抖阴社区

? BAB 16 (Bagian 2) - Yang Tak Ingin Diakui

1 0 0
                                        

---

Ares duduk di bangku paling pojok lapangan basket.
Jersey-nya basah, tangan masih memegang botol air yang sudah kosong. Tapi yang penuh justru pikirannya.

“Gue cuma gak suka cowok itu. Udah.”

Kalimat itu sudah dia ulang puluhan kali di kepala. Tapi tetap saja, sesuatu terasa salah.

---

🧠 Pikiran yang Tidak Tenang

Gio.
Nama itu terus muncul di ruang pikirannya sejak pertama kali masuk kelas.
Cowok dengan senyum santai, cara bicara sok akrab, dan—sialnya—tatapan mata yang langsung bisa bikin Elara ketawa.

Ares tahu, Elara tidak pernah tertawa seperti itu padanya.
Bahkan di hari-hari paling ‘damai’ mereka.

Dan mungkin… itulah yang bikin dia gerah.

---

🏀 Basket Tak Lagi Menenangkan

Biasanya, Ares bisa melampiaskan semuanya lewat latihan. Tapi malam itu, bahkan suara bola memantul pun gak bisa menutupi keributan di dadanya.

“Dia cuma cowok dari masa lalu. Kenapa sekarang seolah semua perhatian Elara buat dia?”

“Kenapa gue… kesel banget?”

Ares berhenti melempar bola. Menunduk. Nafasnya memburu.

Dan saat itulah, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir…

dia takut.

Takut bahwa Elara akan memilih orang yang lebih berani bicara perasaannya lebih dulu.

---

📱 Percakapan Singkat, Tapi Dalam

Di kamar, Ares membuka ponselnya. Jari-jarinya ragu.

Lalu dia mengetik:

> Ares: "Jangan terlalu percaya sama orang yang baru muncul pas semuanya udah tenang."

Tapi… dia gak kirim.
Dia hapus.

Lalu hanya kirim satu kalimat pendek ke Elara:

> Ares: “Besok latihan OSIS, jangan telat.”


---

📝 Penutup Bab:

> “Kalau perasaan ini harus kalah karena gue terlalu diam, mungkin itu adil. Tapi kalau dia benar-benar pergi karena gue gak cukup berani—mungkin itu… salah satu penyesalan terbesar dalam hidup gue.”
– Pikiran Ares, 5 November

almost hateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang