Happy Reading
•••
"Sendy, lo suka sama gua?", ucap Ale dengan pedenya
(Dari mana kak Al tau?? - batin Sendy)
"Engga kak, ada apa" ucap Sendy walupun itu kebohongan
"Ohh yudah lanjut makan aja, jadi kapan lo bakl pulang ke rumah lo?"
Sendy hanya terdiam dan menundukkan kepalanya
"Oke, kalo lo belum siap ga usah di paksa."
"Makasih kak Al,"
(Sebenernya apa yang terjadi di rumah Sendy? Sampe dia setakut itu? Ahh kenapa gue kepo! - batin Ale)
"Maaf kak Al, kalo aku selalu ngerepotin."
"Ya mau gimna? Emang ada pilihan lain?"
Sendy menatap sayu Al, "Nggak ada kak"
"Mau ke rumah sakit?" Tanya Ale
"Buat apa kak?"
"Periksa,"
"Periksa ap?"
Ale menatap tajam Sendy dan berkata, "Ikut aja"
•••
Di lain sisi
"MAMA!"
Teriakan yang dapat memenuhi satu ruangan penuh, gadis itu sudah terhuyung ke lantai, air matanya sudah turun membasahi wajahnya.
"Mama Mayang..." lirih Aqeela
Harry dan beberapa orangnya berdiri di sana memandangi Aqeela tanpa rasa empati sama sekali.
Aqeela termenung dan pandangan matanya sudah mulai kosong.
"Jadi bagaimana Aqeela? Apakah perlu saya lanjutkan sampai ke tante kamu?"
Aqeela yang mendengar hal tersebut langsung berlari menuju Harry dan memohon dengan bersujud memegang kaki harry.
"Tolong kak stop, jangan... jangan sakiti mereka."
"Saya tidak butuh opinimu Aqeela,"
"Tolong kak, limpahin semuanya ke aku jangan ke orang-orang terdekat ku kak. Aku mohon kak," ucap Aqeela sambil menangis.
Video yang menampilkan kilas balik kenapa Aqeela masih tetap hidup. Semua berawal saat Aqeela sakit parah dan harus segera melakukan tindakan transplantasi jantung. Kala itu, ada gadis remaja seusia dengan Aqeela membutuhkan uang untuk biaya pengobatan kakaknya yang sedang terluka. Valery, gadis ceria yang harus rela kehilangan nyawanya demi kehidupan orang lain.
Seorang ibu memang akan melakukan semua hal yang terbaik untuk anaknya. Tapi, mayang malah membuat seorang gadis kecil menukar kehidupannya dengan kehidupan Aqeela demi uang pengobatan untuk kakak gadis itu.
"Kak, tolong jangan sakiti mereka.."
"Bisa saja, kamu harus membayar semuanya."
"Iya kak, aku janji."
Harry menghampiri Aqeela dan membuat gadis itu terbangun.
Tatapan tajam Harry kini tidak lagi membuat Aqeela berdebar tapi malah membuat Aqeela ketakutan.
"Mulai hari ini, kamu akan tinggal dengan saya. Tidak ada lagi sekolah, kamu bisa homeschooling,"
"Tapi..."
"Oke kalo itu mau kamu, saya akan buat kamu kehilangan semuanya,"
Dengan sigap Aqeela menahan Harry yang hendak membalikkan badannya.
"Kak, aku janji bakal nurutin semuanya," ucap Aqeela pasrah
Harry tersenyum masam, "Nice girl, mulai hari ini kamu akan hidup sebagai Valery,"
Harry meninggalkan Aqeela bersama dengan orang-orangnya disitu, sedangkan Harry mengurus sesuatu yang lain.
"Tolong lepasin saya,"
Orang-orang yang berada disana tidak mendengarkan Aqeela, malah mereka bergerak mendekati Aqeela dengan membawa jarum suntik?
"Kalian mau apa?" Aqeela bergerak mundur ketakutan
"KALIAN MAU APA!"
Tidak ada yang mendengarkan Aqeela, mereka justru menamcapkan jatum suntikan dengan paksa ke nadi Aqeela.
Beberapa menit kemudian Aqeela mulai kehilangan kesadaran dirinya.
•••
Next >>>
