抖阴社区

Problematika Menuju Dewasa

14.4K 1.6K 309
                                        

Yoonhee merebahkan kepala di atas paha ayahnya yang tengah duduk, menikmati acara berita yang tersiar di televisi.

Gadis cantik itu menyerobot remote tv yang tengah digenggam sang ayah, mengganti saluran menjadi kartun tiga beruang menggemaskan, iya Upin Ipin.

Yoongi hanya melirik anaknya itu sebentar, lalu ikut menikmati tontonan yang disukai anaknya. "Kamu udah milih universitas mana yang bakal kamu pilih?"

Yoonhee menggeleng, "belum"

"Jurusan?"

"Belum juga"

"Kamu harus milih dari sekarang, biar gak keteteran. Pendaftaran kuliah kan udah mulai dibuka" jelas Yoongi.

"Yoonhee gak mau kuliah"

Yoongi menautkan satu alis. Menunduk menatap anaknya, meminta penjelasan si cantik.

"Yoonhee bosen belajar mulu,"

"Gak boleh gitu, cari ilmu itu penting"

"Ya kan cari ilmu bisa dimana aja, gak di sekolah ataupun kampus doang"

Yoonhee membuang nafas, menatap anaknya penuh pengertian. Satu tangan mengelus rambut anaknya, "dengerin papah, kuliah itu penting. Sekarang ini lulusan SMA mau jadi apa? Kantor-kantor lebih banyak nyari dari lulusan S1 atau D3..."

"Tapi banyak juga yang punya gelar tapi nganggur," potong si cantik. "Lagipula, gak semua diukur dari tingginya status pendidikan kita kan? Buktinya Walt Disney, John Rockefeller, Bill Gates,  bahkan Thomas Alfa Edison di drop out dari sekolah tapi mereka bisa sukses" balas Yoonhee.

"Tapi Yoon..."

Yoonhee bangkit dari pangkuan Yoongi, menatap lelaki yang paling dia sayangi. "Papah selama ini selalu percaya sama keputusan Yoonhee, jadi Yoonhee mohon untuk kali ini papah bisa percaya lagi sama pilihan Yoonhee." gadis itu tersenyum tulus.

Ucapan Yoonhee membuat ayahnya menghela nafas panjang. Lagi-lagi dia harus mengalah dan membiarkan anaknya memilih apa yang dia inginkan.

---

Saera melangkah cepat menuju rumahnya, terlihat mobil sang ayah sudah terparkir apik di halaman rumah. Berarti ayahnya sudah pulang kerja.

Anak gadis itu masuk ke dalam rumah, masih menggunakan pakaian kerja.

Bratttt

Tanpa Assalamualaikum, Saera masuk ke dalam rumah, menghampiri ayahnya yang berada di dapur, dan langsung melempar amplop ke meja makan.

"Apa maksud papah?"

Taehyung yang sedang mengigit es batu melongo, melihat kedatangan anaknya dengan tampang galak.

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Taehyung bingung.

"Apa maksud papah?! Uang sebanyak ini kenapa ada di tas aku? Papah kan yang masukin?"

Taehyung mengangguk enteng, mengunyah es batu dengan khitmad, lalu mencacah es batu lainnya di dalam mulut agar dapat di telan. Tak peduli jika suasana sedang tegang sekarang ini.

"Oh itu, iya. Itu buat bayar uang kuliah kamu"

Saera menahan nafas sesaat, lalu menghelanya dengan gusar. "Pah, udah Saera bilang, Saera gak butuh duit dari papah!"

"Kenapa?" tanya Taehyung memasukkan satu es batu lagi dari gelas ke dalam mulut, lalu mengunyahnya seperti makan biskuit.

"Aku udah kerja, aku bisa bayar kuliahku sendiri!"

"Dari hasil kerja kasirmu itu? Atau dari kerja part time jadi pelayan cafe? Atau pegawai toko...apa? Papah samai lupa saking banyaknya kerja part time kamu" balas Taehyung enteng.

Bangtan Daddy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang