???, ??? ' [END]
_______________
?????? ??? ???? ??????? ????????...
[TAMAT]
????? ??.??.??
??? ??.??.??
Maaf jika ada bab yang hilang
Cerita ini sedang dalam proses revisi ?
____________
Just f...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno memeluk Jaemin erat bersama tubuhnya yang bergerak cepat dibawah sana, mengejar pelepasan. Jeno tidak bisa berhenti menikmati setiap inci tubuh Jaemin yang begitu memabukkan.
Tak ada yang bisa menyentuhmu selain aku.
Jeno terus berbisik dalam hati dan semakin terus mengukung Jaemin dalam dekapannya seakan Jaemin tidak boleh lepas atau sedikit pun menjauhkan diri. Mengingat kata-kata Mark tadi membuat Jeno semakin menggeram dan dia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
Jaemin telah paten menjadi miliknya dan akan selalu seperti itu.
Sedangkan Jaemin tidak tahu bahwa ada sebuah emosi yang tengah Jeno pendam saat ini—dan yang Jaemin rasakan saat ini adalah dia sangat kewalahan dan sudah tidak bisa mengikuti permainan Jeno yang semakin kasar.
"Jeno berhenti!"
Seolah tidak mendengar kata-kata itu Jeno malah semakin mempercepat gerakannya demi mencapai titik putihnya yang sebentar lagi akan menjemputnya.
"Jeno." hiks.
Suara isak tangis Jaemin seketika menghentikan gerakan Jeno. Lelaki tersebut teridiam seraya memandang wajah sayu Jaemin yang sudah mengeluarkan cairan bening.
Bodoh, apa yang baru saja kau lakukan Lee Jeno, lantas Jeno segera menyusut air mata Jaemin dan segera menarik diri.
"Maaf Na, maaf." Jeno kembali memeluk Jaemin.
"Kau menyakitiku." Jaemin bersuara parau.
"Aku tidak sadar dan gelap mata sekali lagi aku minta maaf, aku tidak termaksud menyakitimu."
Jeno mengelus perut besar Jaemin dan mengecupnya disana. "Maafkan ayah."
"Jen."
"Na itu karena aku begitu takut kehilanganmu."
"Jangan pergi dariku." Jeno terus mengungkapkan rasa takutnya dan jujur dia tidak ingin Jaemin pergi jauh darinya.
"Aku disini dan tidak kemana-mana." Jawab Jaemin dengan rendah.
Keduanya saling bertukar pandang, Jeno tahu bahwa dirinya telah salah dan lebih membiarkan emosinya mengambil alih sampai dia tidak sadar bahwa dia telah menyakiti seseorang yang sangat dia sayangi.
Jeno meraih tangan lembut Jaemin dan mengecupnya beberapa kali.
"Apapun yang terjadi nanti, disaat semua orang tidak percaya padaku lagi aku hanya ingin kau tetap percaya padaku."