DUDU8812 PRESENT
HAPPY READING
Akan ada kejutan di akhir chapter ini...
.
.
.
"Ada banyak hal yang terjadi di hidup manusia setiap harinya. Mereka menciptakan memori, terkadang begitu kuat. Tapi kenangan lain akan tercipta di hari berikutnya, mendorong kenangan kemarin. Terus begitu hingga banyak kenangan-kenangan lain terdorong ke belakang. Terlupakan."
.
.
.
The Forest Apartment, Seoul
11.34 pm
Perkataan Lee Ryu Jin beberapa hari lalu sukses mengubah pikirannya, mengubah doktrin yang selama ini diterapkan oleh dirinya sendiri. Bahwa Lee Na Ra masih mencintai Cho Kyuhyun dan hanya menjadikannya sebagai pelampiasan. Tapi seperti Na Ra yang mempunyai kehebatan dalam berkata-kata, Ryu Jin juga memiliki kemampuan yang sama, nyaris setara. Dan dengan mudahnya Ryu Jin bisa membuat Kris segera terbang ke Seoul hari itu juga. Beruntung bahwa Wu Corporation memiliki saham di maskapai penerbangan terbesar di Kanada, jadi dia tidak perlu bersusah payah mencari tiket pesawat.
Dua belas jam nyaris terasa seperti dua belas tahun penuh penyiksaan bagi Kris. Dia bahkan tidak bisa memejamkan mata, dan nyaris selalu bergerak di tempat duduknya karena merasa tidak nyaman. Bukan, bukan karena fasilitas jet pribadi yang dimilikinya mempunyai kualitas buruk. Hal itu tentu sangat mustahil. Tapi ada rasa bersalah yang bersarang dan memenuhi rongga dadanya. Sangat sakit dan hampir saja tidak tertahankan.
Pria itu segera mengemudi dengan kecepatan gila-gilaan begitu menginjakkan kaki di tanah Korea. Ada kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhinya. Kebutuhan untuk bertemu seorang gadis yang membuatnya merasa tidak tenang selama perjalanan dari Kanada ke Korea. Tak butuh waktu lama, dia akhirnya sampai di sebuah apartemen di kawasan Gangnam. Apartemen yang sebelumnya dia beli dengan asal hanya karena dia secara tidak sengaja melihat betapa cantiknya matahari terbenam di lihat dari sana. Alasan yang membuatnya tidak perlu berpikir dua kali untuk segera membelinya. Alasan klise lain karena istrinya begitu menyukai matahari terbenam. Hari ini entah kenapa dia memiliki semacam keyakinan bahwa dia akan menemukan ketenangan disana. Ketenangan dalam wujud maaf dari seorang Na Ra.
Kris memasuki apartemen itu tanpa menyalakan lampu, hanya mengandalkan instingnya saja. Dia memang jarang berkunjung ke apartemen tersebut. Hanya sesekali saat ingin, atau lebih tepatnya saat dia membutuhkan tempat untuk menenangkan diri. Saat dia memasuki apartemen itu, dia sadar akan satu hal. Bahwa sejujurnya, dia sudah jatuh cinta pada tempat itu sejak lama. Dia jatuh cinta pada tempat itu bukan hanya karena matahari terbenam kesukaan istrinya, tapi juga karena apartemen itu akan dipenuhi oleh aroma cokelat yang khas. Dan hanya satu orang saja di dunia yang memiliki aroma tubuh seperti itu. Seseorang yang hari ini bisa dia sebut dengan "istri".
Tempat yang pertama ditujunya adalah kamar mereka. Ya..mereka, dia masih akan selalu menyebut dirinya dan Na Ra dengan kita. Satu kata yang akan menjadi favoritnya karena kata "kita" adalah interpretasi dia dan Na Ra.
Kris menyipitkan matanya karena kamar itu pun begitu gelap, hanya ada temaram cahaya bulan yang lamat-lamat bisa membuatnya melihat sosok Na Ra tengah berbaring di balik selimut tebal. Kris mendekat, melingkarkan sebelah tangannya hingga melingkupi tubuh ramping gadis itu. Dan gerakan sederhana itu membuatnya terasa begitu lengkap. Bahwa pada akhirnya dia kembali memeluknya, memeluk sebagian dirinya yang lain. Pelukan yang selalu membuatnya bahwa dia sudah benar-benar pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE HUSBAND [END] ??
FanfictionMATURE CONTENT ??? "You are mine Jo Kyungsoo and I won't let anyone or anything lay even a single hand on you, on someone that I claimed as mine" Kim Jongin. "Damn it Kim Jongin! You are fucking mad!" Jo Kyungsoo "I don't make love Kyungsoo, I'm fu...