"Musik ini kah yang kau dengar?" Tanya Seokjin.
"Ya, musik ini terasa begitu menyakitkan hingga membuatku ingin menangis. Tidak kah kau pikir begitu Hyung?" Ucap Taehyung dengan nada yang gemetar.
Seokjin hanya terdiam, mematikan instrument itu dan memeluk Taehyung dengan hangat.
.
.
Malam mulai larut, Taehyung masih belum bisa memejamkan matanya, tubuh nya berbalik ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari posisi yang nyaman. Namun, akhirnya Taehyung pasrah dan menatap langit ruangannya.
"Ah, aku tidak bisa tidur" gumam nya.
Taehyung kembali terdiam dengan posisi yang sama.
"Hyung?"
Taehyung mengalihkan pandangannya pada arah suara itu, Taehyung tersenyum lebar ketika melihat sosok lelaki manis yang tengah tersenyum dengan gigi kelinci nya itu. Jeon Jungkook. Taehyung bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap ke arah Jungkook yang sedang melangkah.
"Bagaimana kabarmu? Sudah lebih baik?" Tanya Jungkook sambil mengusap rambut Taehyung. Taehyung membulatkan matanya terkejut, karena mendapat perlakuan yang begitu manis dari hoobae nya itu.
"Tentu saja, setelah melihatmu aku merasa lebih baik" Ucap Taehyung yang meraih jemari Jungkook dan menggenggamnya dengan lembut.
"Hyung? Kau tidak boleh sendirian" Ucap Jungkook dengna nada yang sedikit gemetar.
"Kenapa memangnya?" Tanya Taehyung yang menatap kedua mata Jungkook dengan tatapan yang begitu lembut. Jungkook terdiam cukup lama, kemudian dirinya menarik tekuk leher Taehyung hingga kedua bibir mereka bertemu.
Taehyung benar- benar terkejut, seakan ada sengatan dalam dirinya yang membuat dirinya tak bisa bergerak. Jungkook melepaskan ciuman itu.
"Karna jika kau terus sendiri, aku akan terus ada. Kau tidak boleh seperti ini, hyung" Ucap Jungkook.
Taehyung terdiam cukup lama, menatap iris berwarna hitam milik Jungkook, yang kemudian Taehyung menarik tekuk Jungkook dan melumat nya dengan begitu lembut, Taehyung memejamkan matanya, mencoba menikmati plum berwarna delima itu.
.
.
Pagi telah tiba, Taehyung kembali terdiam menatap langit- langit ruangannya dengan tatapan malas dan tidak bergairah.
"Apa kenyataan nya aku mencintai Jungkook?" gumam Taehyung.
"Apa benar?" gumamnya lagi.
"Jika ya, aku akan menikahinya" Ucap Taehyung yang kemudian bangkit dari tidurnya, duduk dengan nyaman menatap langit yang begitu cerah diluar sana.
"Ah! Kapan aku boleh pulang?!!" Taehyung berteriak, dan menendang- nendang kakinya hingga membuat ranjang itu berantakan.
Taehyung melirik malas kearah pintu yang terbuka, ia melihat Jimin yang melenggang masuk dengan senyumannya yang terlihat begitu manis.
"Good Morning Taehyungie" Ucap Jimin yang merentangkan kedua tangannya, namun di tepis begitu saja oleh Taehyung.
"Kau jahat seperti biasa" Ucap Jimin yang kemudian duduk di ranjang Taehyung hingga membuatnya bergeser.
Jimin terdiam, melihat Taehyung yang menatap nya penuh dengan beribu pertanyaan, Jimin merinding melihat sahabatnya itu, dan kemudian bangkit dari ranjang Taehyung, namun Taehyung segera menahannya mengisyaratkan agar Jimin tidak pergi. Tatapan Taehyung masih sama, tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Yak! Jangan membuatku takut!" Ucap Jimin dengan nada membentak namun memohon.
"Apa kau bahagia dengan Yoongi hyung?" Tanya Taehyung.
Jimin mencoba melepaskan genggaman Taehyung namun tak bisa.
"Aku bahagia dengannya! Lalu apa?! Kau ingin membuatku menjadi Uke mu?! Tidak, terimakasih!" Ucap Jimin.
"Uke? Ah berarti kau dan aku dominan?" Tanya Taehyung yang kemudian melepaskan genggamannya pada Jimin.
"Ya, sejak dulu kita itu adalah sang do .."
Jimin langsung terdiam "Ah, bodohnya" gumam Jimin dalam hatinya.
"Sejak dulu kita adalah sang idola!" Teriak Jimin yang mengulang perkataannya.
"Benar. Tapi sekarang sepertinya orientasi seks ku berbeda" Ucap Taehyung
"Benarkah? Siapa yang kau sukai? Hoobae mu itu? Kau tidak boleh seperti itu Taehyung-ah" Ucap Jimin dengan matanya yang mulai memerah seperti ingin menangis.
Taehyung tidak menjawab, karena tidak mengerti maksud sahabatnya, mengapa dirinya tidak boleh seperti itu, sedangkan Jimin mencintai Yoongi hyung.
"Ya, aku menyukai hoobaeku" Ucap Taehyung yang tersenyum sendu.
"Siapa sebenarnya dia?" Tanya Jimin.
"Jeon Jungkook"
"MWO?! Bagaimana kau bisa bertemu dengan nya sedan.."
Jimin terdiam, matanya membulat sempurna. Nafasnya seperti terasa tercekik. Jimin bangkit dari ranjang Taehyung, lalu memeluk sahabatnya itu, mengusap surai Taehyung dengan lembut. Air matanya mengalir begitu saja.
TBC

ANDA SEDANG MEMBACA
Lost Of Small Memory [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] BL!! TAEKOOK! "Aku tahu, aku tahu. Tapi kali ini ku mohon, hilangkan dia" ucap Jimin pada Taehyung sahabatnya. . . "Jika kau selalu sendiri, maka aku akan terus ada .." Ucap Jungkook menatap lelaki bermata hazel itu dengan tatapan senduny...
PART 6
Mula dari awal