🍓toxic relationship🍓
FAKE AGE!
Js : 26
Rj : 20“Kamu pertama yang dorong sepedaku sampai bisa jalan lurus.”
“Sekarang kamu juga yang bikin hidupku miring.”---
Jakarta, 2009.
Renjun masih empat tahun waktu itu.
Masih cadel, rambutnya poni mangkok, dan hobinya main gelembung sabun di teras rumah.Anak baru umur sepuluh tahun pindah ke rumah seberang. Namanya Jisung. Kulitnya putih, logatnya agak aneh, tapi senyumnya manis. Ibunya bilang dia orang Korea, dan mereka cuma tinggal di Indonesia sementara.
Sejak hari pertama, Jisung udah jadi bagian hidup kecil Renjun.
Main sepeda bareng, petak umpet, nonton kartun, makan es krim dua sendok satu cup.
Dan kalau Renjun nangis, Jisung selalu jadi orang pertama yang usap kepala sambil bilang, “Udah, kamu masih kecil.”Dan Renjun selalu jawab, “Tapi kamu juga bukan orang dewasa!”
---
Sampai akhirnya…
“Jun, aku pindah. Ayahku tugasnya selesai.”
Renjun diam di depan gerbang rumah. Tangannya masih pegang mobil-mobilan plastik yang biasa mereka mainin bareng. Umurnya baru enam, tapi perasaan kehilangan itu… nyata banget.
Waktu Jisung masuk mobil, dia sempat lari kecil balik ke Renjun, jongkok, dan bisik:
“Aku balik lagi, ya. Kalau kamu udah gede, aku pasti cari kamu.”
Renjun nggak jawab.
Dia cuma peluk Jisung kenceng sambil nangis kecil.---
Tahun - tahun pun berlalu.
Mereka tetap komunikasi lewat email, lalu pindah ke LINE. Kadang saling kirim voice note. Kadang Jisung kirim foto salju. Kadang Renjun kirim foto dia pake seragam SD dan bilang, “Aku sekarang udah pinter baca, loh!”
Renjun tumbuh jadi remaja yang pendiam, tapi kalau chat sama Jisung, senyumnya bisa kayak matahari musim panas.
Sampai akhirnya...
Waktu Renjun kelas 10 SMA, chat itu muncul:“Jun... boleh aku pacaran sama kamu?”
Jisung udah kerja waktu itu, baru lulus kuliah di Seoul.
Mereka udah nggak cuma ngobrol soal es krim dan kartun. Sekarang mereka ngobrolin masa depan. Cita-cita. Kuliah. Hidup.Dan Renjun bilang “iya” tanpa mikir.
Karena buatnya, Jisung bukan cowok asing.
Tapi bagian dari masa kecil yang dia pegang terus.---
LDR pun akhirnya berjalan.
Jisung di Seoul untuk kerja. Renjun di Jogja, untuk kuliah kedokteran.
Mereka emang sering VC, saling kirim voice note, dan Renjun selalu jadi pendengar setia keluh-kesah Jisung soal kerjaan.Tapi mulai semester 2, ada yang berubah.
Jisung mulai sering hilang kabar. Mulai jarang ngabarin kalau malam. Dan tiap Renjun nanya, jawabannya selalu:

KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun With DREAM
Short Storyrenjun harem yup yup, dan ini one shot aja, soalnya otakku sering ngebug, happy reading seng seng ku?????