抖阴社区

Part 14

4.4K 120 3
                                        

"Sya, lo enggak pergi keruang guru?" Vani bertanya kepada Lisya sambil meminum jusnya.

"Emang gue mau ngapain keruangan guru?"

"Tadi kan pak Rion nyuruh lo buat keruanganya" ucap Tania sambil meminum es tehnya.

"Owh.. taudah Kalo gitu gue pergi duluan ya?" Pamit Lisya dan langsung pergi keluar kantin dan menuju ruang guru.

.

"Permisi pak" ucap Lisya kepada Rion.

"Kenapa kamu lambat sekali?"

"Maaf.. pak, tadi saya pergi ke kantin sebentar pengen jajan"

"Kamu masih ingatkan kalau kemarin malam kamu bilang mau pergi sama pulang sekolahnya bareng saya?"

Lisya menggigit bibir bawahnya"I-iya inget kok, tapi karna saya lagi baik hati... jadi saya pulang nanti barengan sama temen saya aja soalnya sekalian kerumah dia buat ngambil buku catetan saya yang dipinjem dia" ucap Lisya ragu-ragu.

"Oke kalau bergitu biar saya saja yang antar kamu ke ruamah teman kamu"

"Gak usah repot-repot pak, Yang ada ntar kalo keliatan murid sekolah ini saya bakal jadi bahan gosipan mereka. Iuwh.. amit-amit" ucap Lisya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Enggak bakalan ada murid SMA ini yang liat" kata Rion meyakini Lisya.

"Ga--"

"Ok kalau begitu saya bakal bilang ke mama kamu kalau kamu itu keras kepala, dan tidak mau pulang diantar sama saya" ancam Rion.

"Ish.. nyebelin banget. Tau ah saya pergi aja assalamu'alaikum" ucap Lisya dan langsung pergi keluar ruangan guru.

"Wa'alaikumussalam"

'Anak ini sungguh keras kepala' batin Rion sambil menggelengkan kepalanya.

.

"Sya, lu disuruh ngapain sama pak Rion tadi?" Tanya Tania saat Lisya masuk ke dalam kelas dan duduk dikursinya.

"Gak disuruh apa-apa kok, tadi tu guru cuma nanya tugas yang dia kasih kemarin udah gue selesai atau belum" jawab Lisya berbohong kepada Tania karna Lisya masih belum siap menceritakan apa yang sebenarnya terjadi diantara dirinya dan Rion.

Tania hanya ber-ohh sambil menganggukan kepalanya.

.

Setelah semua pelajaran selesai, Lisya dkk langsung pergi menuju gerbang sekolahan.
"Sya, jadi gak lu kerumah gue?" Tanya Vani kepada Lisya.

"Eh.. kalian mau kemana? Gue ikut dong" pinta Tania kepada Lisya dan Vani.

"Gak, anak kecil gak boleh ikut" ucap Vani kepada Tania.

"Sialan lu Van. Sembarangan aja bilangin gue anak kecil, Tuaan gue dari pada lu, awas lu dosa" omel Tania karna tidak terima dipanggil anak kecil.

"Eh-eh.. enggak kok. Taditu gue khilaf. Hehe..maaf ya Tania yang lucu saking lucunya pengen gue tampol pake panci" ucap Tania mencubit gemas pipi Vani sambil menahan tawanya

Vani hanya bisa menggeram dan menepis tangan Tania dari pipinya.

"Sya, lu jadi gak? Ditanya malah diem" ucap Vani kepada Lisya.

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang