.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kiri. Kanan. Terlentang.
"Argh!"
Akhirnya dengan kesal Jimin mendudukan tubuhnya di atas kasur seraya menjambak surai baby pink-nya acakan.
Wajahnya memerah dengan lingkaran hitam dibawah matanya.
Jimin melepas surainya.
Seketika bayangan wajah Jungkook muncul.
Senyuman yang menawan,suara yang lunak dan....wajah tampannya.
"Kyaa~!!"teriak Jimin lagi menendang asal kakinya di atas kasur hinggakan bantalnya jatuh ke bawah.
"Park Bantet Jimin!!Diam kau!"
Dan Jimin refleks berhenti begitu mendengar suara menggema milik hyung-nya,Park Chanyeol.
Brakh!
Chanyeol membuka pintu kamarnya dengan penampilan yang sama acakan sepertinya,rambut kusut,mata dengan lingkaran hitam dan wajah masam minta disiram.
"What the F are you doing?Hyung terjaga gara-gara suara cemprengmu itu!"kesal Chanyeol marah.
Dia letih baru pulang dari syuting drama dan ingin istirahat tapi malah diganggu sebegini.
Menyebalkan.
"Hiks.."
Oh gawd...apa lagi?
Menghela nafasnya,"Kau kenapa Jim?"soal Chanyeol saat melihat Jimin tiba-tiba terisak.
Bukannya menjawab malah makin kencang Jimin menangis.
Chanyeol merutuk kesialan hidupnya dalam hati.
Biarpun lelah dan malas,kaki panjangnya tetap melangkah kearah kasur sang adik lalu duduk di sana.
"Jiminnie..."
Jimin mendongak,menampilkan wajah sembabnya dengan linangan air mata,pipi dan hidung yang memerah.
Imut sih.
Tapi mengesalkan.
"Kenapa?"soal Chanyeol dengan nada lembut seraya mengusap punggung Jimin pelan berharap agar dia akan sedikit tenang.
Jimin menatapnya,"Hyung kenal Jungkook?"tanyanya.
Chanyeol mengangguk ragu.
Jungkook?
"Yang kemarin menghantarmu pulang?"
Jimin mengangguk.
"Menurut hyung...Jungkook bagaimana?"soalnya lagi.
Oke.Chanyeol mulai shock.
"Dia..oke.Orangnya tampan,baik,ramah dan manis."ujar Chanyeol mengenang pertemuannya dan si Jungkook itu.
Menggeleng,"Bukan,hyung!Apa hyung tidak merasai sesuatu saat melihatnya senyum,berbicara atau apa?"tukas Jimin mencengkram kedua lengan Chanyeol erat.
Chanyeol bingung.
"Maksudmu a-"
Sekarang dia mengerti.
Jiminnie-nya ini....
"Kau suka Jungkook?"soal Chanyeol terus kena sasaran kerana tubuh Jimin sontak menegang.
Mendengus,"Park Jimin,aku tidak tahu apa masalahmu tapi kurasai itu soal hatimu yang gusar.Kau bingung antara suka atau senasib.Sisi ini mengatakan kalau kau menyukainya tapi sisi lain berkata kalau kau hanya selesa dengannya kerana menurutmu kalian senasib."jelas Chanyeol dengan lebar.
Jimin terdiam lama.
"Hei,Park?"
"Hyung juga Park kalau lupa."
Sungguh demi apa pun Chanyeol ingin sekali mencampak adik bantetnya ini melalui jendela.
"Terserahmu,bantet.Aku mahu tidur dan jangan berisik."ketus Chanyeol.
Jimin terkikik,"Iya iya.Yeollie hyung!"
Chanyeol berhenti dimuka pintu lalu menoleh dengan wajah sebalnya.
Senyum manis yang lebar Jimin tampilkan,"Gomawo."ucapnya.
"Selamat malam,Jim."
"Malam,hyung."
Dan Jimin kembali terlarut dalam keheningan selepas kepergian Chanyeol.
Mungkin Jimin harus menemui Jungkook besok.
Iya.
Mereka harus bertemu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hening dan canggung.
Begitulah suasana sarapan pagi di kediaman keluarga Kim pagi ini.
Taehyung diam-diam melirik kearah Yoongi yang duduk dihadapannya,pemuda manis itu hanya tunduk sambil mengaduk tidak jelas makanannya.
Puan Min dan Puan Kim saling bertatapan dengan raut khawatir,Tuan Kim terlihat paling santai.
"Apa masakan mom gak enak,Suga?"soal Heeyoung memecah keheningan.
Yoongi tersentak dan segera mendongak,"Ti-tidak!Enak!"ujarnya kalut.
Minji mengusap punggung anak semata wayangnya ini prihatin,"Tapi kau hanya mengaduk makananmu."katanya.
"Maafkan tingkahku tapi aku benar-benar gak punya selera."
Setelah berkata demikian Yoongi izin pamit.
"Yoongi!"panggil Minji namun tidak diendahkan.
Taehyung ikut hilang selera,"Dad."panggilnya.
"Hm?"sahut Bogum.
"Sebenarnya apa yang sudah dad katakan pada Yoongi hyung?"soal Taehyung langsung.
Heeyoung dan Minji menoleh pada Bogum bersamaan.
Bogum menghela nafasnya pelan.
"Mengenai masa depanmu."
"Masa depanku?Terus kenapa Yoongi terlihat sedih?"
"Taehyung."
Heeyoung menegur putra tunggalnya ini yang tanpa sadar meninggikan suaranya.
"Maaf."pinta Taehyung bernafas dengan tenang semula.
"Dad hanya bicara jujur,kamu itu anak tunggal keluarga Kim.Dad mahu kamu menikah dan membina keluarga suatu saat nanti."jelas Bogum dengan santai.
Taehyung mengusak surainya acakan,"Dad!"serunya.
Bogum tersenyum,"Berjuanglah jika benar kalian saling mencintai."katanya membuatkan anak lelaki tampannya ini tertegun.
Sekarang Taehyung mengerti.
Jadi yang perlu dia lakukan ialah yakinkan Yoongi dan...
...mendapatkan jawapan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC~
Ku melihat lambaian END dipenghujung jalan~😂💕
Ouh, chap ini sngaja dipendekkan👊.
Tunggu aja.😝😂😂
MOHON DUKUNGAN BUAT KARYA TERBARUKU~!!💕
- Jeon the Prince👑 -
Its KookGa💗
KookGa/Yoongi Bottom mampir yuk😝♥~
Vote&Comment💗
See yaa!💕

KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone ??
Fanfiction?????????????????? ?(-SLOW UPDATE-)? Warn!! -Yaoi / BxB / OOC- Its TaeGi ? / KookGa ? Slightly! KookMin ? ◇? - ??◇ Love?? Friendship?? What would you choose? ? ??????????????????