LOWKEY - JENLISA [G×G]

LISA POV

Anak muda dengan rasa penasaran yang tinggi, itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan diriku sendiri saat ini, semalaman, aku tidak bisa tidur karena pesan yang dikirimkan langsung oleh Jennie untukku, entahlah apakah itu benar-benar Jennie yang mengirimkan pesan atau tidak, dua malam yang lalu saat dia menanyakan nomor telfon ku, dia benar-benar menyimpan kontak ku melalui ponselnya, jadi, seharusnya pesan yang aku terima langsung dari dirinya bukan?

Intinya, aku memenuhi undangan Jennie untuk datang ke lokasi yang dia kirimkan meski aku tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam sana, apa aku akan dijebak olehnya? Atau kemungkinan buruknya aku akan dibunuh? Well, kita tidak tahu apa yang akan terjadi sebelum kita mencobanya, jadi daripada aku mati penasaran dengan tidak memenuhi undangan Jennie, lebih baik aku datang dan mengesampingkan segala resiko yang bisa saja terjadi untuk menuntaskan rasa penasaranku.

Aku pikir, kami akan bertemu di restoran, cafe atau bahkan rumahnya, tapi semua tempat yang aku sebutkan itu sangat tidak mungkin, Jennie tidak mungkin muncul di publik seperti restoran atau cafe karena sampai pagi ini, namanya masih ramai dibicarakan di internet, apalagi ke rumahnya, tidak mungkin reporter sepertiku bisa mendatangi bagian yang paling privat dari seorang publik figur, apalagi kami juga baru bertemu satu kali.

Untuk bertemu dengan Jennie, aku sampai meminta ijin untuk datang terlambat hari ini dengan alasan harus mengantar kucing ku ke rumah sakit, padahal kucing yang aku pelihara juga dengan tenang berada di rumah dan sedang menikmati makanannya, untung saat perusahaan memberi ijin dan aku berada di sebuah gedung stuio sekarang, entahlah apakah ini studio foto atau studio musik, letaknya berada di ujung jalanan kecil, dan hanya ada satu mobil hitam yang terparkir di sampingku, tunggu, kenapa suasananya mendadak menjadi begitu mencekam karena aku baru menyadari betapa sepi nya kawasan ini?

Jika aku harus kehilangan nyawaku hari ini, maka aku menitip pesan untuk kalian, katakan pada orang tuaku aku menyayangi mereka, katakan pada kucingku aku meminta maaf karena sudah memakai namanya untuk meminta ijin dengan perusahaan, katakan juga pada Kim Jisoo, dia adalah sahabat terbaik yang aku miliki tapi semua ucapanku barusan terdengar konyol, jika nyawaku berakhir disini, maka cerita ini tidak akan berlanjut, bukankah begitu?

Setelah hampir lima menit berada di mobil, aku memutuskan untuk turun dari mobil dan melihat gedung yang ukurannya sebenarnya tidak terlalu besar ini, mungkin hanya dua lantai namun cukup lebar, dan aku mencari dimana pintunya sehingga aku dapat masuk ke dalam.

"Lisa?"

Aku refleks menoleh begitu namaku dipanggil dan ternyata pintu masuk ada tepat di belakangku, aku melihat seorang gadis pendek, rambutnya hitam dan dia menggunakan jaket sekarang.

"Benar." Balasku, jika tidak karena rasa penasaran yang aku miliki, aku tidak akan mau datang ke tempat ini meski idol papan atas sekalipun yang mengundang diriku kemari, tempat ini sangat sepi! Seperti jika aku nyawaku dihabisi pagi ini juga tidak akan ada orang yang akan mengetahuinya.

"Masuklah, Jennie sudah menunggu." Jennie? Ternyata aku tidak datang ke tempat yang salah, aku kemudian mengikuti langkah kakinya untuk masuk ke dalam gedung studio, gadis yang memimpin jalan tampak ramah, jadi seharusnya, aku aman.

Aku diarahkan ke sebuah ruangan dan ternyata ini adalah studio musik, aku melihat Jennie duduk di sebuah kursi, dengan seorang gadis berambut pirang yang tampak familiar di mataku, itu manajernya yang beberapa kali muncul di publik, tapi aku tidak tahu siapa namanya.

"Cukup, Jennie." Gadis berambut pirang itu mengambil sesuatu secara paksa dari tangan Jennie sebelum Jennie menghembuskan asap dari mulutnya, ya.. ini kenapa aku mengatakan semua orang memiliki topeng dan palsu, siapa yang menyangka Jennie menggunakan rokok elektrik? Aku kemudian diberikan sebuah kursi dan diminta untuk duduk di hadapan Jennie, ada meja yang menghalangi kami sekarang, aku jadi merasa Jennie adalah ketua gangster dan dua gadis lainnya adalah asistennya.