抖阴社区

                                        

Mendengar perkataan mamanya, Lisya langsung memeluk mamanya dengan erat karna tidak ingin kehilangan mamanya,"Hiks.. Apa mama udah gak sayang sama Lisya? Mama mau ninggalin Lisya kayak papa sama abang Verrdo ninggalin Lisya juga?" Tanya Lisya dengan air mata yang sudah membanjiri wajah cantiknya.

"Mama sayang sama Lisya, sampai kapanpun mama akan tetap sayang sama Lisya. Tidak ada seorang ibu yang tidak menyayangi anaknya. Hanya saja cara mereka menyayangi anaknya yang berbeda-beda. Anak itu adalah titipan Tuhan dan harus di sayangi. Dan kamu adalah titipan Tuhan yang harus mama besarkan dan mama sayangi dengan ikhlas" Ucap Anita sambil mengelus kepala Lisya dengan lembut.

"Hiks.. Lisya juga sayang sama mama. Hiks.. Lisya bakal lakuin apa aja yang mama mau hiks.. asalkan mama gak ninggalin Lisya" Kata Lisya dengan isakan tangisnya.

"Kalau bergitu. Lisya hanya perlu menerima perjodohan ini dengan ikhlas" Pinta Anita.

"Iya Lisya mau," Ucap Lisya dengan berat hati.

"Kalau bergitu, beraiap-siaplah karena kita akan pergi kerumah calon suami kamu" ucap Anita sambil melepas pelukannya dan menghapus air mata Lisya.

Lisya hanya menganggukan kepalanya.

"Putri mama harus dandan yang cantik. Senyum dong biar cantik" Suruh Anita sambil menarik kedua ujung bibir Lisya.

"Iya, Lisya mau siap-siap dulu" Kata Lisya sambil tersenyum manis.

.

Setelah selesai berdandan, Lisya langsung turun kebawah.

"Ihh.. putri mama cantik banget," puji mama Lisya sambil mencubit kedua pipi Lisya.

"A-aw.. ihh.. mama. Pipi Lisya sakit nih mama cubit" Kata Lisya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah, Ayo kita pergi ntar mereka kelamaan nunggu lagi" Ajak Anita

"Iya"

"Bi, kami pergi dulu ya, hati hati di rumah. Assalamu'alaikum" Ucap Anita kepada Bi Maya.

"Iya, hati-hati di jalan. Wa'alaikumussalam" ucap Bi Maya

.

"Ini rumahnya ma? Besar banget" Tanya Lisya yang sedang memperhatikan rumah besar yang ada di hadapannya.

"Iya ini rumahnya,"

Tok.. Tok.. Tok..

"Assalamu'alaikum" Ucap Anita yang sedang mengetok pintu rumah tersebut.

"Wa'alaikumussalam, ayo masuk" Ajak wanita itu yang tak lain adalah mamanya Rion.

"Iya. Makasih Niss udah ngundang kita berdua ke sini" Ucap mama Lisya.

"Seharusnya aku yang ngucapin makasih karna kalian mau datang ke sini. Lisyanya mana ta?" Tanya Annisa, mama Rion.

"Ada, itu lagi lihat-lihat sekeliling rumah. Lisya, ayo sini sayang" Panggil Anita kepada Lisya.

"Iya ma," Ucap Lisya

"Ini kenalin sahabat mama, namanya tante Nissa" Ucap Anita memperkenalkan Anisaa kepada Lisya.

"Salam kenal tante, nama saya Lisya" Ucap Lisya sambil mencium tangan Nissa.

"Iya, salam kenal juga. Udah lama aku gak liat Lisya, sekarang makin cantik aja" Puji Anissa kepada Lisya.

Lisya hanya menundukan kepalanya karena merasa senang dan malu.

"Yaudah yuk masuk ke dalam" ajak Annisa mempersilahkan Lisya dan mamanya masuk.

"Ayo silahkan duduk dulu," ucap Azril papa Rion.

Lisya dan mamanya hanya menganggukan kepala dan duduk.

"Anak kamu mana Niss?" Tanya Anita

"Ada di belakang tadi, bentar lagi juga dateng kok" Jawab Annisa.

"Emm.. tante, boleh numpang wcnya gak?" Tanya Lisya kepada mama Rion.

"Boleh. Lurus aja ke belakang, nanti belok ke kanan, nah di sana nanti ada pintu warna biru" jelas Annisa kepada Lisya

"Ohh.. makasih ya tante, saya permisi dulu" Pamit Lisya dan langsung pergi ke belakang

'Lurus, belok kanan, pintu warna putih' gumam Lisya mengingat-ingat tempat wc tersebut.
'Nah ini dia' ucap Lisya dan masuk ke dalam wc tersebut.

Tak lama setelah itu, Lisya keluar dari wc. Tapi tiba-tiba..

"AAA . . . !!!"

.

.

.

TBC

Hayo.. itu Lisya kenapa teriak ?
------------------------☆☆☆-----------------------

Jangan lupa vomentnya🌟 biar aku lebih semangat buat udatenya:)

See you😉

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang