Note author: Cerita ini tidak menyangkut cerita aslinya atau bisa dibilang hanya imajinasi author saja dan tidak terdapat spoiler dalam cerita!!!
.
.
.
.
.
Malam itu Deon terlihat sibuk mengurus dokumen dokumen yang dikirimkan kepadanya, terlihat banyak kertas yang menumpuk di meja kerjanya, deon terlihat sangat lelah, raut wajahnya seakan mengatakan bahwa ia ingin berbaring di atas kasurnya yang lembut.disaat dia sedang sibuk dengan kertas kertas dimeja nya tiba tiba ada suara ketukan pintu yang membuat konsentrasinya pecah
"Tuan, ini saya remember" Ucapnya dari balik pintu
"Masuklah"jawab deon, setelah remember memasuki ruangannya ia menatap sejenak lalu melanjutkan perkataannya "Ada masalah apa?" Tanya deon kepada remember.
"Tidak tuan, tapi ada surat dari kaisar untuk anda" Jawab remember
"Huh.... baiklah mana surat itu?" Ucap deon yg segera mengambil surat yg di berikan oleh remember "Baiklah kau boleh keluar" Jawabnya setelah mengambil surat tersebut
"Baik tuan, tapi melihat anda sudah lelah seperti ini sebaiknya anda segera beristirahat" Ucapnya
"Ya ya... Setelah membaca surat ini aku akan langsung beristirahat" Ucap deon, setelah mendengar ucapan tuannya remember pun pamit untuk keluar dari ruangan tersebut
Deon melihat surat dari kaisar tersebut, surat itu berisi perintah kaisar untuk cepat memutuskan pihak mana yang akan ia pilih. Deon yang membaca surat itu berdecak kesal namun apa boleh buat, ia tidak memiliki pilihan lain selain memilih antara kedua pihak itu, meski begitu ia sama sama ditekan oleh kedua pihak untuk memilih salah satu dari mereka secepatnya.
Tidak ingin memikirkan hal itu terlalu lama deon pun memutuskan untuk meninggalkan ruang kerjanya dan menuju ke kamarnya.
Sesampainya dikamar nya ia segera membaringkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk.
Manik mata Ruby itu menatap keluar jendela, ia sedang memikirkan banyak hal.
'hah.....aku terus saja di desak oleh raja iblis dan kaisar untuk cepat memutuskan pihak mana yang akan aku pilih, namun....bagiku itu adalah hal yang sangat sulit karena......' belum selesai deon menyelesaikan lamunannya, tiba tiba ada burung pembawa pesan yang menghampiri jendela kamarnya.
Deon sedikit tersentak karena burung merpati itu mematuk matuk kaca jendelanya seakan memintanya untuk membuka jendela.
Deon yang melihat itu segera pergi kearah jendela, begitu membuka jendela ia Langsung disambut oleh angin malam, surai rambut putih albino itu yang berbeda dibawah sinar sang rembulan dan angin malam yang mengibas ngibaskan rambutnya itu serta manik merah yang indah bagai batu Ruby itu terlihat sangat indah bagai seorang malaikat.
Deon yang telah membuka jendela itu pun melihat kearah burung merpati itu dan melihat sebuah surat yang diikat kan ke kaki mungil merpati itu pun segera mengambil surat itu yang setelahnya merpati itu langsung terbang menjauh.
Deon menutup jendelanya lalu berjalan dan duduk di tepi kasurnya.
'hah..... paling ini surat dari kaisar atau raja iblis' pikirnya, namun ia keliru, karena tidak ada stempelnya maka seharusnya surat itu bukan dari raja iblis maupun kaisar, ia tak tau dari siapa surat itu berasal namun ia tetap membukanya karena penasaran.
'yang terhormat kepada count kehormatan Deon hart, sang pahlawan ketiga kekaisaran sekaligus sang komandan pasukan 0, demon arut. Mungkin anda bertanya tanya siapa aku? Bagaimana aku bisa tau hal itu? Dan seberapa banyak yang aku ketahui? tapi hal itu bukanlah hal yang penting sekarang, aku hanya ingin memberi tau mu suatu rahasia, rahasia yang bahkan kakakmu, raja iblis dan kaisar sekali pun tidak tau, jika kau ingin mengetahui rahasia itu maka pergilah ke ruang rahasia di mansion ini di saat malam hari, disaat semua orang tertidur, tapi aku tidak bisa memberi tau dimana lokasi ruang rahasia itu, aku hanya bisa memberi mu petunjuk yaitu, lambang SAYAP PATAH

KAMU SEDANG MEMBACA
who am I
Fantasy[I'm not that kind of talent] Seorang pemuda bernama deon hart yang berusaha mencari kebenaran tentang dirinya