Di sekolah, Ahyeon dikenal sebagai gadis paling populer yang juga paling sulit didekati. Cowok-cowok antre untuk jadi pacarnya, tapi sayangnya, mereka semua ditolak mentah-mentah. Alasannya? Standarnya setinggi langit! Dia cuma mau pria yang matang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu, suasana sekolah lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada ujian mendadak atau guru killer baru, tapi karena sebuah gosip panas yang baru saja meledak di kalangan siswa.
Chi dan Ahyeon.
Pacaran.
Ya, berita itu menyebar seperti kebakaran hutan di musim panas. Dari lorong sekolah, kantin, hingga toilet, semua orang membicarakan hal yang sama, gadis paling populer di sekolah dan cowok paling misterius ternyata berpacaran.
Ahyeon menutup wajahnya dengan tangan di meja kelas, mengutuk dirinya sendiri dalam hati.
"Kenapa kemarin aku harus buka mulut duluan?!"
Di depannya, Rami dan Rita duduk dengan tangan terlipat, menatapnya penuh tanda tanya.
“Aku cuma mau tau satu hal,” kata Rami dengan nada datar.
“KENAPA?”
Ahyeon mendesah panjang sebelum akhirnya menjawab, “Oke, jadi pagi tadi ada cowok nyebelin yang nanya-nanya soal aku yang masih jomblo, terus aku—”
“Dan kamu bilang Chi pacar kamu,” potong Rita dengan mulut sedikit menganga.
Ahyeon tersenyum kaku. “Ehehe... ya gitu, deh.”
Rami dan Rita langsung saling pandang. Lalu tanpa aba-aba, keduanya tertawa terpingkal-pingkal.
“HUAHAHAHA!”
Ahyeon menatap mereka dengan wajah menderita. “Gak usah ketawa, ini serius!”
Rita menyeka air mata di sudut matanya. “Maaf, maaf! Tapi sumpah, ini kejadian paling kocak sepanjang sejarah sekolah kita!”
Rami mengangguk setuju. “Dan yang lebih parahnya lagi, berita ini udah tersebar ke seluruh sekolah.”
Ahyeon menghela napas, “Aku tahu... aku tahu... dan sekarang aku gak tau harus gimana.”
Rita bersandar di kursinya, masih terkikik kecil. “Ya udah, kalau udah terlanjur, kenapa gak sekalian aja?”
Ahyeon mengerutkan dahi. “Maksudnya?”
Rami mencondongkan tubuhnya ke depan. “Maksudnya... kita kembali ke IDE KAK ASAAAA!”
Ahyeon langsung terduduk tegak. “Nggak. No. Gak bakal.”
Rita menatapnya dengan tatapan serius. “Ayolah, Ahyeon! Pikirin baik-baik. Cowok-cowok di sekolah ini udah kayak semut ngerebutin permen. Kalau kamu dan Chi pura-pura pacaran, mereka semua bakal mundur teratur.”
Rami mengangguk penuh semangat. “Bener! Kamu gak perlu beneran pacaran sama dia, cukup akting doang. Demi kenyamanan dan kebebasan kamu sendiri!”
Ahyeon menggigit bibirnya, ragu. “Tapi... aku gak tau gimana cara minta Chi buat ikut drama ini.”
