Pagi menuju siang di hari Sabtu, kita video call. Awalnya kita ngobrol random, dann tiba-tiba aku ingin nunjukin gombalan yang aku dapat dari reels instagram hehe.
14: "Aku punya tebak-tebakan"
19: "Gimana tuhh??" (mendengarkan dengan seksama)
14: "Gajadi deh, aku salting duluan" (muka nahan salting bgtt)
19: "Yahh, ayolahh"
14: "Okeyy, How 'For Real' be fr?"
19: "Disingkat kann?? F dan R"
14: "Ok, and how 'brother' be bro?"
19: "Disingkat jugaa"
14: "How 'sister' be sis?"
19: "Disingkat jugaa"
14: "Bukann lahh, awalannya"
19: "Ohh iyaa, awalannya"
14: "And, how 'you' be 'mine'?" (Langsung menutup muka dan menghilang dari layar laptop)
19: (Senyumm saltingg) "Loh, gombal sendiri salting sendiri"
14: (masih salting) "forget it, lupakan-lupakann"
19: "Now is my turn"
14: "Okeyy"
19: "In instagram, I send you reels, and you send me reels, do you know what it means?"
14: "I don't know, what it is?"
19: "It means we are in a relationship"
14: (agak mikir bentar dan salting, nutup muka karena muka merah)
19: "And can we make it happen?"
14: (terdiam, mencerna yang sedang terjadi)
Aku awalnya mengira bahwa itu benar-benar candaan, jadi aku mengalihkan pembicaraan.
19: "How? I will wait your answer"
14: (geleng-geleng) "I can't give answer now"
19: "Whyy??"
14: "I'm still afraid" (Mata berkaca-kaca)
19: "I will waiting for your answer"
Kurang lebih seperti itu pembicaraan kita. Sebenarnyaa, hatikuu menjawabb kuatt "Yaaaaa, we cannnn", tapi otakku berpikir kesana kemari. Memikirkan perasaan orang lain yang harusnya tidak aku pikirkan lagi, cuma karena takut dia sakit hati. Bagaimana kalau dia tau kita sedekat itu? bagaimana kalau dia tau we have a relationship? aku masih belum siap untuk itu, bagaimanapun juga, dia masih berharap kepadamu.
Aku takut, sikapku nanti berubah ketika kita sudah memiliki hubungan. Aku takut kamu menyesal denganku. Aku takut apa yang diucapkan mantanku dulu kamu ucapkan lagi. Aku yang katanya selalu minta waktu buat vc, aku yang selalu ngemis-ngemis waktunya, aku yang katanya jadi alasan uangnya habis karena selalu minta ketemu (padahal tiap ketemu aku yang sering bayarin). Hehe, gapenting bahas masa lalu yak.
Aku takut kamu menjadi patah hati terbesarku, bukannya aku tidak bisa melupakan masa laluku, bukan karena aku tidak benar-benar suka denganmu. Bukann. Perasaanku ke kamu tetap penuh seperti dulu.
Aku ingin memperbaiki diri dulu yaa, aku ingin jadi partner kamu dengan versi yang terbaik. Maaf yaa aku tolak dulu. Aku takut jikalau ada sesuatu kita jadi asing atau canggung. Nanti kita wujudin impian-impian kitaa yaa.
Aku ingin mengejarmu lebih lama lagii. Tunggu jawabanku saat ulang tahunmu ke 22 nanti. Tolong tetap disini, tetap bersamaku hingga saat itu tiba.
Kamu, yang tidak bisa aku definisikan. Thankss for everything.
