survival in a destroyed world [BL]

butiran kecil salju telah turun kebumi, menandakan musim dingin telah tiba. namun, ada keanehan...

grey membuka ponselnya dan melihat di internet mengatakkan bahwa bumi mengalami pergerakkan biologis yang intens dan bencana lokal kemungkinan akan terjadi, tapi itu masi bisa di atasi dan tidak seharusnya mengganggu kehidupan sehari-hari.

postingan tersebut meminta orang-orang untuk tidak panik berlebihan. Namun, grey tahu pernyataan resmi itu hanya untuk mencegah kepanikkan tapi grey menyadari bahwa akhir dunia telah datang.

grey menutup ponselnya dan berjalan di lorong sekolah dengan cepat. ia tidak peduli dengan teriakkan seseorang yang terus memanggilnya.

grey sampai ketujuannya, ia masuk keruangan penyimpanan. ruangan ini adalah ruangan khusus untuk meneliti berbagai hewan. berbeda dengan ruangan khusus penyimpanan yang di isi dengan hasil penelitian yang sempurna.

grey berjalan mendekati salah satu hewan dan menatapnya. hewan itu adalah ular kecil yang mengigil kedinginan

"..."

di musim ketiga yaitu musim hujan, ular ini adalah yang paling berbahaya. seiringnya berjalan waktu hewan ini akan berevolusi menjadi monster ular yang membuat bencana di setiap cam pelindung. namun di dalam novel sang protagonis yang telah membasmi para manusia tikus di sekolah ini dan menyelamatkan adik dari salah satu gadisnya. ia berkeliling sekolah ini dan menemukan ular ini yang masih hidup sedangkan hewan lainnya telah mati. protagonis yang merasa aneh dengan hal tersebut. ia memberikkan sebuah air se ember penuh, lalu melihat sang ular yang seperti sedang mengejek dirinya??? tanpa basa basi sang ular langsung memasuki air tersebut dan seketikka tubuhnya berubah menjadi ular raksasa. protagonis yang sudah tahu akan hal ini ia segera mengambil pedangnya dan ingin mengakhiri hidup sang ular. ular raksasa itu yang sudah berevolusi dan memiliki pikkirannya sendiri, ia sadar ia masi tidak bisa membunuh protagonis dengan cepat sang ular langsung memecahkan jendela sekolah dan kabur.pikirannya seperti itu namun sayangnya ia sudah berada di tangan protagonis. tanpa basa basi lagi protagonis menyerang sang ular, dan terjadilah pertarungan yang sengit di antara mereka. dan pada akhirnya tetap saja, protagonis pemenangnnya.

mengingat isi dalam novel membuat grey merasa prihatin dengan ular ini. baru saja berevolusi malah langsung di bunuh. apa tidak masalah jika grey mengganggu sedikit alur dalam novel? lagipun kan ular ini juga hanya lewat saja. jika ia tidak lewat dalam cerita tidak akan ada pengaruh apapun kan??

"melihat makhluk kecil ini mengigil saja aku merasa kasian, apalagi jika dibunuh? lebih baik aku menjinakkannya saja kan?" grey bergumam sendiri. ia mengambil kotak kaca yang berisi ular kecil di dalamnya. ia membawa keluar, dan melihat cuaca yang semakin buruk. tanpa di sadari oleh umat manusia, bahwa kehancuran dunia telah tiba. hanya protagonis dan grey lah yang menyadari hal tersebut.

grey melihat kebawah, melihat siswa-siswa itu bermain di bawah, bukannya berlindung mereka malah asyik selfi mengabadikan momen salju yang langka ini. takut hanya seumir hidup sekali, tanpa menyadari salju ini akan selamanya seperti ini selama tidak ada pergantian musim.

grey menghela nafas, ia segera pergi tanpa melihat mereka lebih lama lagi. karna tujuannya sudah selesai, yaitu menyelamatkan ular kecil ini.

"proffesor!! huh... aku sendari tadi memanggilmu. tapi mengapa kau tidak menjawab, apa kau tidak dengar??"

seseorang kembali memanggilnya, ia adalah xiaojun. siswa yang selalu mengganggunya. grey tidak menjawab ia terus berjalan keluar sekolah.

"huh? apa itu? ohh, ular?? mengapa kau membawa ular itu proff? apa kau akan membuangnya?"

"kau tidak perlu tahu!"

"huh... baiklah tapi mengapa kau seperti akan pergi dari sekolah? bukannya sekolah masi lama untuk pulang?"