Sejak malam itu, Taehyung benar- benar dekat dengan hoobae yang merupakan anak kelas 2 SMA yang berarti berbeda 4 tahun dengannya itu. Sesekali mereka bertukar cerita bahkan saling meminjamkan buku kesukaan mereka.
.
.
"Taehyung? Apa kau benar janji dengan hoobe itu jam 11? Aku merasa sudah merasa lumutan disini" Ucap Jimin yang menatap sekeliling. Ingatlah, Jimin bukan kutu buku dan ia benar- benar tidak suka membaca, sedangkan Taehyung sibuk membaca.
"Ah, aku tak tahan, aku akan pergi menemui kekasih hatiku yang begitu manis" Ucap Jimin yang kemudian bangkit. "Jika hoobae itu sudah datang, cepatlah ke kelas, karena dosen yang akan masuk setelah ini benar- benar galak" Lanjut Jimin
Taehyung hanya mengangguk dan bergumam sebagai tanda "ya" tanpa melirik sedikitpun kearah Jimin. Jimin melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan bersender pada pintu yang baru saja ia tutup "Kenapa dia masih menyukai ruangan ini" gerutu Jimin sambil mengacak- acak suarainya dengan frustasi.
.
.
Taehyung larut dalam sebuah buku yang menurut nya menarik, membuka lembaran itu seolah ia benar- benar penasaran pada lanjutan ceritanya. Taehyung membiarkan angin musim semi itu mengacak surai nya yang berwarna coklat itu.
Taehyung terlonjak kaget hingga terjatuh dari tempat duduknya saat melihat lelaki yang sedang mantapnya dengan senyuman gigi kelincinya itu.
"Yak! Tidak bisakah kau tidak tiba- tiba datang? Setidaknya bersuara lah, aku bahkan tidak bisa mendengat nafasmu" Ucap Taehyung dengan nadanya yang terbata- bata karena terkejut. Jungkook tertawa begitu kencang.
"Ayolah Hyung, kau saja yang terlalu menghayati cerita triller menyeramkan itu" Ucap Jungkook disela tawanya.
"Dari pada kau yang selalu membaca manga boys love yang membuatku tidak mengerti apa bagusnya dari cerita itu" Ucap Taehyung yang membela diri.
"Ah baiklah baiklah. Tapi Hyung, cerita ini benar- benar menyenangkan. Ketika sang dominan menyelamatkan sang submisif. Itu benar- benar kisah cinta yang indah" Ucap Jungkook dengan mata dan sekelilingnya yang berubah menjadi berbentuk love berwarna pink itu.
Taehyung memundurkan tubuhnya menjauh dari hoobe nya yang ternyata aneh tidak terkira itu. Taehyung menepuk kepala Jungkook hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Yak! Apa yang membuatmu benar- benar menyukainya?" Ucap Taehyung .
"Karena aku benci lelaki kasar" Ucap Jungkook sambil menidurkan kepalanya diatas meja itu sambil menatap komik yang ia bawa dari rumahnya.
"Hmm, Jimin benar- benar lembut pada Yoongi" gumam Taehyung hingga Jungkook pun tidak bisa mendengarnya.
Taehyung merapikan surai hitam Jungkook yang terkena angin musim semi itu.
"Wah, jika aku adalah kakakmu aku benar- benar beruntung memiliki adik yang tampan seperti mu" Ucap Taehyung.
Jungkook hanya membalasnya dengan tawanya yang benar- benar lucu ditelinga Taehyung.
.
.
Taehyung kini berada dikelasnya itu, Jimin menyeret kursi nya hingga berada disebelah Taehyung.
"Kau sudah bertemu dengan hoobaemu itu?" Tanya Jimin.
Taehyung hanya mengangguk pertanda ia sudah bertemu dengannya.
"Apa kau sudah memberikan buku itu? Tanya Jimin.
Jangan salah, Jimin adalah sosok penasaran yang menjelma seperti manusia, apapun akan ia tanyakan bahkan hal yang tidak penting sekalipun.
"ah, aku lupa memberikannya" Ucap Taehyung sambil menepuk keningnya itu.
