Secret Love Song
Nulis di wattpad lancar banget kek jalan tol tapi nulis skripsi yaampyun nyambungin paragraf di atas sama next nya ajah bingung setengah gila😭
Happy Reading....
Aktivitas kampus ternama yang menjadi salah satu bagian dari Ivy League di dunia terlihat sangat sibuk dengan aktivitas mahasiswa yang berjalan dari satu kelas ke kelas lainnya, membuka buku perpustakaan untuk karya ilmiah yang tengah di buat, bimbingan pada dosen untuk mata kuliah yang diambilnya, atau kegiatan mahasiswa yang menghabiskan seluruh keseharian berada di kampus.
Gadis dengan surai hitam sepunggungnya berjalan cepat menuju kelas yang ditujunya tepat ketika manik matanya menangkap sosok pria Asia dengan tubuh besar dan tegapnya.
"Andrew!" Panggilnya membuat sang pria menoleh.
"Tiffany, tidak biasanya kau menyusulku. Ayo kita makan siang." Ajaknya yang kemudian keduanya berjalan meninggalkan area kampus.
Ada begitu banyak kafe bertebaran di sekitar kampus mereka dengan letak yang strategis juga menyuguhkan tempat yang nyaman dan makanan yang enak, Andrew memilih kafe dengan nuansa cozy tepat di seberang kampusnya siang ini dirinya ingin sekali menikmati kopi panas mengingat musim gugur dan udara yang dingin.
"Ada apa kau terlihat gugup." Andew menatap sang kekasih dengan tersenyum berusaha membuat nyaman keadaan.
"Tiffany." Panggil Andrew.
Tiffany Hwang gadis keturunan Korea-Amerika menatap Andrew sang kekasih dengan kedua matanya yang sendu tak terlihat eyes smile yang biasanya ditunjukkannya membuat Andrew bingung. Tahun keduanya Andrew berada di Cambridge untuk melanjutkan studynya mengambil gelar magister dan bertemu Tiffany yang berada di tingkat tiga study pasca sarjananya membuat Andrew tertarik dan keduanya menjalin hubungan.
Tiffany mengeluarkan amplop coklat dengan lambang salah satu rumah sakit ternama di kota dan menyerahkannya pada Andrew. "Kau sakit?" Tiffany menggelengkan kepalanya tak tahu harus berkata apa.
Andrew menatap kertas yang berada di tangannya tak mengerti apa yang dimaksud disana karena dirinya bukanlah orang kesehatan tapi kedua matanya membaca dengan sangat teliti pada bagian bawah surat, Positif.
"Kau meminum pilnya bukan?" Tanya Andrew dan Tiffany mengangguk dengan linangan air mata mengalir di kedua pipinya. "Dokter mengatakan pil pencegah kehamilan bisa tidak berpengaruh jika kita melakukannya terlalu sering."
Andrew akui jika berada di Amerika melakukan free sex bukanlah hal tabu seperti di Asia tapi dirinya tahu jika akhirnya akan menjadi seperti ini akhirnya, ayahnya akan menggantungnya jika mengetahui dirinya menghamili anak gadis orang lain dengan pendidikannya yang belum selesai. Dirinya memang mencintai Tiffany tapi memiliki anak belum pernah terpikirkan oleh dirinya.
Tak lama pelayan datang mengantarkan pesanan mereka, Tiffany menatap Andrew dengan sendu terlihat jelas jika pria itu tak menginginkan kehamilannya lalu apa yang harus dirinya lakukan. Menggugurkannya bukanlah pilihan terbaik bayi dalam perutnya tak bersalah sedikitpun.
...
Angin siang di musim gugur cukup dingin dan hangat dengan sinar matahari menerpa langsung wajah Tiffany yang kini menatap layar ponselnya dengan sedih tangisnya tak tertahan. Sudah tiga hari dirinya mencari keberadaan Andrew dan tak menumkanya dimanapun. Apartemennya sepi tak ada yang membuka pintu, pria itu juga tidak masuk pada mata kuliahnya dan lebih menyakitkan ketika mengetahui jika pria itu kembali ke Korea Selatan malam sejak pertemuan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Contract
Fanfiction6th Korean Story Main Role : Seo Joohyun Cho Kyuhyun Seo Joohyun itu pendiam, terbiasa diacuhkan membuatnya merasa nyaman berada di tempat-tempat sunyi. Cho Kyuhyun itu arogan, menjadi pemimpin menggantikan ayahnya membuatnya menjadi arogan dan domi...