抖阴社区

04.Sigala

35.9K 1K 27
                                    

Oh astaga!!! Apa itu nyata? Seseorang menciumku tapi tidak ada siapapun dikelas hanya aku, rasanya begitu nyata apa mungkin dia Sigala? Tapi kenapa tidak ada sosok pria itu.
Ini menyeramkan!. Tapi sempat ku lihat bayangan disebelah ku, apa itu mungkin dia? Tapi kenapa dia seperti itu, mahluk apa dia, sudah dipastikan bahwa dia bukanlah manusia.

"Aaaaa! " teriak ku saat seseorang menepuk pelan pundak ku dan ternyata dia Nafis sahabatku.
"Astaga kau mengejutkan ku" ucapku marah padanya walaupun tidak benar-benar marah, dan Nafis hanya tersenyum kecil.
"Maafkan aku, kenapa kau terlihat ketakutan? " tanyanya memperhatikan ku dengan lekat. Apa yang harus ku katakan, apa harus jujur? Tapi itu tidak mungkin dia pasti akan mengejekku.
"Tidak! Aku hanya sedikit kaget saat kau ada disini " Ucapku jujur walaupun tidak sepenuhnya jujur.
"Apa benar seperti itu? " tanyanya tak yakin dan terus menatap ku dengan lekat.
"Tentu saja, kau pikir aku bohong "kesalku padanya dan berjalan langsung melewati nya begitu saja, tidak memperdulikan Nafis yang terus berteriak memanggil namaku.
"Ihh apa si, berisik banget"kesalku menghentikan jalan dan melihat sekeliling ternyata aku berada di koridor kantin.
"Jangan marah padaku" ucapnya melihat ku dengan tatapan bersalah. Uh lucu sekali
"Aku tidak marah, fis. Hanya kesal" ucapku memajukan bibir ku dan menatap nya malas.
"Wajahmu jelek, jangan seperti itu"ucapnya langsung tertawa.
"Kau--.... " dengan cepat Nafis langsung memotong pembicaraan ku "jangan kesal lagi, aku hanya bercanda hehehe" astaga pria ini benar-benar ingin mati ditanganku, berani sekali ia membuat ku kesal.
"Nafis. Mau kemana? " teriak ku saat kulihat dia berlari kecil meninggalkan ku.
"Perpus"ucapnya singkat langsung saja aku mengambil langkah lebar dan menyusulnya. Kami akan menuju perpustakaan

Aku mencoba untuk melupakan kejadian tadi rasanya kecupan itu terasa nyata menekan bibirku parahnya didepan ku tidak ada seseorang hanya ada bayangan hitam dan hembusan angin yang menerpa wajah ku.

Dan sekarang aku merasakan seseorang sedang memperhatikan ku lebih tepatnya mengawasi ku dari kejahuan. Apa mungkin itu sosok Sigala? .

....

Aku tidak akan main main dengan ucapan ku, bisa saja aku bercinta dengannya dikelas jika aku mau gadis itu benar-benar menguji kesabaran ku, kenapa susah sekali untuk menurut.
Dan sekarang aku melihatnya dengan seorang pria bahkan dia tidak jera saat aku mencium nya tadi, sudah ku peringatkan jangan berdekatan dengan pria lain, dan sekarang gadis itu? Berjalan ke perpustakaan bersama seorang pria.

Aku masih terus mengikuti nya, tidak memperdulikan jika dia merasa diawasi, dan kini dia duduk diam dikursi perpustakaan bersama pria itu tidak lupa buku berada ditangan mereka masing-masing.

Dengan jahilnya aku sedikit melayangkan buku tepat saat gadisku melihatnya, ia menatap buku itu tidak percaya dan hampir ingin berteriak. Hahaha
"Kenapa kau ketakutan? "Tanya pria itu yang tak salah namanya Nafis, yapss sahabat Anna.
"I-itu, b-bukunya melayang " sebelum nafis sempat melihatnya dengan cepat langsung ku letakkan kembali buku itu.
"Tidak ada apapun disana, An" ucap Nafis yang berusaha untuk menenangkan Anna, padahal aku benci melihat pemandangan itu. Tenang saja hukuman akan menantimu, sayang

"Kau dimana? Gal"
Astaga cecunguk ini benar-benar selalu mengganggu ku.
"Ada apa, cepat katakan ".
"Clara ingin bertemu denganmu. Mungkin gadis itu merindukan dirimu" terdengar malas jika harus bertemu dengan gadis itu dan pastinya aku tidak akan bisa mengawasi Anna, gadis kesayangan ku.
"Aku tidak ingin bertemu dengannya, katakan padanya aku sibuk ".
"Hey! Mana bisa begitu,kau harus menemui ny..... "

Sraakk!
"Bisakah sekali saja kau tidak mengganggu ku? Astaga vandra kau benar-benar pria idiot" kesalku yang sudah berada tepat didepannya.
"Hey! Kau... "
"Apa!"
"Tidak. Temui Clara sekarang dia menunggu " untungnya kau sahabat ku Van jika tidak sudahku habisi kau dari dulu. Dengan cepat aku langsung meninggalkan nya tentu saja aku tidak akan bertemu dengan Clara

Bersambung....

SigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang