抖阴社区

25

6.7K 464 36
                                        

EXO - For Life
Cuman mau kasih tau kalau kalian ambil jurusan manajemen di universitas cuman karena cari aman kalian salah besar, but ist okay kalaian bisa cari teman dan bikin kelompok belajar nantinya ga nyesel sih cuman kadang kesel ajah gitu kalo inget kesalahan dulu wkwk, maapkan diriku yang selalu mengeluh.
Happy Reading.


...

Dalam gelapnya malam Kyuhyun bahkan masih bisa melihat senyum Joohyun yang nampak indah tangan kanannya mengusap perut yang mulai menonjol di usia kehamilan lima bulan. Waktu berlalu begitu cepat Naeun yang kini dapat berinteraksi dengan orang asing secara perlahan, sore hari Joohyun akan membawa Naeun untuk pergi ke taman tepat berada di tengah komplek rumah mereka membantu Naeun dalam bersosialisasi terhadap anak seusianya.

Rencana enam bulan berada di Kanada kini berubah mengingat kondisi Joohyun dan memutuskan untuk menetap beberapa saat hingga Joohyun dan Naeun siap untuk pulang. Kyuhyun yang tidak bisa meninggalkan perusahaan begitu saja meskipun Minhyuk mengambil alih harus tetap kembali ke Korea Selatan dalam beberapa rapat penting.

Choi Siwon tidak menunjukkan batang hidungnya lagi sejak pertemuan mereka di rumah Kyuhyun saat itu. Kyuhyun tidak ingin curiga tetapi Minhyuk tetap memantau pria bertubuh besar itu hingga kini tak ada yang menarik selain pergi ke kantor ataupun pertemuan di luar bersama kliennya.

"Naeun pasti lelah setelah bermain." Joohyun mendongak menatap Kyuhyun yang berdiri disisinya melakukan hal yang sama.

"Akhir-akhir ini Naeun terlalu bersemangat, syukurlah." Hal yang sama dirasakan Kyuhyun saat ini melihat perkembangan Naeun yang membaik. "Aku selalu bertanya-tanya apa yang Tiffany Eonni pikirkan saat mengandung Naeun."

Kyuhyun tersenyum mengingat kenangan lama saat Tiffany membuat kue kering yang nampak aneh di kedua mata Kyuhyun kala itu. "Tiffany tidak pernah melakukan pekerjaan dapur dengan baik terutama memasak, kupikir dia berharap putrinya dapat melakukan segala hal dengan baik. Naeun bahkan pandai membuat kue." Joohyun tersenyum lalu mengusap kembali perutnya. 

"Ayah dan ibu akan berkunjung, malam ini penerbangan mereka." 

"Ah mereka akan sampai besok siang, apa kau akan menjemput mereka?" Kyuhyun mengangguk membalas ucapan Joohyun.

...

Taeram menatap cucunya yang nampak lahap menyuapkan potongan kentang ke dalam mulutnya, merasa lega kini melihat sang cucu yang nampak jauh lebih baik dari terakhir mereka bertemu. 

"Bagaimana dengan kandunganmu, Joo?" Joohyun menatap Taeram lalu mengusap perutnya dengan pelan.

"Mereka baik bu, besok kami akan memeriksanya ibu bisa melihatnya jika ikut." Taeram tersenyum lalu mengangguk, tentu saja dirinya akan ikut melihat calon cucu-cucunya , astaga betapa sudah tua dirinya.

"Karena usianya sudah lima bulan, mungkin kita bisa melihat jenis kelaminnya." Balas Kyuhyun, mengingat jika di masa lalu dirinya juga melakukan hal yang sama pada Tiffany.

"Naeun-i ingin adik bayi perempuan atau laki-laki?" Wonyoung yang memangku Naeun bertanya ingin mendapatkan respon cucu pertamanya.

"Laki-laki." Menyuapkan kembali potongan kentang ke dalam mulutnya Naeun menatap kakeknya dengan senyum mengembang.

"Kenapa? Naeun-i tidak ingin adik perempuan?" Naeun menggelengkan kepalanya lalu menatap Kyuhyun, "Naeun-i tidak mau berbagi boneka ayah." Dengan wajah kesal Naeun menjawab membuat orang dewasa terkekeh.

Bunyi dering ponsel Kyuhyun membuat pria itu menjauh dari meja makan begitu melihat nama Kang Minhyuk di layar ponselnya. Tak ada yang terucap dari bibir Kyuhyun, kedua matanya menatap foto keluarganya yang baru saja di cetak minggu lalu dengan latar belakang taman komplek tempat mereka tinggal sekarang. Tidak menyangka jika kabar yang dibawakan Minhyuk berhasil membuatnya merasa tak nyaman pada hatinya sendiri.

"Ayah!" Panggil Naeun berlari memeluk kaki Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum lalu menutup panggilan teleponnya, berjongkok kini Kyuhyun menatap Naeun yang juga menatapnya. Siapapun akan tahu jika Naeun memiliki darah percampuran Korea-Amerika. "Kenapa?"

"Kenapa ayah menatap Naeun-i seperti itu?" Kyuhyun tersenyum lalu mengusap pipi Naeun yang membuat gadis kecil itu memeluk ayahnya erat. "Aku mencintai ayah."

Kyuhyun tersenyum dalam pelukan Naeun, terlepas siapapun Naeun gadis kecil dalam dekapannya ini tetap putrinya dan akan seperti itu seterusnya. Joohyun yang menatap dari balik dinding dapur menatap raut wajah Kyuhyun yang terlihat cemas seakan hal buruk baru saja terjadi.

...

"Ada yang ingin kau katakan?" Joohyun mengangguk ketika Kyuhyun kini menaiki ranjang dan bersandar pada tumpukan bantal membuat Joohyun mendekat padanya.

"Bagaimana keadaan keluargaku?" Kyuhyun menatap layar televisi yang tepat diletakkan berhadapan dengan ranjang mereka.

"Yunho memutuskan untuk keluar dari perusahaan dan ibumu kini mengambil alih perusahaan." Kyuhyun mengatakannya dengan santai seakan bukan hal penting.

"Kenapa?" Joohyun memandang wajah Kyuhyun dari samping. "Yunho pandai dalam dunia seni terlebih fotografi, kudengar dia baru saja bekerjasama dengan Yoona untuk fashion shownya saat musim semi nanti." Menolehkan wajahnya Kyuhyun kini memandang Joohyun yang juga memandangnya.

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku baik-baik saja, hei ada apa denganmu?" Melihat airmata membasahi pipi Joohyun secara tiba-tiba jelas membuat Kyuhyun panik. Hormon wanita hamil sudah menjadi makanan Kyuhyun akhir-akhir ini tidak aneh tapi cukup membuat Kyuhyun bingung dan panik akan terjadi sesuatu.

"Kau bohong, wajahmu saat melihat Naeun hari ini nampak sendu setelah menerima telepon, katakan padaku apa yang terjadi?" Ibu jari Kyuhyun mengusap pipi Joohyun dengan pelan lalu menempelkan dahi mereka.

Hal yang membuat Joohyun semakin tidak mengerti dengan sikap Kyuhyun hari ini prianya nampak khawatir dengan Naeun. "Kau percaya padaku?" Tak menjawab Joohyun memandang kedua mata Kyuhyun dengan bingung menebak-nebak apa yang tengah Kyuhyun pikirkan.

"Kau selalu tahu apa yang aku lakukan." Kyuhyun tersenyum kecil lalu mengecup bibir Joohyun menumpahkan segala kekhawatirannya akan hari esok, mencium bibir Joohyun seakan tiada hari esok hingga Joohyun mencubit perut Kyuhyun yang membuat suaminya merintih merasakan perih.

"Ya Cho Joohyun, sakit!" Joohyun menatap Kyuhyun dengan kesal napasnya terdengar berat, Kyuhyun yang menyadari perubahan Joohyun mengatupkan bibirnya. "Keluar."

"Sayang..." Joohyun mengambil bantal yang menjadi sandarannya lalu melemparkannya pada Kyuhyun, "Kubilang keluar Cho Kyuhyun!"

Mengikuti keinginan sang istri Kyuhyun keluar dari kamar membawa bantal yang di lempar Joohyun lalu memasuki kamar Naeun yang berada di depan kamarnya. 

...

Joohyun berjalan pelan meninggalkan masakannya yang kini di ambil alih Taeram, bel rumah yang berbunyi membuat Joohyun menggerutu kesal karena sang tamu sama sekali tak sabar dengan memencet bel berkali-kali

Pintu rumah yang terbuka membuat Joohyun mematung mendapati sosok pria yang hanya Joohyun ketahui sebagai Choi Siwon berada di depan pintu rumahnya.

"Sayang, siapa yang bertamu?" Choi Siwon tersenyum menatap Joohyun seakan suara Kyuhyun yang bertanya dengan suara keras entah di ruang mana tak terdengar.

"Kau tidak mempersilahkan tamumu masuk nyonya Cho?"

Kyuhyun yang menggendong Naeun dengan kedua mata yang masih setengah terpejam menghampiri pintu rumah begitu tidak mendapatkan balasan dari Joohyun.

Kyuhyun sudah menduganya sejak Kang Minhyuk mengatakan jika Choi Siwon ternyata tidak bertemu kliennya melainnya bertemu dengan salah satu pengacara untuk mengambil hak asuh Naeun.

Akan sangat sulit mempertahankan Naeun bersama Kyuhyun mengingat Naeun bukanlah putri kandungnya terlepas pernikahannya bersama dengan Tiffany dimasa lalu.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang