Spesial Hinata Birthday Event!!
keyralaws_____
Desember, 1912
Musim semi adalah musim yang paling Sasuke sukai. Musim dimana untuk pertama kalinya Sasuke merasakan apa itu jatuh cinta. Sasuke masih mengingat dengan jelas bagaimana sosok cantik yang berdiri di bawah pohon sakura yang bermekar indah. Keindahan yang bahkan berhasil mengalahkan betapa indahnya musim semi saat itu.
Seulas senyum tulus menghiasi wajah tampannya yang tampak pucat. Sasuke mengusap perlahan lelehan salju di keningnya dengan tangan yang berlumuran darah. Memeluk semakin erat pedang ditangannya, saat Sasuke mengayunkan kembali benda tajam itu untuk mengambil lagi nyawa dari para pemberontak.
Kenangan manis itu terus membayangi setiap langkah Sasuke, satu langkah ia bergerak untuk mengambil lebih banyak lagi nyawa dari para musuhnya, maka satu lagi kenangan manis itu terbayang di kepalanya.
Sasuke meringis, saat satu tusukan dalam Sasuke dapatkan pada bahunya, Sasuke menggigit bibirnya menahan rasa sakit kala darah segar bercucuran keluar begitu bilah pedang tajam itu kembali ditarik dari daging yang terkoyak.
Aku tidak boleh mati.
Ya, Sasuke tidak boleh mati karena Sasuke masih ingin melihat lebih banyak senyuman manis itu. Dan Sasuke juga masih ingin mendengar lebih banyak lagi suara lembut itu yang memanggil namanya.
'Sasuke-kun..'
Suara manis penuh cinta itu, sungguh Sasuke ingin mendengarnya lebih banyak. Sasuke ingin terus mendengarnya hingga suara manis itu berubah serak karena kerentaan akibat usia.
Hinata,
Wanitanya. Satu-satunya cinta dalam hidup Sasuke. Tujuan hidupnya, dan juga alasan Sasuke harus bertahan hidup.
Aku tidak boleh mati.
Kata-kata yang sejak tadi terus Sasuke ulang dalam hatinya. Terdengar layaknya penenang untuk menahan segala rasa sakit yang mulai mendera seluruh tubuhnya.
Pedang ditangannya kembali terhayun, sekali lagi menebas kepala musuhnya hingga tergulir diatas tanah yang telah berubah menjadi lautan darah.
Jika ada yang mati sekarang maka itu adalah para bajingan ini. Tidak satupun dari mereka yang bisa mengambil nyawa Sasuke, karena Sasuke harus kembali untuk menikahi satu-satunya dunianya.
____
September, 1912
Hinata menatap sebuah bungkus coklat ditangannya. Senyum lembut tanpa bisa ia tahan menghiasi wajah cantik itu, sebelum melihat lagi wajah datar pria didepannya.
"Untukmu."
Suara dingin itu terdengar sedikit kikuk, membuat Hinata sekali lagi merasakan perasaan hangat yang aneh memenuhi hatinya.
"Terima kasih, Uchiha-san." Bisik Hinata lembut
Pria itu, Uchiha Sasuke hanya dapat berdeham pelan, memalingkan wajahnya yang sialnya terasa semakin panas saat melihat senyum indah itu.
"Makanlah."
Hinata mengangguk, mengambil satu potong coklat, lalu memasukkannya kedalam mulut. Rasa manis dan lembut memenuhi mulutnya. Ini adalah pertama kali dalam hidup Hinata dapat menikmati bagaimana rasa sesungguhnya dari coklat.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Beg You ??
FanfictionHanya sepenggal kisah cinta dari dua insan yang tidak sempurna. Naruto ? Masashi Kishimoto