Dua hari berlalu, dan sekarang saatnya kegiatan berkemah dimulai.
Setelah semua siswa-siswi selesai menyimpan barang bawaan ke bus, siswa-siswi harus di absen terlebih dahulu baru bisa naik ke bus masing-masing kelas.
Gue duduk di bangku ke empat barisan sebelah kiri, tepatnya dekat jendela kaca. Biar bisa lihat pemandangan selama di perjalanan gitu. Sebelah gue Lisa dan Jennie duduk di depan.
Suasana selama perjalanan sangat seru. Kita semua nyanyi bareng, cerita-cerita bareng,
ketawa bareng, sampai ada yang stand up comedy.Gue yang udah capek karena ketawa mulu, lebih memilih buat dengerin lagu sambil liatin suasana jalanan.
Bosan ya liat gue dengerin musik mulu? Ya gimana lagi, music is my life.
Gue tersentak saat ada yang tiba-tiba ngelepas earphone sebelah kanan gue. Gue menoleh ke kanan, dan orangnya Tae ayam.
Tae udah melekatkan earphone gue yang bagian kanan ke telinga kirinya.
"Lo ngapai di sini? Pake nyomot earphone gue segala!" kata gue sambil liatin Tae.
"Bosen gue di belakang."
"Gue lebih bosen liat muka lo, udah sebus, sekarang lo malah duduk di sini!" omel gue.
Ya, gue satu bus sama sebagian siswa-siswi dari kelas XII A 5.
Kelasnya Tae ayam. Sekolah elite dan terkenal, bus banyak, tapi malah satu bus sama Tae. Heran gue..."Jangan ngomel mulu, gue cuma numpang duduk elah." kata Tae santai.
"Kalau numpang duduk, copot tuh earphone gue." kata gue sambil nunjuk telinga Tae.
"Pinjam."
Kesel gue. Gue pun membuang napas gusar sambil meremas-remas jari gue. Ngeselin banget memang.
Yaudah deh gue biarin dia pake earphone gue yang sebelah, dan sebelahnya lagi di telinga gue.
"Lisa lo suruh duduk mana?" tanya gue sambil ngeliatin pohon-pohon di pinggir jalan.
"Gue bilang terserah, tapi dia milih duduk di belakang tuh," kata Tae menunjuk dengan dagunya, "Lagi nyanyi sama yang lain." sambungnya. Gue cuma ngangguk-ngangguk doang. Gak gue liat juga kebelakang.
"Lagu kesukaan lo?" tanya Tae.
"Hm."
Udah gitu doang. Tae diam, gue juga. Selama beberapa menit,
sampai gue ngerasa bahu kanan gue berat.Dan ternyata Tae tidur dong di bahu gue.
Duhh bener-bener ini cowok, bisa banget modusnya.
"Kerjain cocok nih."
Pertama gue goyang-goyangin dulu tangan gue di depan wajah Tae, memastikan kalau Tae udah tidur nyenyak. Tidak ada pergerakan. Cepat banget ini cowok pulasnya. Gue menyingkirkan kepala Tae perlahan dari bahu gue.
"Jen..Jen.." panggil gue pelan.
"Apaan?" tanya Jennie yang udah menghadap ke belakang, "Ngapai dia disini?" sambungnya.
"Lo ada spidol gak?" tanya gue tanpa menjawab pertanyaan Jennie.
"Ada, mau buat apa?"
"Mau buat karya seni." kata gue sambil senyum jahat.
"Nih!" Jennie menyerahkan tiga spidol tinta merah, biru dan hitam.
"Makasih." gue mengambil spidolnya dari tangan Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy | VSOO ?
FanfictionGue Jisoo. Menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS di salah satu SMA terkenal dan cukup elite. Sayangnya gue punya Ketos yang cukup ngebuat emosi gue naik turun. Kim Taehyung namanya. Cowok rese, tengil, nyebelin, keras kepala. Hingga suatu hari, cowok ka...