抖阴社区

Bab 5: Aku bersumpah melindungimu, mencintaimu, dan menjagamu selamanya.

14 10 6
                                        


Hina masih penasaran dengan buku yang waktu itu ia temukan di perpustakaan ini, buku tua usang yang tulisannya tidak bisa dibaca oleh mereka berdua.

Hina menyentuh buku itu dan mengambilnya, tidak ada apa-apa sekarang, ia lalu membawa buku itu ke sebuah meja dan duduk di kursi sebelah Arga duduk.

Saat Hina mencoba membuka buku itu, yang terjadi tiba-tiba dunia di sekitar mereka berubah. Rak-rak kayu perpustakaan yang tinggi lenyap, digantikan oleh dinding berhias ukiran emas. Lantai marmer berkilauan di bawah cahaya lilin dari lampu gantung kristal. Suara dentingan gelas dan alunan musik waltz mengisi udara. Gaun-gaun mengembang berwarna pastel dan jas hitam elegan memenuhi ruangan. Mereka berada di sebuah ballroom besar, seolah terlempar ke dalam era lain.

"Arga... di mana kita?" suara Hina bergetar. Dia melirik ke bawah, menyadari bahwa pakaiannya juga berubah. Gaun sederhana yang tadi dikenakannya kini telah berganti menjadi gaun panjang berwarna biru muda dengan renda halus.

Arga, yang kini mengenakan setelan tuksedo klasik, hanya bisa menggeleng. "Aku juga tidak tahu..."

Dari kerumunan, seorang pria yang tampak mirip dengan Arga melangkah maju. Rahangnya tegas, matanya tajam, dan sikapnya penuh percaya diri. Ia mengenakan setelan berwarna krem dengan ornamen emas di bahunya. Yang lebih mengejutkan adalah wanita yang berdiri di hadapannya-wajahnya identik dengan Hina, hanya saja rambutnya lebih panjang dan tersanggul rapi.

"Janji kita tak akan berakhir di sini," kata pria itu dengan nada lembut namun penuh ketegasan.

Wanita yang mirip Hina menatapnya dengan mata berkaca-kaca, seolah ada luka mendalam yang ia sembunyikan. Bibirnya terbuka, seakan ingin mengatakan sesuatu, namun sebelum kata-kata keluar, cahaya keemasan menyelimuti pria itu, dan dalam sekejap, ia menghilang.

"Tidak!" seru wanita itu, tangannya terulur seakan ingin meraih sesuatu yang tak lagi ada di hadapannya.

Hina merasa dadanya sesak, seolah perasaan wanita itu ikut mengalir dalam dirinya. Tiba-tiba, pandangan mereka kabur, dan secepat mereka datang, ballroom itu lenyap. Mereka kembali ke perpustakaan, duduk bersimpuh di lantai kayu, dengan buku tua masih di tangan Hina.

Napas Hina tersengal. "Apa... yang baru saja terjadi?"

Arga menatapnya dengan serius. "Aku rasa... kita melihat masa lalu."

Hina menelan ludah, mencoba memahami kata-kata Arga. "Tapi... kenapa mereka mirip dengan kita? Apakah ini hanya kebetulan?"

Arga menggeleng. "Aku tidak yakin. Tapi perasaan yang kurasakan tadi... seperti bukan sekadar penglihatan. Rasanya seperti... bagian dari kita."

Hening menyelimuti mereka. Hina memeluk buku itu erat, buku itu sekarang dalam keadaan terbuka dan bisa terbaca oleh mereka berdua, Hina seakan takut jika ia melepaskannya, semua yang baru saja terjadi akan hilang begitu saja. Ia menatap Arga, yang sedang termenung dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Arga," panggilnya lirih.

Arga mengangkat kepalanya. "Ya?"

"Kalau memang kita punya hubungan dengan masa lalu itu... bagaimana kita bisa mencari tahu lebih banyak?"

Arga diam sejenak, lalu menatap buku di tangan Hina. "Mungkin jawabannya ada di sini. Kita harus membaca lebih jauh."

Tanpa ragu, Hina membuka halaman berikutnya. Tulisan tangan klasik memenuhi lembaran kertas berwarna kecoklatan itu. Kata-katanya terasa asing, seperti bahasa kuno, tetapi entah bagaimana, keduanya bisa mengerti setiap kalimat yang tertulis.

Pada tahun ke-19 era kerajaan Evernight, seorang wanita bangsawan melanggar sumpahnya demi cinta. Ia bertemu dengan seorang pria dari masa yang berbeda, dan keduanya terhubung oleh takdir yang tak bisa dihindari.

Forms Of Time And Promises (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang