Bramono Corp
Tok tok tok
"Permisi tuan saya mau mengantar sekretaris tuan yang baru"
" masukk dan perkenalkan dirimu, dan kamu boleh keluar " ucap Davin dengan nasa dingin
" saya Dove Florence umur 21 tahun, lulusan S2 Oxford Univeristy jurusan internasinal bisnis sir"
" km boleh mulai bekerja sekarang dan tanya sama staf di luar apa jadwal saya hari ini" jawab Davin tanpa dengan ketus namun masih melihat dove
" baik sir, saya permisi dulu "
" Dia sangat cantik seksi dan ramah serta penyayang kalau dilihat lihat " batin Davin namun masih disangkal karena tidak mau mengenal wanita.
" Permisi sir, jadwal anda hari ini hanya meeting nanti pukul 1 siang dengan client dari jepang" jelas Dove
" Hmmm" jawab Davin dingin
" baiklah sir kalau begitu saya permisi mau menyiapkan bahan buat meeting sir"
" tunggu duluu, apa kamu memiliki kekasih ?"
" maaf sir itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan namun saya belum memiliki kekasih sir " jawab dove dengan tersenyum manis
" Baiklah km boleh keluar"
Davin Pov
Dia cantik dan manis serta lembut saat berbicara, mungkin aku ad seikit ketertarikan namun aku tidak mau disakiti untuk kedua kalinya, jadi mari kita lihat apakah dia sesuai perkiraan atau sama saja dengan perempuan di luar sana. Setelah dia keluar aku hanya membayangkan wajahnya yang cantik dan seksi menurutku namun semua buyar saat aku harus melanjutkan pekerjaan ku.
Tak terasa sekarang sudah jam makan siang, aku memang orang yang sulit untuk makan apabila sudah berhubungan dengan pekerjaan dan aku tidak suka bila diganggu.
" permisi sir, anda ingin makan siang apa ? Ini sudah jam makan siang " tanya Dia" km makan saja, tidak usah urusi hidup saya. Saya tidak melarang km makan siang" jawabku dengan ketus
" baiklah sir saya permisi makan siang " jawabnya lembut dan tersenyum
Akupun mendengus kenapa dia tidak dengan perhatian menyuruhku makan siang malah ditinggal begitu sajaa. Dia tidak seperti yang kubayangkan walaupun dia sabar karena terus tersenyum dengan sikapku. Namun lamunanku semua buyar saat dia masuk ke ruangan ku.
" permisi sir, bukannya saya mau memaksa atau tidak sopan pada anda namun anda juga harus makan siang agar bisa melanjutkan aktifitas anda sir. Ini saya belikan makanan untuk anda sir. " ucap Dove dengan lembut dan tersenyum
" saya memang tidak biasa makan, jadi km kasih orang lain saja makanan itu " ucapku dingin, namun aku ingin melihat reaksinya karena jujur aku tertarik dengannya namun aku takut untuk semua itu, takut ditinggalkan dan tidak diperhatikan.
Ternyata dia malah menyeret kursi menjadi disebelahku dan membuka bungkus makanan serta langsung menyuapi ku dengan sabar dan lembut.
" anda buka mulut sir biar saya suapi dan anda bisa sambil bekerja" ucap Dove sambil menyuapiku dan aku menerima suapan itu hingga habis.
Aku tidak menyangka dia sebegitunya padaku, namun bagaimana jika dia melakukan ini tidak hanya padaku, aku sudah tertarik dengannya tapi aku tidak bisa percaya begitu saja.
" apakah km selalu berbuat ini ? " tanyaku dengan dingin setelah makanan itu habis
Dove mendongak dan menatap mataku dan akupun terpesona dengan mata abu abu yang indah itu." saya gak mau anda sakit dan saya tidak pernah sedekat ini dengan lelaki sir, bagaimanapun anda atasan saya dan ini juga termasuk pekerjaan saya sir. " ucap dove dengan lembut
" Terimakasih sudah perhatian dengan saya " ucapku dengan dingin namun sedikit lembut
" sama sama sir, ini sudah hampir jam satu sir mari kita ke ruang meeting supaya tidak menunggu"
Akupun berdiri dan diikuti olehnya ke ruang meeting. Dan mungkin aku akan sedikit bersahabat dulu dengannya, dia sedikit baik dan aku mengakui kalau dia mempunyai pesona sendiri. Aku pun heran dengan diriku sendiri kenapa aku bisa begini padahal dia memakai baju yang memang modis namun masih pantas untuk dipakai ke kantor serta anggun

??MD? OKUDU?UN
From Cold to Spoiled
RomanceDavin alexander Bramono, CEO Bramono Corp terkenal dengan sebutan bilionare muda diumur 25 tahun. Namun sayang sifatnya yg dingin keras namun masih menjaga kesopanan walaupun terkesan kaku pada semua orang termasuk orang tuanya. Tapi bagaimana bila...