Hari ini rasanya Jungkook tidak ingin bekerja. Ia mungkin telah mengacaukan pemotretan karena terus teringat pada Jennie yang ia tinggalkan di Pension tanpa pakaian yang nyaman. Jungkook terlalu terburu-buru pergi bekerja sehingga tidak sempat membelikan perempuan itu baju lebih dulu. Lagi pula tidak mungkin ia membelikan Jennie baju murahan atau memesankannya melalui online shope. Jungkook harus memastikannya sendiri baju seperti apa yang harus Jennie kenakan. Kabar baiknya, perempuan itu sabar menunggu. Baru tadi saat sampai parkiran Jungkook menelepon dan Jennie berkata sedang tidur.
Perempuan itu benar-benar menikmati masa liburannya.
Berjalan-jalan sambil memilih baju yang dipasang pada Mannequin maupun yang digantung di rak baju, Jungkook sadar meski tak banyak pengunjung ia tetap membuat kehebohan. Para pramuniaga berkumpul untuk melihatnya dan berbisik-bisik. Padahal, Jungkook sudah memasang tudung Hoodie-nya dan memakai kacamata hitam juga. Sebelum ini Jungkook tak pernah sadar bahwa dirinya terkenal. Atau ia jadi perhatian karena menarik saja? Satu pramuniaga yang membantunya juga nampaknya tidak fokus bekerja. Saat Jungkook menanyakan pakaian, ia malah sedang melamun sambil memandangi wajah Jungkook.
Pramuniaga bertubuh tinggi semampai itu memberi Jungkook beberapa saran. Namun, pria itu belum menemukan pilihan yang cocok. Untuk saat ini nampaknya Jennie tidak perlu memakai baju yang bergaya. Akan tetapi ia juga harus ingat bahwa perempuan itu menyebut dirinya fashionista. Jennie mungkin tidak menyukai baju yang sederhana. Hingga ia melihat sebuah gaun berwarna peach terpasang pada sebuah Mannequin, Jungkook melepas kacamatanya. Tiba-tiba ia membayangkan Jennie mengenakan pakaian itu dan merasa perempuan itu akan sangat cocok.
"Aku mau ini."
"Aku mau yang ini."
Seruan itu terdengar bersamaan membuat Jungkook menoleh ke sisinya dan temukan seorang pria berbalut setelan jas rapi sedang menunjuk ke arah Mannequin yang sama. Mereka saling bertatapan. Agak kaget.
"Jeon ... Jungkook?" Pria bersetelan jas rapi itu menyapa lebih dulu.
Jungkook tergugu. Ia tidak sampai berpikir pria ini bahkan mengingat namanya.
"Kita jadi sering bertemu, ya, Kim Taehyung?" sahut Jungkook ramah. "Sedang apa di sini? Mencari baju juga?" tanyanya kemudian.
Kim Taehyung mengangguk. "Mulai Minggu depan akan ada seseorang yang tinggal di rumahku, jadi aku ingin mempersiapkan beberapa baju untuknya. Kau sendiri?" jelas Taehyung disambung dengan pertanyaan baru.
Jungkook mengangguk-angguk. "Aku sedang mencari baju untuk pacarku," katanya juga.
Mereka kembali bertatapan lagi. Jungkook dengan senyum ramahnya, juga Taehyung dengan tatapan menyelidiknya. Pria itu nampak kurang yakin ketika pria berotot ini berkata ingin membelikan baju untuk pacarnya, sementara pria ini juga pernah menyebut Jennie sebagai pacarnya di hadapan Taehyung tanpa rasa malu. Mengejutkan karena selera mereka terhadap pakaian untuk kekasih mereka rupanya sama. Taehyung membayangkan Jennie ketika memutuskan ingin memilih baju itu sehingga ia merasa curiga.
"Oh, ya bagaimana kabar Jennie?" tanya Jungkook kemudian membuat Taehyung mencoba mengabaikan kecurigaannya.
"Kurasa tidak terlalu baik. Orang-orang stres menjelang hari pernikahannya," jawab Taehyung.
"Oh, ya?"
"Apakah Jennie sudah mengundangmu?" tanya Taehyung lagi.
"Belum. Kenapa? Dia mungkin tidak akan mengundangku."
Taehyung lantas nampak menatap Jungkook lekat hingga seluruh tubuhnya menghadap pada pria yang nampak tidak terlalu tertarik dengan obrolan mereka itu.
"Kalau begitu aku mengundangmu secara pribadi. Jika kau berkenan, datanglah ke acara pemberkatan juga resepsi pernikahan kami. Kau perlu menyaksikan hari bahagia Jennie," kata Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIGUOUS [?]
Fanfiction[COMPLETE] Mempersiapkan pernikahan nyaris membuatmu gila, tapi kau malah memiliki pacar dan calon suami di saat bersamaan. -TreeLiu (05-12-24) Rank 1 #jenkook (29-03-25) Rank 1 #taennie