Haai, haaii, met malmingan bagi yang malmingan 😀
Kalo saya sih, udah alumni 🤣🤣🤣
Part ini, entahlah emosinya dapet apa nggak sama kelean.
Met baca bebeeb gumuuussh! 😘
..
..
..
..
Beeeepp....
Beeeepppp.....
Setelah memencet beberapa kali bel di depannya, pintu akhirnya terbuka. Dia sempat tertegun selama beberapa saat melihat kedatangannya, sebelum akhirnya menarik dirinya ke dalam apartemen tersebut.
"Kau tahu passwordnya, kenapa memencet bel?"
"Jeno Oppa," Jia mendengak menatapnya dengan wajah sembab.
Melihat wajah kacaunya, kedua matanya sontak melebar. Kedua tangannya terulur menyentuh pipi Jia dengan raut khawatir. "Ada apa denganmu?"
"Kenapa kau mendiamkanku?"
Pertanyaannya membuat tangan Jeno berhenti bergerak di wajahnya.
"Tidak ada apa-apa."
"Haechan mengatakan sesuatu padamu, kan?"
"Apa?" raut Jeno berubah datar.
Jia mengangguk singkat. "Baiklah, kau sudah tahu. Kalau begitu, ayo kita putus."
Duar!
Kata-kata tersebut bagaikan bom waktu yang telah meledak. Tangan Jeno lalu menjauh dari wajah Jia dengan wajah yang mengeras.
"Kau bilang apa?"
"Oppa, aku ingin kita putus!" rasanya Jia tengah menubruk tembok yang begitu kuat saat mengatakan itu. Berat, sakit, rasanya hampir tidak sanggup menghancurkannya.
"Diam. Aku tidak mendengar apapun." Jeno berpaling, tak mau memandangnya.
Jia menggeleng lemah. "Oppa, aku sungguh tidak bisa menjalani hubungan seperti ini lagi. Aku tidak bisa lagi menanggung dua perasaan di hatiku!"
"Kenapa harus aku?" Jeno bergumam perih. "Kenapa kau tidak ingin melanjutkan hubungan ini denganku?"
Jeno kembali menatap padanya dengan hunusan tajam. "KENAPA BUKAN AKU, JIA-YA! AKU JUGA SANGAT MENCINTAIMU! KENAPA KAU TIDAK INGIN MEMILIHKU!!"
Jia berjengit kaget mendapat seruan amarahnya. Jia sampai mundur satu langkah darinya dengan raut kaku. Nafasnya mendadak terasa sesak melihat luka di matanya.
"Mianhe, Oppa." lirih Jia. Kepalanya menunduk, tidak berani menatapnya. "Kesalahanku ... memiliki perasaan padamu. Harusnya aku tak memiliki perasaan ini disaat aku telah memiliki seseorang yang aku cintai." gumamnya.
"Maaf, perasaan ini ... tidak bisa membuatku tetap tinggal disisimu. Aku lebih menyukai dia, Oppa." ungkapnya, menahan sesak.
Terdapat hening selama beberapa saat sebelum Jeno kembali bersuara. "Kau bilang, menyukaiku sebuah kesalahan?" suara Jeno terdengar menggeram marah.
Degh!
Saat Jia kembali mengangkat wajahnya, waktu terasa berhenti saat itu juga.
Kapan terakhir kali ia melihat wajah marahnya? Itu sudah sangat lama. Namun kali ini, Jia kembali melihat wajah menyeramkan yang ia takuti dulu. Tidak. Ini jauh lebih menyeramkan dari sebelumnya. Matanya sangat tajam seolah mengulitinya, membuat tubuhnya di selimuti oleh perasaan takut. Jia takut Jeno akan berbuat sesuatu yang tidak masuk akal.

KAMU SEDANG MEMBACA
POISON [COMPLETED]
FanfictionAku terjebak di dalam hubungan yang gila. ___________________________ Warning ??? #Mature content ? #Romance #Drama #Idol #Toxic #ReverseHarem :") Start : 23 Mei 2024 End : 12 Jun 2025