ABRWF

Jiang Zhouye: "..."

"Aku hanya senang melihatmu mencoba memukulku, tetapi tidak bisa."

Jiang Nanshu berjalan memutar dan datang ke lemari: "Kakak Keempat, kamar mandimu terkunci, dan aku tidak akan melanggar privasimu. Aku akan pergi ke lemari dan mencari handuk bersih untuk menyeka keringatmu."

"" ...

"Tunggu sebentar!"

Jiang Nanshu berhenti sejenak sambil memegang gagang lemari: "..."

Ketika menoleh, dia melihat wajah Jiang Zhouye memerah, dan urat-urat di lehernya menonjol. Dia tampak ingin berjuang untuk bangun, tetapi dia tidak berdaya.

Dia benar-benar takut Jiang Nanshu akan melakukan hal bodoh dan membukanya. Dia mendongak dengan mata tak bernyawa dan berkata lemah, "Jangan membukanya... Aku sudah menaruh celana yang tidak dicuci di sana selama beberapa hari..."

"..."

"Lancang sekali kamu! Nyaris saja. Mataku hampir terluka. Hei, aku tidak menyangka kamu orang seperti itu. Pantas saja kamu diracun dan bisu. Pasti karena kamu terlalu ceroboh. Siapa yang bisa menjadi teman sekamar dengan orang yang tidak menyiram toilet setelah menggunakannya?"

Jiang Zhouye tidak dapat berkata apa-apa lagi. Dia sekarang sedang berpikir serius tentang mengapa dia tidak minum obat tadi.

Ketika ia tertidur, apa hubungan segala sesuatu di dunia luar dengannya?

Jika ketiga orang itu ditemukan, apa hubungannya dengan dia jika mereka menyakiti hati Jiang Nanshu?

Dia... sangat dirugikan.

Jiang Nanshu melepaskan tangannya dari lemari dan berkata kepada Jiang Zhouye, yang sudah tidak punya keinginan untuk hidup, "Baiklah, Kakak Keempat, kamu istirahat dulu. Aku pergi sekarang."

Jiang Zhouye terdiam.

Jiang Nanshu menutup pintu dan pergi dengan perasaan puas.

Mengetahui dua rahasia yang tidak diketahuinya sekaligus, dia harus dibunuh untuk membungkamnya.

Butuh waktu lima menit untuk memastikan bahwa Jiang Nanshu benar-benar jauh.

Mereka bertiga menyelinap keluar.

Melihat Jiang Zhouye terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat dan terengah-engah, mereka merasa malu.

Ketenarannya dan kepribadian pemberontaknya semuanya hilang...

Dia berkata dengan suara serak: "Apakah kamu puas denganku seperti ini?"

Tiga orang: "..."

Jiang Yunchuan menggaruk kepalanya. Entah kapan Jiang Nanshu akan masuk, dia begitu takut hingga hampir berteriak dan bersembunyi di sudut, gemetar.

Dia terbatuk kering dan berkata dengan marah: "Kakak Keempat, tidak apa-apa. Aku akan bersaksi untukmu. Kamu pergi ke toilet untuk menyiram kotoran."

Wajah Jiang Zhouye menjadi pucat: "Haruskah aku menyanyikan satu baris lagi untukmu, 'Terima kasih, karenamu, empat musim terasa hangat? Apakah menurutmu kau sangat lucu! Siang benar-benar tidak mengerti kegelapan malam."

Jiang Yunchuan: "..."

Kok dia masih saja gila?

Namun, ini juga disebabkan olehnya. Jika dia bersembunyi di tempat lain, mungkin tragedi ini tidak akan terjadi.

Maka dia pun dengan tegas menutup mulut, melihat keluar secara diam-diam, dan menyelinap ke kamarnya sendiri di seberang sana.

Ketika ayah Jiang melihat putra keempatnya yang begitu marah hingga mengamuk, dia memahami keluhannya.