抖阴社区

the secret behind his phone.

1.5K 206 9
                                        

Sebenarnya tidak pernah ada rahasia yang disembunyikan oleh mereka selama ini terlebih jika mengenai ponsel yang terkadang berisikan pesan-pesan bersifat pribadi didalamnya.

Riji tidak pernah curiga sedikitpun, begitupula dengan Gin. Lelaki bersurai coklat itu malah lebih sering menitipkan ponselnya kepada Riji entah dalam keadaan apapun.

Rion pernah mengalami kesusahan untuk menghubungi Gin saat ada urgensi. Tentu nya sang kepala keluarga cukup dongkol ketika tau kalau ponsel milik Gin tengah disimpan oleh Riji.

Awalnya sang kepala keluarga mengira kalau Riji sengaja bersikap posesif seperti itu namun ketika Riji menyuruh Rion untuk menanyakan nya langsung ke yang bersangkutan, Rion malah mendapatkan jawaban polos beserta cengiran bodoh khas andalan Gin Geheboi yang membuatnya agak kesal.

Kalau Riji ditanya 'apakah ia pernah kepo dengan isi ponselnya, Gin?' jawabannya adalah 'iya'. Seringkali Riji merasa seperti itu.

Entah kenapa batinnya selalu menggebu untuk meminta ia membuka ponsel kekasihnya tiap kali ada kesempatan tertentu dimana Gin tidak berada didekatnya.

Riji juga sebenarnya.. ragu untuk melakukan hal tersebut.

Ia hanya tidakmau kalau harus mengetahui suatu hal yang akan menyakiti perasaannya karena Gin selalu menjaganya tetap bahagia, aman dan utuh. Maka dari itu, Riji memilih menjauhi penyakit hati yang sering menjadi pokok permasalahan tiap pasangan.

Namun untuk malam ini, izinkan Riji untuk melewati batas yang telah ia guratkan sendiri.

Tepatnya setelah kekasihnya bertukar kontak dengan seseorang waktu dua minggu lalu saat melakukan agenda pertemuan bisnis dengan fraksi lain, Riji merasa Gin tidak pernah lagi menitipkan ponselnya padanya.

Riji sebenarnya tidak masalah, toh berarti ia tidak harus kerepotan membawa barang yang bukan miliknya, kan?

Tetapi gerak-gerik Gin ketika harus menjauh darinya untuk sekedar mengecek ponselnya ataupun mengetikkan sesuatu pada layar benda canggih tersebut, membuat Riji merasa hati nya mencelos.

Kedua manik legamnya selalu memanas tiap kali tidak sengaja menangkap pemandangan senyum tipis yang diagihkan oleh Gin kala tengah asik memainkan ponselnya.

Riji yakin dengan seratus persen, kalau Gin pasti tengah bertukar pesan dengan orang lain.

Karena gerakan jemari Gin ketika menyentuh layarnya terlihat begitu menggebu dan cukup antusias.

Sial. Baru kali ini Riji memiliki keinginan membara untuk menggeledah ponsel Gin hingga tuntas.

"Ji."

Yang dipanggil tentunya lantas menoleh, mendapati Krow tengah berjalan mendekatinya dengan toples biskuit di tangannya.

"Apa?"

"Lah, gua kira tadi Gin lagi chattan sama lu. Tuh orang keliatan cengar-cengir mulu daritadi di pojok dapur sambil mainin hp nya."

Riji menghela nafas kasar. Ia menggelengkan kepala pelan dan memfokuskan kembali tatapannya kearah layar televisi di hadapannya. Krow turut duduk disamping Riji, sesekali lelaki bersurai abu iti melirik kearah Gin yang makin terlihat menahan senyuman lebarnya.

Merasa ada yang tidak beres, Krow dengan sengaja menyenggol lengan kanan Riji sampai sang empunya mendecak kesal.

Hal itu dilakukan berulangkali, Riji pun jengah lalu kepalang emosi hingga tanpa sadar berteriak keras dan membuat Gin langsung menoleh serta bergegas mendekati kearahnya.

"Kenapa, sayang?"

Riji mengatur nafasnya yang terengah karena tersulut amarah. Ia menatap Krow dengan tajam lalu memalingkan wajahnya dari pandangan Gin.

And here how life is works for #GINJI. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang