From Cold to Spoiled

Dove Pov
Entah apa yang terjadi dengan diriku hari ini, aku memang penyayang dan lembut tapi aku tidak pernah sampai berbuat begitu pada laki laki. Memang aku tak menyangkal bahwa Davin sungguh mempesona bahkan aku pun sudah terjerat dengan pesona nya. Aku merasa itu bukan sifat aslinya, ada yang dia tutupi dari sifat dingin dan ketus nya itu dan aku merasa bahwa aku harus merubah itu semua.

Author Pov
Tak terasa sudah hampir seminggu Dove bekerja di perusahaan ini dan semuanya berjalan lancar bahkan Davin pun sekarang sudah menjadi teman dengan Dove walaupun sifat dingin dan ketusnya belum hilang. Dan sudah menjadi kebiasaan bagi Dove bahwa setiap makan siang menyuapi Davin makanan atau makan bersama.

Davin Pov
Aku rasa aku sudah jatuh dalam pesona Dove, dia sungguh baik penyayang dan idaman. Dan entah kenapa sekarang aku jadi lebih sering makan siang atau bahkan tidak melewatkan makan siang seperti dulu bahkan aku sekarang sudah terbiasa dengan dia yang menyuapiku makanan dan entah kenapa jantungku selalu berdebar saat dia menunjukan perhatian padaku, aku merasa sangat disayangi walaupun sebenarnya aku masih sangat takut pada suatu hubungan. Dan aku merasa harus berteman dengannya maka dari itu sekarang panggilan kami pun sudah aku- kamu dan nama, walaupun sifatku masih dingin dan kaku.

Tok tok tok

" permisi tuan, saya mengantarkan sesuatu untuk anda. " ucap Andi asistenku

" ya taruh saja " ucap Davin tanpa mengalihkan perhatiannya dari dr kontrak yang ia tanda tangani

Setelah semua kontrak selesai ditandatangani aku pun melihat apa yang tadi diantar oleh Andi dan ternyata isinya .....

Deg

Udangan pernikahan dari mantan sahabatku yang sudah merebut semuanya dari ku dan membuat aku seperti ini.

Entah kenapa rasa sesak itu masih ada rasa penghianatan yang tidak bisa hilang dan akupun menangis dan marah.

Tuarrrrr

" Davin ? " ucap dove yang kaget dan memasuki ruangan

Aku hanya diam dan menangis dengan darah yang mengucur di tanganku, serta undangan yang sudah tak tau berbentuk seperti apa, aku merasa hancur!!

Author Pov

Dove pun mendekati davin yang menelungkupkan kepalanya di meja.

" heii, km kenapa davin ?" Sambil mengelus pundakku

Davin pun mendongak menatap mata teduh itu.

Dove pun langsung memeluk Davin yang duduk dan mengelus kepala Davin memberikan ketenangan.

Setelah Davin merasa tenangpun dove menuntun Davin agar duduk di sofa dan mengambil air serta P3k untuk tangan Davin.

" km mau kemana ? Jangan pergi plisss " kata Davin memohon

" nggak pergi davin cuma mau ngambil obat sama minum buat km "  akhirnya davin pun melepas pelukannya dan membiarkan dove pergi.

" nih di minum duluu, setelah tenang kalau kamu mau cerita aku dengerin" ucap dove yang duduk di seberang Davin.

Davin pun malah berjalan ke sebelah Dove dan menyenderkan kepalanya di bahu Dove dengan manja. Dove pun mengelus kepala Davin memberikan ketenangan.

" kamu tau kenapa aku bisa kayak gini ? Kamu tau kenapa aku bisa punya sifat yang dingin dan ketus sama orang ? Itu karena aku pernah ngerasain yang rasanya dibuat terbang tinggi terus dihempasin gitu aja, rasanya sakit" ucap davin memejamkan mata menikmati elusan Dove.

" aku pernah ngerasain dijadikan prioritas sama seorang cewe, rasain yang namanya dimanja dan disayang. Tapi itu semua cuma kebohongan buat nutupin kesalahan dia yang cuma mau ambil harta aku aja. Dia lebih memilih sahabatku yang lebih dewasa dan juga kalau masalah harta mungkin kami setara. Aku sempet masuk rumah sakit karena kenyataan ini, dan aku gak tau gimana mau lanjutin hidup aku makanya aku merubah semua sifat aku kayak gini biar aku gak deket sama yang namanya cewe. Tapi sekarang km ada disini jadi temen cewe aku satu satunya dan cuma kamu yang tau masalah ini kecuali kerluarga aku. " ucap Davin yang masih memeluk dove

" jujur aku gak tau mau ngasih saran gimana sama kamu, karena memang dari awal aku gak pernah ngerasain yang namanya pacaran. Tapi kalau kamu butuh teman aku selalu ada buat kamu, kamu tenang aja. Sekarang kita obat luka kamu ya? " kata dove dengan lembut dan memidahkan kepa davin di pangkuannya.

" plis, kamu jangan tinggalin aku yaa. Aku takut kehilangan teman lagi. " ucap davin sambil menahan perih dan menenggelamkan kepalanya di perut rata Dove

" iyaa gak ditinggalin yaa"

" oh yaa kamu mau ya temenin aku ke undangan pernikahan mereka, aku cuma mau buktiin kalau aku bisa hidup tanpa mereka dan aku baik baik aja. Setidaknya kalau kamu yang temenin aku kamu bisa buat aku tenang " kata davin

" iya nanti ditemenin ya, ini masih siang kita gak ada meeting. Kamu tdr aja disini aku temenin yaa supaya pikiran kamu tenang."
Ucap dove sambil mengelus kepala davin dengan sayang.

Davin pun tidur di pangkuan dove dengan menggenggam tangan dove seolah takut ditinggal pergi.

" akhirnya aku tau apa yang membuat kamu kayak gini, aku akan berusaha semampu aku buat bikin kamu ngerasa disayang dan bahagia. Kalau masalah harta aku juga gak butuh uang keluarga aku juga gak bakal habis buat semua itu. Aku sayang kamu davin." Ucap dove dalam hati sambil terus mengelus kepala davin.