抖阴社区

14

2.6K 327 51
                                        

Rora tetap mengelus kepala Shira, Shira pula bersandar di tubuh besar nya itu sembari bermain sebuah gantungan kunci kecil berbentuk labubu yang sengaja ia beli.

Mereka berdua sedang berada di perpustakaan karena Rora mencari tempat yang adem untuk beristirahat.

Hari ini banyak sekali jam kosong karena guru guru yang sibuk sehingga ia memutuskan untuk ke perpustakaan.

Para teman temannya yang lain berada di kantin karena lapar.

"Gua udah hampir ngedapetin tapi di halang.." Suara familiar itu membuat Rora menaikkan sebelah alisnya.

"Iya santai aja... Pokok nya lo harus bayar taruhannya kalau gua bisa dapatin tubuh Asa.." Ucapan itu membuat Rora semakin merengut.

"Psst, cil... Gua tinggal di sini dulu ya... Gua mau cari buku..." Rora menaruh Shira di meja.

Bocah lucu itu hanya mengangguk saja sebelum Rora pergi meninggalkan nya.

"Enak aja lo mau ikutan ngecicipi.. Lo juga yang ngasih taruhan ke gua.."

Haruto berada di dekat rak buku sejarah. Rora sendiri menguping dari sebrang rak.

"Yayaya... Jangan lupa sama hadiah taruhan nya..." Ucap Haruto sebelum mematikan telfonnya dan pergi begitu saja.

"Sialan tuh orang ngejadiin Asa pacar cuman taruhan..." Gumam Rora entah mengapa sedikit kesal.

"Sial, gua ga akan ngebiarin dia ngapa ngapain sama Asa.." Rora berjalan kembali ke tempatnya tadi.

Ia melihat ada Asa di sana, sedang di peluk oleh gadis kecil yang Rora tinggal tadi.

"Lo ngapain di sini?" Rora duduk di samping Asa.

"Gue tadi ngebalikin buku.. Eh ga sengaja liat Shira sendirian di sini.." Ucap Asa menguyel uyel pipi gembul Shira.

"Oh iya, tadi gua nyari buku.." Ucap Rora bersandar.

"Tumben lo baca buku di perpus.." Ucapan Asa membuat Rora merengut.

"Gua berandalan gini masih suka baca buku ya.." Ucap Rora.

"Gue iyain aja deh.." Asa bersmirk.

"Eh nanti lo balik sama siapa?" Tanya Rora.

"Haruto..." Jawab Asa.

"Balik sama gua aja..." Ucapan Rora membuat Asa menatapnya.

"Gua butuh bantuan lo buat nyari sesuatu..." Ucap Rora dengan asal.

"Oh, yaudah deh... Nanti gue bilang ke Ruto kalau gue balik bareng lo..." Ucapan Asa di angguki Rora.

"Mama adee antukkk~" Shira mengucek ngucek kedua matanya.

"Shira mau bobo?" Asa kini memangku Shira yang langsung memeluknya.

"Heumm~ peyukkk~" Shira langsung mencari posisi nyaman di pelukan Asa.

Asa memeluk anak kecil itu sembari mengelus punggung nya dengan lembut.

"Temen temen lo tumben ga ngintilin lo.." Ucap Rora melirik Asa.

"Mereka kelaperan, jadi langsung ke kantin..." Ucap Asa membuat Rora mengangguk.

"Duh gue lupa lagi bawa HP gue..." Ucap Asa teringat sesuatu.

"Emang HP lo dimana?" Tanya Rora.

"Sama Rita.... Alah udah deh ntar juga ketemu di kelas..." Jawab Asa.

Bukannya membalas perkataan Asa, Rora malah memberikan ponsel miliknya pada Asa membuat Asa bingung.

"Gua tau ntar lo bakal bosan... Mainin aja HP gua..." Ucap Rora.

"Terus... Lo?" Tanya Asa.

"Gua ngantuk... Mau tidur aja..." Rora menyandarkan kepalanya di bahu kecil milik Asa membuat Asa sedikit tertegun.

"Password nya 0102.." Ucap Rora lagi sebelum memejamkan matanya.

Asa bisa merasakan tangan besar milik Rora itu menyentuh pinggangnya.

"E-emang gue gapapa mainin HP lo?" Tanya Asa melirik Rora.

"Hmm... Gapapa.." Rora mengangguk sembari mengelus pelan pinggang Asa menggunakan jari jempol nya.

Asa ikut mengangguk sebelum membuka ponsel Rora, kebetulan ia juga sebenarnya bosan.

Asa kembali bersandar di kursi dengan dua panda yang bersandar pada nya itu.

Asa bisa merasakan nafas Rora keluar dengan teratur tanda ia sudah tertidur. Bahkan Shira juga perlahan melonggarkan pelukannya karena sudah terlelap.

"Lo wangi banget ya..." Rora tiba tiba saja menarik Asa sehingga keduanya tidak memiliki jarak sedikit pun.

Asa tentu nya sedikit terkejut, namun ia sedikit membaguskan posisinya. Tubuh kecil dan mungil itu bisa di peluk oleh Rora dengan satu tangan besarnya saja.

"Gue pikir lo udah tidur..." Ucap Asa.

"Tadi udah ketiduran kok... Cuman kebangun lagi.." Rora tetap memejamkan matanya.

"Yaudah deh... Tidur aja kalau ngantuk..." Ucap Asa.

"Iya, Asayang..." Ucapan Rora itu membuat Asa hanya terkekeh saja.


























Vote and comment😉😉😉

Shiraa (Rorasa) -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang