RUSAK [END]?

•••

•••

"Assalamualaikum, Ayah pulang" Adam mengucapkan salam begitu ia tiba di rumah.

"Waalaikumsalam, kok Ayah pulangnya malam banget? Adek nungguin" Jawab Galan lalu melempar tanya pada ayahnya.

Soalnya tadi ayahnya bilang pulang menjelang malam, dan sekarang sudah selesai Maghrib. Galan bahkan baru hendak menelpon ayahnya setelah selesai shalat.

Adam tak langsung menjawab, pria itu malah menarik tangan anaknya pelan, dan membawa Galan duduk di sofa ruang keluarga.

"Tebak tadi Ayah ketemu siapa di supermarket?" Tanya Adam dengan raut wajah bahagianya.

Galan hanya menggeleng.

"Ayah ketemu sama abang nak" Jawab Adam masih dengan wajah yang begitu bahagia.

"Abang?!" Galan membeo, seolah masih belum yakin.

"Iya abang, anak sulung Ayah. Tadi abang lagi belanja sama bunda kamu dan gak sengaja ketemu. Makanya Ayah sedikit lama pulangnya, karena tadi sempat ngobrol sedikit" Jelas Adam.

Tadi saat ia tengah mencari bahan masakan di supermarket, Adam tak sengaja bertemu dengan Arista. Awalnya tidak yakin jika itu mantan istrinya, tapi saat memanggil namanya wanita itu menoleh. Dan juga ikut terkejut saat melihat Adam.

Kebetulan sekali ternyata Arista ditemani belanja oleh anak sulungnya. Sehingga ketiganya memilih mengobrol sejenak, tidak banyak hanya menanyakan kabar satu sama lain. Bahkan mereka mengobrol tidak sampai duduk. Hanya berdiri didekat rak perbumbuan.

Lebih banyak Adam yang berbicara dengan anak sulungnya, ketimbang pada Arista.

Mungkin karena rasa canggung, serta Adam yang memang lebih merindukan anaknya.

Perasaannya pada Arista sudah sejak lama hilang.

"Abang tumbuh dengan baik nak, Ayah senang sekali melihatnya" Ucap Adam penuh rasa syukur.