"Lalu apa yang kau lakukan bersamanya sialan setelah lama menunggu seperti itu" Ucap Jimin
"Kami hanya bicara, dan dia benar- benar lucu. Aku menyukainya" Ucap Taehyung sekenanya, yang sontak membuat Jimin membolakan matanya.
"Kau menyukainya?" Ucap Jimin .
"Ada apa dengan ekspresimu itu? Dia laki- laki" Jawab Taehyung dengan santai. Jimin hanya terdiam dan kemudian mengelindingkan kursi kembali ke sebelah Yoongi, dan membisikkan sesuatu. Taehyung hanya mengendikkan bahunya dan kembali membuat tugas yang diberikan oleh salah satu dosennya.
Jimin mengekori Taehyung dari belakang seolah memata- matai sahabatnya itu, namun bukan Taehyung namanya jika tidak mendengar suara sepatu Jimin yang memekik telinganya.
"Ada apa Tuan Park?" Tanya Taehyung sambil berbalik dan tersenyum ke arah tembok dimana tempat sahabatnya yang bersembunyi itu.
"Yo Taehyungi, hebat juga mengetahui aku mengikutimu" Ucap Jimin yang kikuk. Taehyung masih menatap sahabatnya itu membutuhkan jawaban.
"Kau akan pergi kemana?" Tanya Jimin sambil meraih pundak Taehyung yang nyata nya membuat ia kesusahan. Taehyung melepaskan lengan Jimin dari pundaknya.
"Aku akan perpustakaan, sekalian menunggu Namjoon Hyung pulang" Ucap Taehyung sambil melangkahkan kakinya.
"Aku akan ikut"
Bak hujan dihari yang cerah, Taehyung menghentikan langkahnya, menatap bingung ke arah Jimin lalu tertawa.
"Apa maksudmu? Ada apa sebenarnya?" Tanya Taehyung sambil tertawa.
"Ah cepatlah, ayo" Ucap Jimin yang kemudian menarik lengan Taehyung menuju perpustakaan tua itu.
.
.
Taehyung sibuk membaca buku mengenai bisnis yang baru saja diajarkan oleh dosennya tadi. Malam benar- benar larut, Taehyung masih setia dengan beberapa buku yang sudah menumpuk disampingnya, dan Jimin sibuk memainkan ponsel dan entah apa yang dia lakukan.
"Taehyung-ah?" Keadaan sunyi itu lenyap dengan suara Jimin yang benar- benar lembut. Taehyung menautkan alisnya dan menatap kearah sahabatnya dengan heran.
"Kau membuatku merinding" Ucap Taehyung sekenanya.
"Aku lapar" Ucap Jimin sambil membenturkan kepalanya dengan pelan pada meja. Taehyung dengan cepat memukul kepala belakang Jimin dengan keras.
"Yak! Apa yang kau lakukan" Teriak Jimin dengan wajah memelas. Taehyung kembali sibuk membaca bukunya, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Taehyung-ah? Hoobae mu tidak datang?" Tanya Jimin yang kemudian merain jaket nya dari belakang kursi.
"Ah benar-, biasanya dia datang. Tapi ini sudah larut, aku tidak yakin dia akan datang" Ucap Taehyung yang kemudian memakai longcoat nya dan bersiap pulang.
"Kau menunggu nya?" Tanya Jimin dengan hati- hati.
"Tidak, aku hanya menunggu Namjoon Hyung pulang, tapi dia tidak juga menelponku" Ucap Taehyung yang kemudian beranjak pergi dari perpustakaan itu.
Taehyung dan Jimin melewati koridor yang benar- benar sudah sepi. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar, kemudian Jimin berhenti hingga membuat Taehyung berbalik.
"Kau, tidak mengingatnya?" Tanya Jimin yang tak berani menatap Taehyung.

ANDA SEDANG MEMBACA
Lost Of Small Memory [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] BL!! TAEKOOK! "Aku tahu, aku tahu. Tapi kali ini ku mohon, hilangkan dia" ucap Jimin pada Taehyung sahabatnya. . . "Jika kau selalu sendiri, maka aku akan terus ada .." Ucap Jungkook menatap lelaki bermata hazel itu dengan tatapan senduny...