抖阴社区

Episode 4 - Apa Ini Perasaan yang Sama?

407 41 0
                                        


Setelah makan roti dan minum susu yang diberikan Junghwan, Yoshi terlihat lebih segar. Dia meregangkan tubuhnya, lalu menatap Junghwan dengan senyum polosnya.

“Terima kasih, Junghwanie. Kamu perhatian banget.”

Junghwan yang sedang minum air nyaris tersedak. Dia buru-buru meletakkan botol airnya dan berusaha terlihat biasa saja. “Yaudah, lain kali jangan sampai lupa makan lagi.”

Yoshi tertawa kecil. “Iya, iya.”

Junghwan mengalihkan pandangan, mencoba mengabaikan detak jantungnya yang tiba-tiba terasa lebih cepat. Kenapa sih, gue jadi gampang gugup kalau deket dia?

Tak lama, pintu ruang istirahat terbuka, dan Hyunsuk masuk bersama Jaehyuk.

“Eh, kalian di sini toh.” Hyunsuk menyandarkan tubuhnya ke dinding. “Kita break sebentar sebelum latihan lagi.”

Jaehyuk duduk di sebelah Yoshi, lalu menatap Junghwan dengan ekspresi menggoda. “Junghwan, lo makin keliatan kayak pacar yang ngurusin Yoshi hyung, deh.”

Junghwan mendengus. “Gue cuma nggak mau dia sakit.”

Hyunsuk terkekeh. “Iya, iya. Tapi lo sadar nggak sih, cuma sama Yoshi lo seprotektif ini?”

Junghwan diam.

Jaehyuk menepuk bahu Yoshi. “Hyung, kalau Junghwan makin perhatian gini, lo jangan-jangan juga suka sama dia?”

Yoshi mengerutkan kening, lalu tersenyum kecil. “Aku suka Junghwanie. Dia baik banget.”

Jaehyuk tertawa. “Nah tuh, denger nggak, Junghwan?”

Junghwan merasakan panas di wajahnya. “Dia ngomong suka karena hyung itu polos! Nggak berarti dia suka dalam arti lain!”

Jaehyuk dan Hyunsuk hanya saling bertukar pandang dengan senyum penuh arti, sementara Yoshi hanya tertawa tanpa tahu kalau ucapannya baru saja membuat Junghwan semakin salah tingkah.

Sore Hari - Dorm Treasure

Setelah latihan selesai, semua member kembali ke dorm dengan kondisi lelah. Beberapa langsung mandi, sementara yang lain memilih untuk rebahan di ruang tengah.

“Siapa yang mau pesen makanan?” tanya Jihoon sambil melihat ke arah member lain.

“Aku mau ayam goreng,” jawab Jeongwoo cepat.

“Asahi, lo mau makan apa?” tanya Mashiho.

Asahi yang sedang menggambar hanya mengangkat bahu. “Apa aja.”

“Bentar, mana Junghwan?” Junkyu melihat ke sekeliling.

“Kayaknya dia lagi di balkon,” jawab Yedam.

Sementara yang lain sibuk membahas pesanan makanan, Yoshi memutuskan untuk menghampiri Junghwan.

Di balkon, Junghwan berdiri sambil menatap langit yang mulai gelap.

“Junghwanie…”

Junghwan menoleh dan melihat Yoshi yang tersenyum padanya. “Hyung, lo udah makan?”

Yoshi mengangguk. “Udah. Kamu kenapa sendirian di sini?”

Junghwan menghela napas. “Nggak apa-apa. Cuma lagi pengen nyari udara segar.”

Yoshi berjalan mendekat, berdiri di samping Junghwan. “Junghwanie, boleh aku tanya sesuatu?”

“Hm?”

“Apa menurutmu aneh kalau aku bilang aku nyaman sama kamu lebih dari hyung yang lain?”

Junghwan menoleh cepat. “Hah?”

Yoshi menatapnya dengan ekspresi serius. “Aku nggak ngerti kenapa, tapi aku suka ada di dekat kamu. Aku suka cara kamu marahin aku kalau aku lupa makan. Aku suka cara kamu jagain aku tanpa aku minta. Rasanya… beda.”

Junghwan terdiam. Jantungnya berdebar lebih kencang.

“Hyung… Maksud lo apa?”

Yoshi menundukkan kepala, seperti sedang mencari kata yang tepat. “Aku nggak tahu. Aku juga bingung sama perasaan ini.”

Junghwan merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Apakah ini berarti… Yoshi juga merasakan hal yang sama?

“Junghwanie…” Yoshi memanggil pelan.

Junghwan menelan ludah. Dia merasa ada sesuatu yang berubah di antara mereka—sesuatu yang belum bisa dia pahami sepenuhnya.

Dan mungkin, itu adalah awal dari sesuatu yang baru.

To be continued…

HYUNG POLOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang