah tangan kekar menahan gagang pintu agar Rian tidak bisa menutup nya.
"Ngapain lo di sini?!" sentak Rian menggelegar.
"Rian, ada apa?" tanya Arthur saat mendengar suara ribut-ribut dari tempat Rian.
Mata tajam Dana melirik hp yang ada digenggaman tangan Rian, dia mendengar karena volume yang sengaja di full oleh Rian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Popcorn Duren [End]
Teen Fiction=Popcorn + Duren =Brondong + Duda Keren =B + D = L.O.V.E ------- Bima Raka Wijayanto seorang remaja 18 tahun yang baru saja lulus sekolah, berteman dengan remaja seumuran nya yang memiliki permasalahan keluarga. Ariano Dermawan teman Bima yang memil...