??FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ??
"Nasya udah punya komitmen sama diri sendiri, apa Nasya boleh mengingkarinya?"
....
"Nasya dan komitmen Nasya itu hak Nasya. Semuanya terserah kamu, karena Nasya yang ngejalanin."
....
"Nasya bingung kak...
Annyeong chingu~deull!!! Apa kabar kalian hari ini?(●'з')♡
Ketemu lagi di cerita CAT part 7:)) Ada yang kangen gak?
Happy Reading♡♡
______...•••...______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______•••...•••______
"Sya, awas ya lo tinggalin gue!" peringat Lyra sambil menutup pintu kamar mandi.
"Iya ih! gue disini, cepetan!"
KRRRSKK "tolong...tolongg.."
Terdengar langkah kaki yang menginjak daun kering, semak-semak yang sedikit bergoyang dan suara lirih meminta pertolongan.
Nasyama memberanikan diri menghampiri asal suara yang terdengar tidak terlalu jauh itu, ia berjalan agak naik menginjaki bantalan-bantalan tanah yang terlihat seperti tangga. Perlahan ia mendakati suara itu, namun ia tidak mendapati siapapun disana.
"Siapa ya?" tangan Nasyama menyingkirkan semak-semak yang begitu lebat. Saat ia berniat untuk beranjak kembali ke tempat Lyra berada, ia mendengar kembali suara lirihan meminta tolong.
"Tolongin gue, siapapun tolong..."
"Samperin jangan ya? Takutnya hantu lagi... Tapi, ya kali hantu gaul pake kata gue segala," batin Nasyama sambil menimang-nimang apakah ia harus menghampirinya atau tidak.
Namun akhirnya ia memberanikan diri mendekati asal suara itu. Dengan bantuan senter hp untuk menerangi jalan, Nasyama menghampirinya. Diujung semak, ia menyingkirkan dedaunan semak-semak perlahan. Tapi nihil, lagi-lagi ia tidak mendapati siapapun. Bulu kuduknya merinding, ia membayangkan yang tidak-tidak di benaknya.
"Gue harus balik, gue berani... Gak ada apa-apa disini," batinnya berujar menepis sugestinya.
Nasyama memejamkan mata sebentar, lalu mengeratkan genggamannya yang memegang hp. Perlahan ia berbalik berniat untuk kembali.
SSRRRKKK
BRUGGHH
•••
"Sya.. Lo dimana? Gue takut.."
"Arghh! gue takut.." Lyra kaget karena ada kain putih yang diikatkan ke pohon, entah apa tujuannya.
Ia berlari ketakutan, tak tahu arah. Ia berlari semakin ke dalam hutan.
"Ya tuhan, kenapa ini pohon sama terus daritadi?!"