Return of the Mount Hua Sect [2]

Sekarang sekte tersebut akhirnya kembali ke jalurnya! (3)

“Urraaaah!”

Kagagagang!

Mata Tang Pae membelalak tajam. Pergelangan tangannya yang menahan hantaman belati Tang Jan berdenyut menyakitkan. Sambil melirik ujung belatinya yang bergetar, Tang Pae berbicara.

“… Kok bisa kekuatanmu meluap-luap?”

“Hehehe, bukankah sudah jelas, Kakak?”

"Jelas?"

“Lihat. Bukankah Baek Cheon Dojang akhirnya naik ke posisi Pemimpin Sekte Hwasan?”

“…Apakah ada orang di Cheonumaeng yang tidak tahu itu? Tapi apa hubungannya itu dengan apa yang terjadi dan kekuatan batinmu?”

“Baru sekarang kamu bertanya…”

“Hm?”

Tang Jan berkata dengan ekspresi penuh arti.

“Sampai saat ini, kita memiliki seniman bela diri muda seperti Tuan Muda Namgung atau Tuan Seol di Cheonumaeng, tetapi kasus Baek Cheon Dojang jelas berbeda.”

“…Bagaimana bisa?”

“Karena ini adalah kasus pertama di mana pendahulunya bahkan belum pensiun dan telah menyerahkan jabatannya kepada yang lebih muda.”

Mendengar ini, Tang Pae tertawa kecil.

“Bagaimana hal itu berhubungan dengan kekuatan batinmu?”

"Ya ampun, bagaimana mungkin Anda, sebagai calon kepala suku, tidak memahami wawasan seperti itu? Kejadian ini tidak hanya berakhir dengan penggantian Pemimpin Sekte Hwasan. Ini menandai dimulainya pergantian generasi di seluruh Cheonumaeng."

"Hmm?"

Tang Pae menyipitkan matanya seolah berkata, 'Omong kosong apa ini?' Tang Jan tertawa terbahak-bahak.

“Jika insiden serupa terjadi di sekte lain, itu akan berakhir sebagai masalah internal mereka. Namun, apa yang terjadi di Hwasan tidak berhenti di situ saja. Mungkin para pemimpin sekte lain tidak bisa tidak memikirkan generasi berikutnya sekarang.”

"Jadi, penting untuk tampil menonjol di saat-saat seperti ini! Jika Anda melakukannya dengan baik sekarang, Anda mungkin akan menarik perhatian dan dengan cepat naik ke posisi yang menonjol!"

Tang Pae, yang mendengarkan dengan linglung, berbicara dengan ekspresi gelisah.

“Jan-ah.”

"Ya?"

“…Hentikan omong kosong ini dan fokus saja pada apa yang kamu lakukan.”

"Kakak."

"Apa?"

“Lihatlah sekeliling. Lihat siapa yang gagal memahami situasi saat ini.”

“Hm?”

Mengikuti gerakan Tang Jan, Tang Pae melihat sekelilingnya.

“Yahh!”

“Ambil ini!”

Kekuatan yang berlebihan… Tidak, dengan kekuatan batin yang berlebihan, belati-belati beterbangan di udara dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Tentu saja, bagus untuk menaruh usaha dan gairah dalam sparring, tapi…

'Mata mereka telah busuk, benar-benar busuk.'

Siapa pun yang menatap mata yang berkedip-kedip itu dapat menduga niat jahat yang terpendam di dalamnya. Suara Tang Jan mencapai telinga Tang Pae, yang telah kehilangan kata-katanya.