抖阴社区

10

528 70 14
                                        

Pagi harinya Suzy langsung dipindahkan ke ruang VIP yang diminta khusus oleh Bae Hyeon. Tepat sekali, kamar Suzy tidak jauh dari ruang dokter jadi tidak sulit untuk Bae Hyeon dan Yoojin jika ingin meminta bantuan dokter.

Bae Hyeon sampai di Seoul tepat pukul 7 pagi, ia mengurus semua keperluan Suzy.

"Maaf aku datangnya terlambat" Sesalnya.

Yoojin menatapnya dengan sendu, "Tidak apa-apa, kau ada disini sekarang saja pasti sudah membuatnya senang"

Yoojin mengatakannya dengan perasaan yang campur aduk, jujur ia sangat terpukul mengingat kejadian yang menimpa Suzy. Yoojin juga sudah memberitahu kejadian itu pada Bae Hyeon.

Pria itu memang diam saja, tidak terlihat sedih tapi Yoojin tahu dalam hatinya pria itu pasti menangis. Ditambah lagi Suzy adalah adik perempuan satu-satunya yang sangat Bae Hyeon cintai melebihi dirinya sendiri. Dan pria itu sangat hancur sekarang.

"Kau pulanglah dulu, biar aku saja yang menemani Suzy" Ujarnya pada Yoojin.

---

"Suzy, kau sudah sadar" Tanya Bae Hyeon sambil melirik arlojinya, sudah jam 12:00 siang.

Suzy mengedarkan pandangannya tepat ke sumber suara, ada Bae Hyeon di sana.

Bae Hyeon bangkit dari duduknya dan berjalan ke ranjang Suzy, "Ini Oppa"

Ekspresi yang didapatkan Bae Hyeon adalah ekspresi yang tidak mau ia lihat dari wajah Suzy.

Suzy duduk, melipat kedua kakinya di depan. Kedua tangannya menutup telinganya dengan kuat, "Menjauh dariku!" Teriaknya keras.

Bae Hyeon panik tentu saja, "Suzy.. Aku Oppa mu"

Suzy tidak ingin mendengar, ia terus menutup telinganya rapat-rapat, "Aku membencimu!"

Bae Hyeon tetap berusaha, kini ia mendekat, mendekap tubuh Suzy yang mulai gemetar, ia berharap bisa memberikan ketenangan pada Suzy.

Nyatanya, Suzy malah berontak di dekapannya. Gadis itu malah menangis sejadi-jadinya sambil berucap, "Lepaskan aku, kumohon!"

---

Seung Gi segera menyambar jas putihnya saat suster Jung menginterupsi nya agar segera ke ruang pasien. Hampir saja ia tersandung jika tidak hati-hati.

Ternyata bunyi itu berasal dari kamar Suzy, ada apalagi?

Seung Gi masuk dan menemukan Suzy yang sedang meronta-ronta dalam pelukan seorang pria.

"Kumohon lepaskan!" Teriak Suzy yang sudah keberapa kalinya.

"Bisa anda tunggu di luar sebentar, biar saya yang menangani pasien"

Bae Hyeon menurut, ia lekas keluar dari ruang inap Suzy. Ia berharap banyak, semoga adiknya baik-baik saja.

Suster Jung langsung menyuntikkan obat ke dalam infus Suzy, sementara Seung Gi masih memegangi Suzy. Saat itu mata mereka bertemu, Suzy menatap Seung Gi dengan tatapan yang sulit diartikan, namun Seung Gi tahu arti tatapan itu. Tatapan penuh luka milik Suzy yang sudah pernah Seung Gi lihat sebelumnya.

---

Di luar, Bae Hyeon menunggunya dengan resah. Melihat tatapan benci Suzy padanya membuat Bae Hyeon sakit. Harusnya, waktu Suzy memintanya untuk ikut ke Seoul ia iyakan saja. Karena sekarang ia menyesal telah menyia-nyiakan kesempatan emas untuk selalu berada di sisi adiknya.

"Waeyo?" Yoojin bertanya saat melihat Bae Hyeon yang terduduk lemas di luar ruangan Suzy. Melihat tatapan sendunya, Yoojin tak mau bertanya lebih lanjut.

"Suzy mengusirku dan dia bilang kalau dia membenciku" adu nya.

"Dokter bilang apa?"

"Ini adalah hal yang sudah biasa dan sering terjadi, dan dia sedang istirahat sekarang. Tapi tetap saja kenyataan dia membenciku sangat membuatku terluka"

Yoojin memeluk tubuh Bae Hyeon, menyalurkan seluruh energi yang ia punya, "Percayalah, semuanya akan baik-baik saja"

"Kau makanlah dulu" lanjut Yoojin saat melepaskan pelukannya.

"Tapi bagaimana dengan Suzy?"

"Dokter yang bilang bahwa dia baik-baik saja"

Benar, ia harus mempercayakan semuanya pada dokter yang merawat Suzy. Pada akhirnya ia pasrah dengan tangannya yang ditarik oleh Yoojin untuk ke kantin rumah sakit.

---

Suster Jung masuk ke dalam kamar Suzy, sekarang sudah masuk jam makan malam dan Suzy belum juga makan dari pagi. Suzy menoleh saat mendapati suster Jung yang masuk ke dalam kamarnya.

"Sudah bangun?"

Suzy hanya mengangguk lemah, "Sudah berapa lama aku tertidur, Sus?"

"Aku hampir saja tak bisa menghitungnya, sakin lamanya" ucap suster Jung dengan nada bercanda dan itu malah membuat Suzy tertegun.

Suster Jung meletakkan makan malam Suzy di hadapannya, "Perlu aku suapi?"

"Boleh?"

"Tentu saja boleh"

Suster Jung menyuapinya dengan perlahan, takut kalau-kalau Suzy berontak lagi. Untungnya, semua berjalan dengan baik-baik saja. Suzy hanya menerima suapan demi suapan dalam diam. Tidak ada obrolan, karena baik Suzy maupun suster Jung sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.

---

Lain halnya dengan Seung Gi, di dalam ruangannya, pria itu sibuk juga dengan pikirannya yang entah mengapa penuh pertanyaan yang tak bisa ia jawab dengan cepat.

Mengapa pertemuannya dengan Suzy selalu seperti ini, selalu saja bertemu saat gadis itu terluka. Ini di luar harapan Seung Gi.

Jadi, doanya selama ini tak terkabul? dirinya yang meminta dipertemukan dalam keadaan yang baik-baik saja ternyata hanya impian semata.

Ironisnya, sekarang gadis itu malah terlihat lebih terluka di bandingkan dulu saat pertama kali mereka bertemu.

Seung Gi mengingat kejadian 2 tahun lalu saat dirinya masih di London.

Astaga! Bayangan kesedihan di wajah Suzy masih terekam jelas di ingatannya.

Ting!

Ada satu pesan masuk di ponselnya, Seung Gi mengeceknya dan ternyata Hana yang mengirimkan pesan padanya.

Oppa sedang apa? Mau makan denganku?

Seung Gi mengetikkan sesuatu untuk Hana, memasukkan ponselnya lalu ia berjalan ke luar.

Ya, sepertinya ia butuh mengisi energinya yang terkuras habis hari ini, karena masih ada hari-hari berat yang harus ia lewati ke depannya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Next chapter aku ceritain flashback pertemuan mereka, Insyaa Allah... Do'ain aja semoga aku gak males mencari ide haha

Sedikit ya? Emaaaaang haha

Tadi tangan gatel bgt pengen masukin flashback mereka disini tp kok kepanjangan.. Jadilah sampai disini aja dulu ya

Selamat membaca, semoga hari kalian menyenangkan. Yang masih puasa syawal atau yg lagi puasa ganti, semangat yes!!

Jangan lupa vote ⭐ dan komennya

Luv kalian 💕


Unequal Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang