抖阴社区

?? ? : STRATEGI MENAKLUKKAN CEO

194 17 4
                                        

Lisa duduk di meja dapur apartemennya, menatap layar ponselnya sambil menggigit ujung sendok. Namanya sudah mengetik pesan buat Jevano, tapi tangannya masih ragu buat nge-send.

Lisa (dalam hati): "Damn, kenapa gue harus deg-degan gini? Biasa aja, Lis! Lo cuma ngajak dia ke acara doang, bukan ngajak nikah beneran."

Tiba-tiba, Rosella muncul dari belakang dan melongok ke layar ponsel Lisa.

Rosella: "Lama banget! Kirim aja pesannya!"

Lisa mendelik. "Bawel banget lo! Gue lagi mikir cara ngajaknya biar nggak kelihatan kayak ngajak beneran."

Janette (dari sofa): "Lo mau ngajak, tapi nggak mau kelihatan ngajak? Sounds like someone’s in denial!"

Jasmine: "Udah, tinggal ketik aja: ‘Jevaaan, temenin gue ke acara gala dinner, please~’. Pake emoji puppy eyes, biar ada efek imutnya."

Lisa mendesis. "No way! Gue nggak bakal pake cara norak gitu."

Akhirnya, dengan napas panjang, Lisa mengetik pesan:

Lisa: "Jev, lo sibuk banget nggak? Gue butuh lo buat temenin gue ke acara gala dinner perusahaan bokap gue besok. Formal event. Gue nggak bisa pergi sendiri, dan lo kan tunangan gue secara status. Jadi, consider this as your duty."

Setelah ragu beberapa detik, akhirnya Lisa menekan send.

Lisa (dalam hati): "Please, jangan langsung nolak, Es Batu."

✿     ✿     ✿     ✿     ✿

Di tempat lain, di kantor pusat Maven Company, Jevano baru saja keluar dari ruang meeting ketika notifikasi ponselnya berbunyi. Dia melirik sekilas, lalu membaca pesan dari Lisa.

Alisnya sedikit terangkat.

Jevano (dalam hati): "Formal event? Tugas gue?"

Dia mendengus kecil sebelum meletakkan ponsel di meja. Dia nggak langsung bales. Sebagai seseorang yang terbiasa mengambil keputusan strategis, dia tahu Lisa pasti punya maksud lain di balik permintaan ini.

Jeffrey, yang baru saja masuk ke ruangannya, langsung menangkap ekspresi bosnya.

Jeffrey: "Apa tuh? Kenapa lo tiba-tiba kayak nemu saham turun drastis?"

Jevano: "Lisa ngajak gue ke acara gala dinner bokapnya. Dia bilang gue harus nemenin dia karena gue tunangannya."

Mahen (dari belakang): "Wah, wah, wah. Menarik nih! Jadi dia udah mulai cari cara buat deketin lo?"

Edric: "Atau jangan-jangan dia ada motif tersembunyi?"

Jevano bersandar di kursinya, memainkan ponselnya sambil berpikir.

Jevano: "Gue yakin ini bukan sekadar ngajak doang. Lisa bukan tipe cewek yang gampang minta bantuan, apalagi sama gue."

Jeffrey: "Terus? Lo mau nolak?"

Jevano tersenyum tipis. "Gue nggak bakal nolak. Tapi gue juga nggak bakal ngasih jawaban cepat. Gue mau lihat seberapa besar dia mau gue dateng."

Mahen ngakak. "Anjir, lo main tarik ulur sekarang?"

Edric: "Bukan tarik ulur, Bro. Ini strategi perang. CEO style."

Jevano hanya tersenyum kecil dan kembali fokus ke pekerjaannya.

✿     ✿     ✿     ✿     ✿

Lisa Mulai Panik

Malamnya, Lisa duduk di kasurnya sambil bolak-balik ngecek HP. Sudah hampir tiga jam sejak dia mengirim pesan, tapi Jevano belum juga bales.

Destined Marriage 'LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang