抖阴社区

Chapter 38

1.6K 171 21
                                        

➖TATA➖

TARIAN TAKDIR|| AeVai



•••

"Maaf.."

•••

Aegis terkekeh sinis, menatap Rangga yang masih terdiam. "Bawa Elara keluar dari tempat ini, cepet," ujarnya, mengulurkan kartu akses ke arah Rangga.

Rangga mengernyit. "Apaan ini, Vai?"

"Gak usah banyak tanya. Cepet ambil, sebelum ada yang menyadari keberadaan kita," desak Aegis.

Rangga masih terlihat ragu, tapi setelah melihat kondisi Elara yang lemah, akhirnya ia mengambil kartu itu. "Oke. Tapi lo gimana?"

Aegis menyeringai. "Jangan peduliin gue. Mendingan lo cepet bawa Elara keluar dari sini, kasian dia. Sisanya biar jadi urusan gue."

"Oke kalau begitu. Nanti kalau ada apa-apa lo bisa hubungin gue," ujar Rangga, yang dibalas anggukan oleh Aegis.

Tanpa membuang waktu lagi, Rangga membopong Elara dan bergegas pergi. Meskipun masih ada perasaan yang mengganjal, ia harus meninggalkan Aegis. Entah mengapa, melihat gadis itu, Rangga merasakan ada sesuatu yang berbeda. Avani yang dikenalnya, benar-benar terasa asing baginya.

Aegis mendesah kasar. Ia berjalan menyusuri area tempat itu, tangannya sibuk menelepon seseorang sambil sesekali mengambil gambar dengan ponselnya. Matanya terus menelisik segala penjuru tempat itu.

Langkahnya terhenti ketika melihat Agnes yang sedang berduaan dengan seorang pria. Seketika, rahangnya mengeras. Itu Izander.

Tanpa basa-basi, Aegis berjalan mendekati mereka. "Agnes. Ayo pulang sekarang."

Agnes mengerutkan kening. Tangannya masih memegang gelas berisi minuman alkohol, pipi dan matanya sudah memerah. Ia menatap Aegis dengan bingung.

"Gue lupa kalo tadi bareng lo." Agnes meneguk minumannya. "Gue belum mau pulang, ya, anjing. Lo siapa bisa nyuruh-nyuruh dan ngehentiin kesenengan gue?"

Aegis tidak langsung menjawab. Matanya terus menatap lekat Agnes. "Lo mau pulang sekarang atau perlu gue aduin ini ke Papa?"

"Anjing lo!" Agnes meradang, bangkit dari duduknya, siap melayangkan sesuatu ke arah Aegis. Namun, Aegis tetap berdiri tegak di tempat, seolah tidak terpengaruh.

Izander menatap Aegis dengan pandangan menilai, lalu beralih ke Agnes. Tatapannya pada Aegis tajam dan terkesan meremehkan, meskipun bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

"Mendingan kamu pulang aja deh, Yang. Aku juga lagi ada urusan nanti."

"Apa? Kok tiba-tiba banget? Baru—"

"Lo mau pulang atau nggak?!" potong Aegis dengan nada tegas.

Agnes mendengus, tapi Izander yang merasa ada sesuatu yang tidak beres akhirnya ikut membujuk. "Kamu pulang aja, ya. Dengerin apa kata Avani. Nanti aku nyempetin waktu buat kamu."

Meskipun kesal, Agnes akhirnya menurut. Ia berjalan keluar dari tempat itu bersama Aegis, bibirnya terus menggerutu sambil melirik Aegis yang berjalan dengan santai.

Sementara itu, Izander masih mencoba memahami situasi. Namun, sebelum ia bisa mencerna lebih jauh, Sarnia tiba-tiba menarik tangannya dengan cepat.

"Kak, ikut gue cepet!" bisik Sarnia dengan panik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: Apr 01 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TARIAN TAKDIR || AEVAI (Hiat--)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang